Kungker Implementasi Pengalihan SMA/SMK
Bupati Paparkan Kondisi Pendidikan Dulu dan Sekarang
blokbojonegoro.com | Thursday, 08 June 2017 15:00
Kontributor : Muhammad Qomarudin
blokBojonegoro.com - Bertempat di ruang Productive Room gedung Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, Bupati membuka kunjungan kerja (kunker) tentang Implementasi Pengalihan SMA/SMK dari Kabupaten menuju Provinsi, yang dihadiri dari Komisi X Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPRRI) dan juga beberapa bupati tetangga, Kamis (8/6/2017).
Dalam dialongnya, Bupati Bojonegoro, Suyoto memaparkan kondisi lingkungan di Kabupaten Bojonegoro, yang dulunya menjadi salah satu Kabupaten termiskin di Jawa Timur, bahkan juga termiskin di Pulau Jawa bersama dengan Rengas Dengklok. Namun sekarang Bojonegoro mampu keluar dari kemiskinan tersebut, dengan mengungguli dari Kabupaten tetangga, Lamongan dan Tuban.
"Alhamdulillah bulan Ramadhan menjadi bulan yang istimewa, karena Bojonegoro bukan menjadi kabupaten termiskin lagi, dengan mendudukui peringkat 11 di Jawa Timur," papar bupati yang akrab disapa Kang Yoto ini.
Setelah itu, Kang Yoto langsung menceritakan tentang kondisi Pendidikan yang ada di Kota Ledre ini, yang mana banyak anak-anak yang putus sekolah, bahkan juga banyak yang tidak sekolah, seperti yang berada di Kecamatan Tambakrejo, hingga mendapatkan uang dari Pemkab dengan jumlah yang bervariasi.
"Sistem pembagian kita berbeda dengan Kartu Indonesia Pintar (KIP), karena dinilai KIP masih ada beberapa kekurangan," lanjut kang Yoto.
Kang Yoto juga menjelaskan, tentang wajib belajar pada usia 14 tahun di Bojonegoro, mulai Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sampai SMA, dan sudah berjalan sekitar 97,7 %, untuk anak-anak yang tidak sekolah Kang Yoto menyuruh Pemerintah Desa Untuk Mendata bagi anak yang putus sekolah di desanya masing-masing.
"Kemarin pihak kami sudah melakukan pendataan dan mengumpulkanya di Stadion bulan lalu, untuk memberi pengarahan agar bisa bersekolah lagi, dan mendata sekolah mana yang mau menampung anak yang putus sekolah tersebut," ungkapnya.
Disisi lain, kang yoto juga menjelaskan tentang perkembangan Sekolah Dasar yang ada di Bojonegoro, yang dinilai terlalu banyak, hingga sudah menutup sekitar 50 SD yang ada di Bojonegoro, yang dinilai memanfaatkan dana BOS.[din/ito]
Tag : kunker, implementasi, pendidikan, bupati, bojonegoro
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini