06:00 . Gelar Muskab, Setyawan Mubayinan Kembali Terpilih Jadi Ketua Pengkab TI Bojonegoro   |   21:00 . Muhammadiyah Bojonegoro Serukan Pilih Cabup yang Bersedia Dengar Suara Rakyat   |   19:00 . Dipindah ke Lapas Bojonegoro, Napi Teroris Dikawal Ketat Densus 88 AT Polri   |   16:00 . Gebyar Milenial dan Gen Z, Acara untuk Generasi Muda Bojonegoro   |   14:00 . Tim PkM Dosen UNUGIRI Berikan Pendampingan P5 dan PPRA di Lembaga Pendidikan   |   13:00 . Wujudkan Lansia Bermartabat, PD 'Aisyiyah Bojonegoro Gelar Lokakarya Kelanjutusiaan   |   12:00 . Tim KKN 44 UNUGIRI Observasi di Desa Grabagan   |   06:00 . Menilik Pasukan Kopi Rakyat Jelita Pada Kompetisi Nyethe Rokok Kenduri Cinta 2 Wahono-Nurul   |   21:00 . Barisan Muda Bangga Bojonegoro Siap Menangkan Wahono-Nurul   |   20:00 . Setyo Wahono ajak Ketum PP.Ansor, Addin Jauharudin Bermain Fun Badminton   |   19:00 . Empat Kades Terdakwa Korupsi Pembangunan Jalan di Bojonegoro Dituntut 5 Tahun Penjara   |   19:00 . Pj Adriyanto : Pasar Hewan Bisa Menjadi Tujuan Wisata Dan Edukasi   |   18:00 . Diduga Tak Sesuai Spesifikasi, Dua Pembangunan Jalan di Bojonegoro Disidik Kejaksaan   |   17:00 . Judi Online Sebabkan 978 Pasangan di Bojonegoro Cerai   |   16:00 . Jumping Teknologi, Wenseslaus Manggut: Tantangan dan Peluang Industri Media Digital   |  
Fri, 22 November 2024
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Benarkah Makanan Bisa Memicu Usus Buntu?

blokbojonegoro.com | Friday, 13 October 2017 07:00

Benarkah Makanan Bisa Memicu Usus Buntu?

Reporter: -

blokBojonegoro.com -
Biji jambu batu dan biji cabai paling sering diangap sebagai pemicu terjadinya usus buntu (appendicitis). Namun, pemicu usus buntu bertambah lagi setelah Desy Puspita Yulida curhat di akun Facebook miliknya pada Minggu (8/10/2017).

Desy menceritakan kisah anaknya, Salma, yang didapati terkena usus buntu karena mengonsumsi kerupuk mentah dari kandungan seblak. Kisah berjudul “Bahaya Makan Seblak dari Kerupuk Mentah yang Direndam tapi Tetap Kenyal” itu menjadi viral dan mendapat berbagai tanggapan dari warganet.

Namun, adakah jenis makanan tertentu yang dapat menyebabkan terjadinya usus buntu? Jika benar ada, bagaimana mencegahnya?

Dokter Spesialis Gizi Klinik, dr Johanes Chadrawinata, SpGK, mengatakan, tidak ada makanan yang menyebabkan usus buntu. Biji jambu batu, biji cabai, atau seblak hanyalah mitos.

“Itu hoax. Sebenarnya kalau ditanya ke dokter bedah yang menangani usus buntu, pernah enggak menemukan jambu batu di situ, ya tidak ada. Jadi itu semuanya mitos,” kata Johanes.

Dia menjelaskan, usus buntu disebabkan oleh peradangan. Namun, hingga kini belum ada kejelasan terkait penyebab peradangan.

Bila tak ditangani dengan cepat, peradangan usus buntu yang layaknya bisul bisa pecah. Kodisi ini, dalam dunia medis, dikenal dengan appendicitis perforata.

Saat pecah, infeksi bisa menyebar ke rongga perut. Usus menjadi tidak steril dan kuman yang masuk ke dalam darah dapat menyebabkan infeksi berat ke berbagai bagian tubuh (sepsis).

“(Kalau) masuk ke dalam darah bisa menyebabkan kematian,” kata Johanes.

Untuk itu, perlu dilakukan operasi sebelum infeksi menyebar. Rentang waktu sebelum hal itu terjadi tergantung dari masing-masing orang dan daya tahan tubuh.

Gejala umum dari usus buntu adalah rasa sakit di bagian kanan bawah perut. “Ada panas, nanti kalau diperiksa ketahuan hasil labnya, pemeriksaan fisiknya menunjukkan ada usus buntu,” kata Johanes.

Dokter Melinda Hospital itu menuturkan, setiap makanan memiliki perbedaan waktu untuk dicerna.

Kondisi ini juga dipengaruhi oleh jenis makanan yang masuk. Apakah padat, semi padat, atau cair? Lemak dan protein juga menjadi faktor lamanya makan dicerna. Daging berlemak, misalnya, butuh waktu lebih lama.

“Biasanya butuh waktu sekitar 6 jam setelah makan agar sisa makanan mencapai usus besar,” kata Johanes.

Sumber: http://health.kompas.com/read/2017/10/12/200600823/
benarkah-makanan-bisa-memicu-usus-buntu

Tag : usus, buntu



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat