blokBojonegoro.com - Mempunyai lingkungan perumahan yang guyub rukun adalah idaman setiap orang. Seperti yang terlihat malam ini, Minggu (9/7/2017), warga Perumahan Bukit Banjarsari Baru (B3) menggelar Halal Bihalal.

 

Acara yang bertema 'Dengan Halal Bihalal Kita Tingkatkan Tali Silaturrahmi dan Kepedulian Terhadap Tetangga dan Lingkungan' itu dihadiri seluruh warga B3, sebutan Perumahan Bukit Banjarsari Baru, tepatnya warga RT.10/RW.02, Desa Banjarsari, Kecamatan Trucuk,  Kabupaten Bojonegoro. Ratusan orang mulai anak-anak hingga dewasa hadir pada acara tersebut.

 

"Kepada warga B3 kami ucapkan Minal Aidin wal Faidzin, mohon maaf lahir dan batin," jelas Ikhsan, ketua panitia acara Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) warga B3.

 

Menurutnya, acara halal bihalal pada bulan Syawal 1438 H/2017 ini dikemas berbeda dari tahun lalu, lantaran acara lebih padat dan agar tidak selesai terlalu larut malam.

 

"Sengaja panitia memadatkan acara agar tidak terlalu malam, karena kasihan anak-anak pada ngantuk. Yang penting semua warga sudah bermaaf-maafan saat awal acara," terangnya kepada blokBojonegoro.com.

 

Panitia lain, Andi mengatakan, biasanya warga perumahan identik dengan tak kenal tetangga, tetapi kata Andi menjelaskan, bebeda dengan warga di Perumahan Bukit Banjarsari Baru, yang guyub rukun antar tetangga meski berbeda-beda.

 

"Kami bersyukur memiliki lingkungan yang kompak dan guyub, seperti malam ini, semuanya hadir untuk bermaaf-maafan, mengingat warga banyak yang mudik ke luar daerah," papar Andi.

 

Terpisah, ketua paguyuban B3, Ujang berharap, warga perumahan bisa selalu peduli terhadap tetangga, lantaran saudara yang paling dekat dan bisa dimintai pertolongan pertama kali adalah tetangga samping rumah.

 

"Kita harus baik dan peduli sesama tetangga, jangan sampai dengan samping rumah kita tak kenal, apalagi tak saling menyapa. Kalau terjadi apa-apa siapa yang bisa menolong kita? tentu tetangga. Maka, moment halal bihalal ini adalah saat yang tepat agar kita lebih dekat dengan tetangga lingkungan tempat kita tinggal," tutup Ujang, warga asli Jawa Barat tersebut. [mu/ito]