13:00 . Pasca Lebaran, Ratusan Warga Bojonegoro Ajukan Cerai   |   12:00 . Laka Karambol, Pemotor di Bojonegoro Meninggal Tergencet Truk Box   |   09:00 . Pemkab Bojonegoro Raih Peringkat Kategori Laporan LPPD Tingkat Nasional   |   15:00 . 1.543 Calon Jemaah Haji Bojonegoro Ikuti Manasik Haji   |   14:00 . Jelang Pilkada Bojonegoro, PKS Rapatkan Barisan   |   13:00 . Dramatis, Petugas Damkar Dihadang Anjing saat Hendak Evakuasi Jasad Majikan   |   12:00 . Inilah Pemenang Duta Pemuda Pelopor Kabupaten Bojonegoro Tahun 2024   |   11:00 . Ikrar Setia ke NKRI, Napi Teroris di Lapas Bojonegoro Dibebaskan Bersyarat   |   18:00 . HPN 2024, PWI Bojonegoro Gelar Seminar Literasi Media dalam Mengawal Clean and Good Governance   |   13:00 . PJ Bupati Adriyanto Launching Program Paman Sehati   |   12:00 . Penambang Pasir di Bojonegoro Ditemukan Meninggal di Bawah Jembatan Kare   |   09:00 . Berikut ini Nama Finalis Seleksi Duta Pemuda Pelopor Bojonegoro Tahun 2024   |   15:00 . Sudahkah Pancasila sebagai Pondasi Pendidikan Selaras dengan Implementasinya   |   13:00 . Bojonegoro Jadi Tuan Rumah Pertemuan Rutin PKK, DWP, Perwosi se-Bakorwil II   |   17:00 . Perahu Penambang Pasir di Bojonegoro Tenggelam, Satu Penumpang Hilang   |  
Sat, 27 April 2024
Jl. KS Tubun, Gang Srinayan No. 3 Kel. Mojokampung Kota Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Sejumput Makna di Ruang Jeda

blokbojonegoro.com | Sunday, 16 July 2017 06:00

Sejumput Makna di Ruang Jeda

Oleh: Nanang Fahrudin

Momen lebaran lalu saya manfaatkan untuk sowan ke guru ngaji saya di kampung. Entah kenapa, tiap lebaran saya selalu tidak berani untuk melewatkan sowan dan mencium tangan beliau. Nah, saat acara ber-Idul Fitri itulah saya memperoleh sesuatu yang sangat berharga. Boleh jadi harganya tak terbilang.

Begini. Ketika saya masuk ke kediaman beliau, di ruang tamu sudah ada beberapa orang. Kebanyakan saya kenal karena para tetangga rumah yang masih satu kampung, dan sebagian adalah sama-sama satu sekolah meski beda tahun. Seperti biasa, kami (para tamu) mendengarkan saat ada satu dari yang hadir berbicara. Jika guru saya bicara maka kami semua mendengarkan, jika ada salah satu tamu yang bicara, maka semua yang lain diam mendengar. Jadi tidak pernah ada lebih dari satu orang yang bicara dalam waktu bersamaan.

Mungkin ini tampak sepele. Namun bagi saya, ini momen yang sangat berharga. Coba bandingkan dengan dunia keseharian kita yang begitu bising. Semua orang mempunyai sahwat besar untuk berbicara namun tak punya banyak kekuatan untuk mendengarkan. Jadilah tabrakan di lajur lalu lintas percakapan sehari-hari. Akibatnya pembicaraan pun kehilangan ruh nya lantaran dipenuhi dengan sahwat bicara yang tak terkontrol.

Kita ammati saja percakapan di media sosial? Benarkah ada keseimbangan komunikasi antara pemberi pesan dengan penerima pesan. Bahkan, jika dipikir-pikir, media sosial macam fesbuk bukanlah ruang publik di mana seseorang bisa saling sapa, melainkan juga ruang ekspresi kepada dirinya sendiri. Dan yang terakhir tampaknya lebih mendominasi.  Media sosial lebih banyak digunakan untuk menunjukkan identitas diri dengan menutup kemungkinan menerima keberadaan identitas lain.

Seakan-akan saja ada banyak kelompok yang beradu argumen, saling berdiskusi tema-tema tertentu, dan saling kritik, tapi yang sebenarnya adalah mereka hendak memaksakan pendapatnya, menunjukkan identitasnya, dan seterusnya. Senang berbicara tapi enggan mendengarkan. Begitulah realitas yang terjadi di media sosial. Gaduh tapi tidak selalu berisi. Ramai tapi kosong.

Jadi, apa yang terjadi di kediaman guru saya tadi adalah sebuah cermin bagaimana seharusnya kita berbicara di ruang publik. Saling memberi dan saling menerima. Ada sopan santun yang tak tertulis tapi diamini oleh semua yang hadir. Etika berkomunikasi itulah yang mulai terkikis dalam dunia serba digital ini.

Hal satu lagi yang masih saya pikirkan sampai saat ini adalah ucapan beliau menyitir ayat 32 di surat Al-Zukhruf. Jika diartikan ayat itu berisi: Apakah mereka yang membagi-bagi rohmat Tuhanmu? Kamilah yang menentukan penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan Kami telah meninggikan sebagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat memanfaatkan sebagian yang lain. Dan rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.

Ayat tersebut, kata beliau, menjadi bukti betapa beragamnya profesi yang disediakan Allah bagi umatnya. Tidak akan pernah ada keseragaman dalam memilih jalan hidup. Dan apapun yang menjadi bagian dalam hidup kita perlu kita syukuri. Ya, kita seringkali melihat orang lain lebih sukses dari kita lalu kita mati-matian berusaha seperti orang lain tersebut. Padahal, belum tentu demikian. Karena kuncinya adalah bersyukur dengan apa yang diberikan oleh Allah.

Keesokan harinya saya mampir ke toko buku bekas di pinggir jalan Bojonegoro-Babat. Buku-bukunya lusuh dan berdebu. Saya lalu menemukan buku karya Willem Elsshot berjudul Keju.

Buku lalu kubaca dan betapa kaget. Karena kisah dalam buku tersebut ada kaitannya dengan apa yang dikatakan guru saya. Yakni bersyukur pada apa yang kita miliki sekarang. Dari bersyukur itulah kita bisa memaknai pemberian Tuhan yang begitu besar.

Terkadang memang kita perlu berhenti sejenak untuk meresapi makna. Karena dunia ini begitu kacau dengan kecepatan yang dinamai sebagai kemajuan. Maka, kita perlu sering berada di ruang jeda untuk memaknai yang ada. Tuhan Maha Baik.
 

Tag : guru, ngaji, komunikasi, sowan, lebaran



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

  • Monday, 19 February 2024 20:00

    PEPC JTB Kunjungi Kantor Baru BMG

    PEPC JTB Kunjungi Kantor Baru BMG Perwakilan PT Pertamina EP Cepu (PEPC) Zona 12, Regional Indonesia Timur, Subholding Upstream Pertamina mengunjungi kantor redaksi blokBojonegoro.com (Blok Media Group/BMG), di BMG CoWorking Space, Jalan Semanding-Sambiroto, Desa Sambiroto, Kecamatan...

    read more

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat