22:00 . Pj Gubernur Jatim: Terimakasih Telah Mengawal Pesta Demokrasi Berjalan Baik   |   15:00 . Peringati HUT ke 17, Ademos Gelar Halal Bi Halal Bersama Mensesneg RI   |   23:00 . Lupa Ambil Kunci, Motor Pegawai Koperasi di Bojonegoro Digasak Maling   |   22:00 . Gudang Beras di Balen Bojonegoro Terbakar   |   21:00 . Bejat, Begal Payudara di Tuban, Onani Setelah Beraksi   |   20:00 . Warga Tuban Diduga Tenggelam di Bengawan Solo, Petugas Masih Lakukan Pencarian   |   19:00 . Jembatan Kare Penghubung Tuban Bojonegoro Diduga Rawan Jambret   |   18:00 . MGMP PAI SMK Bojonegoro Gelar Halal Bihalal   |   17:00 . SKK Migas Akan Selesaikan 15 Proyek Hulu Migas Tahun 2024   |   16:00 . Simak, 5 Jalur PPDB Jatim 2024 untuk SMA dan SMK dan Tahapan Pendaftaran   |   15:00 . Merajut Harapan, Meraih Masa Depan   |   14:00 . Komitmen Sinergi Tingkatan Kompetensi, Guru Matematika Bojonegoro Gelar Silaturahmi   |   13:00 . Desa Pajeng-Gondang Wakili Bojonegoro Lomba Pelaksana Gotong Royong Terbaik Tingkat Jatim   |   12:00 . Lima Tahun Terakhir Terus Naik Indeks Pembangunan Gender Bojonegoro   |   11:00 . Olah Pisang Jadi Kerupuk dan Keripik, Mahasiswa Unigoro Lolos Pemuda Pelopor Bidang Pangan   |  
Mon, 29 April 2024
Jl. KS Tubun, Gang Srinayan No. 3 Kel. Mojokampung Kota Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Banyak Pasien Malu kalau Ketahuan Lakukan Perawatan Estetika

blokbojonegoro.com | Monday, 31 July 2017 07:00

Banyak Pasien Malu kalau Ketahuan Lakukan Perawatan Estetika

Reporter: - 

blokBojonegoro.com -  Banyak orang merasa penampilannya tak sempurna. Perawatan estetika, baik operasi plastik atau nonbedah, menjadi pilihan banyak orang untuk mengoreksi penampilannya. Namun, mereka merasa malu kalau orang lain tahu perawatan apa yang dilakukannya.

Dalam sebuah survei tahun 2016 yang dilakukan pada 913 wanita dari Taiwan, Singapura, dan Thailand, terungkap bahwa 82 persen ingin melakukan tindakan estetika. Tapi, lebih dari separuh responden mengaku takut dengan stigma dari orang di sekitarnya.

Sebelum dilakukan prosedur estetika, 44 persen pasien tidak berani bercerita karena takut dinilai negatif. Namun, setelah perawatan dan mendapati hasil yang memuaskan, mayoritas mulai terbuka pada pasangan atau teman mengenai tindakan estetika yang dilakukannya.

Ternyata, 80 persen responden mengatakan bahwa lingkungan sekitarnya tidak menghakimi atau menilai buruk pada tindakan estetika yang sudah dilakukannya.

"Punya wajah cantik atau tampan dari lahir itu anugerah, tapi tetap cantik saat tua dibutuhkan perawatan," kata dr.Olivia Ong.

Selain stigma yang masih melekat pada perawatan estetika, ketakutan terbesar pasien adalah hasil yang tampak tidak alami.

"Kebanyakan pasien tak mau terlihat tidak natural. Semua menginginkan yang natural look," kata dr.Lanny Juniarti, Dipl.AAAM, President Director Miracle Clinic.

Untuk mendapatkan hasil yang diinginkan, menurut dr.Lanny yang terpenting adalah komunikasi antara pasien dan dokter.

Ia mengatakan, seringkali pasien datang sudah dengan foto idolanya dan meminta dokter melakukan tindakan estetika agar penampilannya mirip dengan selebriti idolanya.

"Tentu dokter harus menganalisa dulu. Setiap orang punya kecantikan individu dan ada karateristik yang tidak bisa dihilangkan. Wanita Indonesia tidak harus cantik seperti orang Korea. Kepribadian dan karateristiknya belum tentu cocok," ujarnya.

Mengarahkan

Walau dokter mengakomodasi keinginan pasien, tapi dokter juga wajib mengarahkan terapi yang tepat untuk pasien agar hasilnya proporsional.

Hal senada diungkapkan dr.Adri Dwi Prasetyo Sp.KK. Persepsi cantik atau tampan para pasien berbeda-beda. Dokter yang baik wajib mengedukasi pasiennya.

"Ada pasien yang datang tanpa masalah spesifik, pokoknya terserah dokter mau lakukan apa. Tapi, ada juga pasien yang datang dengan masalah spesifik namun tak paham estetika sehingga hasilnya bisa tidak natural," kata Adri.

Menurutnya, agar hasil akhir dari perawatan estetika memuaskan, bukan hanya pendapat dokter yang perlu didengar, tapi juga keinginan pasien. "Harus ketemu di tengah-tengah. Dokter harus menjelaskan agar pasien mengerti secara perspektif medis," ujar pendiri Rejuva Clinic di Surabaya ini.

Setiap tindakan estetika, baik dengan pembedahan atau nonbedah, harus disesuaikan dengan anatomi wajah dan kecantikan ideal. "Kecantikan ideal ini berbeda-beda. Tentu versi orang Barat berbeda dengan versi Asia," katanya.

Memaksakan dokter untuk mengerjakan tindakan yang tidak sesuai dengan proporsi wajah bisa membuahkan hasil yang tampak tidak alami. Bayangkan kalau wajahnya sangat melayu tetapi ngotot ingin mengubah bentuk bibirnya seperti Kylie Jenner.

Sumber: http://lifestyle.kompas.com/read/2017/07/28/170000820/

banyak-pasien-malu-kalau-ketahuan-lakukan-perawatan-estetika

Tag : Estetika, wanita



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

  • Monday, 19 February 2024 20:00

    PEPC JTB Kunjungi Kantor Baru BMG

    PEPC JTB Kunjungi Kantor Baru BMG Perwakilan PT Pertamina EP Cepu (PEPC) Zona 12, Regional Indonesia Timur, Subholding Upstream Pertamina mengunjungi kantor redaksi blokBojonegoro.com (Blok Media Group/BMG), di BMG CoWorking Space, Jalan Semanding-Sambiroto, Desa Sambiroto, Kecamatan...

    read more

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat