19:00 . Diduga Tak Netral, PMII Bojonegoro Minta Ketua Bawaslu Mundur   |   17:00 . Beredar Foto Ketua Bawaslu Bojonegoro Berkaos PDI-P, Benarkah?   |   16:00 . Kembangkan Potensi, PEP Sukowati Gelar Pelatihan Pengolahan Herbal   |   15:00 . 5 Tersangka Korupsi Mobil Siaga Bojonegoro Segera Disidang   |   06:00 . Gelar Muskab, Setyawan Mubayinan Kembali Terpilih Jadi Ketua Pengkab TI Bojonegoro   |   21:00 . Muhammadiyah Bojonegoro Serukan Pilih Cabup yang Bersedia Dengar Suara Rakyat   |   19:00 . Dipindah ke Lapas Bojonegoro, Napi Teroris Dikawal Ketat Densus 88 AT Polri   |   16:00 . Gebyar Milenial dan Gen Z, Acara untuk Generasi Muda Bojonegoro   |   14:00 . Tim PkM Dosen UNUGIRI Berikan Pendampingan P5 dan PPRA di Lembaga Pendidikan   |   13:00 . Wujudkan Lansia Bermartabat, PD 'Aisyiyah Bojonegoro Gelar Lokakarya Kelanjutusiaan   |   12:00 . Tim KKN 44 UNUGIRI Observasi di Desa Grabagan   |   06:00 . Menilik Pasukan Kopi Rakyat Jelita Pada Kompetisi Nyethe Rokok Kenduri Cinta 2 Wahono-Nurul   |   21:00 . Barisan Muda Bangga Bojonegoro Siap Menangkan Wahono-Nurul   |   20:00 . Setyo Wahono ajak Ketum PP.Ansor, Addin Jauharudin Bermain Fun Badminton   |   19:00 . Empat Kades Terdakwa Korupsi Pembangunan Jalan di Bojonegoro Dituntut 5 Tahun Penjara   |  
Fri, 22 November 2024
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Pengisian Perangkat Desa Serentak

Ragu dengan Transparansi Tes Perangkat, Peserta Pilih Mundur

blokbojonegoro.com | Sunday, 22 October 2017 15:00

Ragu dengan Transparansi Tes Perangkat, Peserta Pilih Mundur

Reporter: Maratus Shofifah

blokBojonegoro.com - Ujian Perangkat Desa Serentak di Kabupaten Bojonegoro, besok Jumat (27/10/2017) merupakan moment yang ditunggu-tunggu oleh para peserta ujian yang berharap dapat merubah nasib hidup dengan menjadi pejabat pemerintahan pada tingkatan desa.

Namun karena ragu dengan transpransi tes wawancara yang akan dilaksanakan beberapa hari lagi,  beberapa peserta ujian perangkat desa memilih untuk tak hadir saat tes.
 
Salah satu calon perangkat desa bernama Budi Handoyo mengaku tidak akan berangkat untuk mengikuti ujian perangkat desa. Pasalnya ia merasa bahwa dengan adanya rumor yang sering dibicarakan oleh masyarakat bahwasanya terdapat perangkat desa titipan, sehingga dirinya ragu akan berangkat untuk mengikuti ujian.

"Hati kecil saya bilang untuk tidak ikut, banyak hal yang menjadi penyebab untuk tidak mengikuti ujian tersebut," kata Budi.

Budi yang sebelumnya mencalonkan sebagai Sekertaris Desa Semambung, Kecamatan Kanor ini mengaku, mundur dari ujian perangkat. "Saya tidak ikut, kemaren Jumat (21/10/17) pengambilan kartu peserta di kantor desa dan saya tidak mengambilnya, secara otomatis ujian saya tidak hadir," ungkapnya.

Hal yang senada juga disampaikan oleh salah satu calon peserta ujian perangkat, Muhamad Nur Khozin yang juga dari Desa Semambung, menurutnya terdapat keganjilan dalam tata tertib ujian yang disampaikan oleh panitia lokal desa dalam sosialisai ujian perangkat desa.

Yakni, terdapat penjelasan dalam tata tertib bahwasanya setelah ujian selesai dan dicocokkan oleh lembaga pihak ketiga Kampus Universitas Negeri Semarang (Unnes) akan diambil dua nama dengan hasil tertinggi dan akan direkomendasikan oleh pihak desa kepada pihak kecamatan.

"Kalau ujian selesai, kenapa tidak langsung diumumkan pemenangnya dengan mengeluarkan satu nama saja kenapa harus mengeluarkan dua nama, sangat membingungkan hal tersebut," kata Khozin.

Ia juga menambahkan, bahwasanya ketika terdapat nilai skor imbang, maka akan dipilih dengan usia yang lebih tua, kemudian baru ijazah tertinggi sebagai pertimbangannya.

"Kenapa bukan ijazah tertinggi yang digunakan sebagai acuan ketika skor nilai imbang, pertanyaan tersebut saya lontarkan kepada tim panitia desa, jawabannya adalah andap asor  yang muda kepada yang tua kata tim Desa kepada saya ,"  cerita Khozin

Penjelasan tersebut,  yang tidak dapat diterima oleh salah satu peserta ujian perangkat, menjadikan dirinya juga merasa ragu untuk mengikuti ujian. Ia menganggap dengan adanya kabar burung yang beredar di daerah Bojonegoro sebelah timur dengan nilai sekian rupiah untuk jabatan perangkat desa, membuat ia untuk mengambil sikap dengan tidak ikut ujian perangkat.

"Banyak isu, kalau calon perangkat namanya sudah jadi, sehingga hati nurani mengatakan untuk tidak mengikuti ujian tersebut," turutnya. [ifa/lis]

Tag : unnes, seleksi, perangkat



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat