Sinau Bareng Cak Nun dan Kiai Kanjeng
Cak Nun: Medsos Itu “Pantat” Semua
blokbojonegoro.com | Sunday, 05 November 2017 22:00
Reporter: Muhammad Qomarudin
blokBojonegoro.com – Suasana “Sinau Bareng” bersama budayawan Emha Ainun Najib atau Cak Nun di Festival Banyuurip yang ada di Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro, begitu gayeng. Bahkan, saat baru dimulai, Cak Nun sudah bisa membius ribuan warga yang hadir.
Bersama group musik Kiai Kanjeng asal Jogjakarta, Cak Nun memulai dengan celetukan jika hari-hari ini manusia harus bisa mengelola bagian belakangnya.
[Baca juga: Cak Nun: Bojonegoro Termasuk Jalur Atlantis ]
“Allah itu menyuruh manusia untuk tadabbur. Atau memikirkan, berpikir atau merenungkan. Kalau orang awam atau biasa, menyebut dubur atau ada yang di “pantat” manusia,” kata Cak Nun yang membuat penonton geleng-geleng kepala dan tersenyum lebar.
Hari-hari ini, tambah Cak Nun, keberadaan Media Sosial (Medsos) itu sudah seperti pantat karena ada dubur. Sebab, terkadang yang keluar sudah tanpa kontrol. Jika tidak dikontrol, maka ada yang salah dalam tubuh komunikasi masyarakat.
“Seperti mobil, dilihat dari knalpotnya. Jika keluar asap dengan deru aneh, maka ada persoalan du dalam mesin. Jadi, lagi-lagi harus diatur bagian pantat mobil itu,” sambung Cak Nun yang mengundang gelak tawa penonton, Minggu (5/11/2017) malam di wilayah kerja ExxonMobil Cepu Limited (EMCL), operator Lapangan Migas Blok Cepu.
Oleh karena itu, generasi milenial di Indonesia harus lebih berdaya. Walaupun jatuh saat berusaha, harus kembali berdiri. Presiden Soekarno pernah berucap jika terjatuh terus berdiri dan begitu seterusnya.
“Jadi, sebagai calon pemimpin Negara, generasi milenial harus bisa lebih baik lagi sesuatu yang keluar dari pantatnya,” pungkas Cak Nun. [din/ito]
Tag : cak nun, gayam, bojonegoro,emcl
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini