10:00 . 100 Hari Kerja Bupati-Wabup Bojonegoro: Menyalakan Optimisme Mewujudkan Bojonegoro Bahagia dan Membanggakan   |   09:00 . Dugaan Pungli Loloskan PNS, Komisi C Segera Panggil Direktur RSUD Bojonegoro   |   08:00 . Warga Ngantulan Adakan Kerja Bakti   |   07:00 . Lagi-lagi Jebakan Tikus Makan Korban, Warga Meninggal Tersengat Listrik   |   06:00 . Pamit Semprot Padi, Petani di Bojonegoro Ditemukan Meninggal di Sawah   |   14:00 . Dosen UNUGIRI Berikan Pendampingan Guru Rancang Media Interaktif Berbasis Teknologi   |   09:00 . BUMA Bojonegoro Luncurkan Usaha Aqiqah Sahabat   |   06:00 . Tim Sepak Takraw UNUGIRI Sabet Dua Medali Emas di POMPROV Jatim 2025   |   20:00 . Iming-iming Loloskan PNS, Oknum Pegawai RSUD Bojonegoro Diduga Minta Uang Rp380 Juta   |   19:00 . Alumni Attanwir Bojonegoro Ini Raih IPK 3,96 dan Jadi Lulusan Terbaik UIN Walisongo   |   18:00 . Santunan Duka Beralih Jaminan BPJS, Kajari Bojonegoro: Agar Tak Ada Makelar   |   17:00 . 100 Hari Kepemimpinan Bupati Setyo Wahono dan Wabup Nurul Azizah, Masuk 5 Kepala Daerah Kepuasan Terbaik dalam Pembangunan SDM   |   16:00 . 157.058 Pekerja Terkaver BPJS, Pemkab Bojonegoro Anggarkan Jaminan Sosial Rp35,9 Miliar   |   22:00 . Deklarasi Anti Narkoba-Hp Ilegal, Lapas Bojonegoro: Kami Tindak Tegas   |   14:00 . Long Weekend, Ribuan Tiket Kereta Api Terjual di Stasiun Bojonegoro   |  
Sat, 31 May 2025
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Belanja Rokok Jadi Pengeluaran Terbesar Ketiga Setelah Pangan

blokbojonegoro.com | Wednesday, 08 March 2017 07:00

Belanja Rokok Jadi Pengeluaran Terbesar Ketiga Setelah Pangan

Reporter: -

blokBojonegoro.com -
Pengeluaran untuk membeli rokok masyarakat Indonesia ternyata cukup besar, setara dengan pengeluaran untuk belanja bahan pangan.

Riset Kesehatan Dasar 2013 menyebutkan, ada 48,4 juta perokok yang rata-rata menghabiskan 12 batang rokok tiap hari. Mereka mengeluarkan total Rp 605 miliar untuk membeli rokok tiap hari. Jadi, pada 2013, perokok Indonesia mengeluarkan Rp 221 triliun hanya untuk rokok.

Survei Sosial Ekonomi Nasional 2016 menempatkan rokok sebagai pengeluaran per kapita terbesar ketiga untuk kelompok makanan di bawah pengeluaran untuk makanan-minuman jadi dan padi-padian.

Pengeluaran terbesar masyarakat Indonesia adalah untuk makanan dan minuman jadi sebesar 29 persen, pengeluaran untuk padi-padian 14 persen, dan di urutan ketiga pengeluaran rokok 13,8 persen.

Seperti dikutip dari Harian Kompas (7/3/2017), peneliti Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Abdillah Ahsan, mengatakan, uang keluarga miskin untuk membeli rokok itu sebenarnya bisa dipakai untuk membeli hal-hal yang lebih bermanfaat. Contohnya, menambah kalori dan makanan bergizi, khususnya bagi yang punya anak berusia di bawah lima tahun dan meningkatkan mutu pendidikan bagi diri dan keluarganya.

”Mereka yang bekerja di luar ruang dan sektor informal memiliki waktu merokok lebih banyak,” ujarnya.

Jika sakit, para perokok miskin akan menghadapi beban berlipat. Saat sakit, mereka tak mendapat penghasilan karena tak bekerja. Jika tak memiliki asuransi kesehatan komersial atau belum tercakup program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS), tabungannya akan terkuras untuk berobat atau justru berutang. Jika meninggal dunia, utang itu akan diwariskan ke keluarganya.

Perangkap kemiskinan akibat rokok itu sudah berlangsung puluhan tahun. Program pemerintah untuk mengurangi kemiskinan melalui KIP, JKN-KIS, ataupun program Keluarga Harapan pun akan kurang efektif jika keluarga penerima tetap merokok.

”Rokok memperparah kemiskinan dan memperlebar kesenjangan ekonomi,” katanya.

Ahli ekonomi UI, Faisal Basri, menambahkan, jumlah perokok yang besar berkontribusi pada rendahnya produktivitas pekerja Indonesia, baik akibat penyakit yang ditimbulkannya maupun buruknya kualitas manusia akibat rendahnya asupan gizi.

Rendahnya produktivitas itu menyumbang lambatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia dibandingkan negara lain yang juga merdeka pada 1940-1950.

Pemerintah memang berusaha meningkatkan mutu manusia Indonesia melalui pendidikan. Pemerintah berharap kualitas manusia yang membaik itu membuat puncak bonus demografi pada 2020-2040 dapat termanfaatkan, tidak menjadi bencana demografi.  ”Namun, secara sadar, pemerintah membiarkan perusakan generasi muda melalui rokok. Itu ironis,” ujarnya.


Sumber: http://health.kompas.com/read/2017/03/07/120000923/
belanja.rokok.jadi.pengeluaran.terbesar.ketiga.setelah.pangan

Tag : rokok, pengeluaran, biaya, hidup



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

  • Saturday, 31 May 2025 08:00

    Warga Ngantulan Adakan Kerja Bakti

    Warga Ngantulan Adakan Kerja Bakti Agar saluran air menjadi lancar, warga Dusun Ngantulan RT.21/RW.006, Desa Bulu, Kecamatan Balen mengadakan kerja bakti yang dimulai pukul 07.00-10.00 Wib, Jumat (30/5/25)....

    read more

Lowongan Kerja & Iklan Hemat