Jejak Sang Penyebar Islam (11)
Konon, Makam Wali Kidangan Sulit Diabadikan
blokbojonegoro.com | Tuesday, 27 June 2017 15:00
Kontributor: Muhammad Qomarudin
blokBojonegoro.com - Salah satu destinasai wisata religi yang ada di Kecamatan Malo, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, yaitu makam Wali Kidangan, tepatnya di Desa Sukorejo, di atas bukit Dusun Kidangan, sekitar 1,5 kilo meter dari arah jembatan malo ke utara, konon jarang sekali ada yang bisa mengabadikan makam tersebut dengan kamera.
Makam ini dipercaya sebagai makam seorang ulama besar dari Kesultanan Pajang bernama Syekh Mukodar atau dikenal juga dengan Wali Kidangan, adapula yang menyebutnya Pangeran Kumbang Ali-ali atau Pangeran Narasoma. (http://bimasislam.kemenag.go.id)
Juru Kunci dari makam tersebut, Narto menjelaskan, sudah ada beberapa kali pengunjung maupun warga setempat yang hendak mengabadikannya, namun selalu gagal, lantaran ada banyak faktor, seperti makam tidak kelihatan, foto tidak tersimpan dan lainnya.
"Dulu ada satu warga sini yang bisa mengabadikannya, kemudian diunggah di jejaring sosial," ungkap Narto kepada blokBojonegoro.com.
Selain itu, makam yang ditumbuhi pepohonan besar tersebut juga tidak bisa dibangun maupun direnovasi dengan harapan agar lebih indah dan nyaman lagi. Ketika ada perbaikan, lanjut Narto, seperti penambahan pagar, selalu ada kejadian yang aneh, yang mengisaratkan bahwa tempat tersebut tidak mau dibangun.
"Kang Yoto sapaan akrab Bupati Bojonegoro Suyoto, dulu pernah memberi tahu saya, agar jangan direnovasi, karena mungkin beliau sudah tahu cerita yang berhembus dari masyarakat," lanjut pria kelahiran 1948 silam itu bercerita.
Mbah Narto juga berpesan, ketika ia masih menjadi juru kunci makam tersebut tidak akan merenovasi makam tersebut maupun sekelilingnya. Karena dulu, masih kata juru kunci Makam Wali Kidangan, pernah ada kejadian, ketika masyarakat sekitar menambahkan kijing (bangunan yang berbentuk persegi panjang) di atas makam tersebut, turun hujan selama tujuh hari tujuh malam tanpa henti.
"Padahal hanya menambahkan kijing yang terbuat dari kayu saja," ujar laki-laki yang bertempat tinggal di Kabupaten Tuban tersebut.
Selain itu, dulu, masyarakat sekitar juga pernah terserang penyakit kulit yang biasa disebut orang jawa dengan Pagebluk, hingga menewaskan sekitar 60 sampai 80 orang. "Yang anehnya, penyakit tersebut hanya menyerang orang tua saja," tutup Narto juru kunci makam. [din/mu]
Tag : wali kidangan bojonegoro, wisata religi bojonegoro
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini