23:00 . Lupa Ambil Kunci, Motor Pegawai Koperasi di Bojonegoro Digasak Maling   |   22:00 . Gudang Beras di Balen Bojonegoro Terbakar   |   21:00 . Bejat, Begal Payudara di Tuban, Onani Setelah Beraksi   |   20:00 . Warga Tuban Diduga Tenggelam di Bengawan Solo, Petugas Masih Lakukan Pencarian   |   19:00 . Jembatan Kare Penghubung Tuban Bojonegoro Diduga Rawan Jambret   |   18:00 . MGMP PAI SMK Bojonegoro Gelar Halal Bihalal   |   17:00 . SKK Migas Akan Selesaikan 15 Proyek Hulu Migas Tahun 2024   |   16:00 . Simak, 5 Jalur PPDB Jatim 2024 untuk SMA dan SMK dan Tahapan Pendaftaran   |   15:00 . Merajut Harapan, Meraih Masa Depan   |   14:00 . Komitmen Sinergi Tingkatan Kompetensi, Guru Matematika Bojonegoro Gelar Silaturahmi   |   13:00 . Desa Pajeng-Gondang Wakili Bojonegoro Lomba Pelaksana Gotong Royong Terbaik Tingkat Jatim   |   12:00 . Lima Tahun Terakhir Terus Naik Indeks Pembangunan Gender Bojonegoro   |   11:00 . Olah Pisang Jadi Kerupuk dan Keripik, Mahasiswa Unigoro Lolos Pemuda Pelopor Bidang Pangan   |   10:00 . Kreasi Memasak Nasi Goreng Bapak-Bapak ASN Bojonegoro   |   13:00 . Pasca Lebaran, Ratusan Warga Bojonegoro Ajukan Cerai   |  
Sun, 28 April 2024
Jl. KS Tubun, Gang Srinayan No. 3 Kel. Mojokampung Kota Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Kepesertaan JKN KIS di Bojonegoro Masih Minim

blokbojonegoro.com | Monday, 13 November 2017 13:00

Kepesertaan JKN KIS di Bojonegoro Masih Minim

Reporter: M. Yazid

blokBojonegoro.com -
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan terus berupaya mensosialisasikan kepesertaan masyarakat dalam menggunakan JKN KIS di Kabupaten Bojonegoro. Pasalnya, di Kota Ledre kesadaran masyarakat untuk mengikuti program pemerintah tersebut masih minim.

"Capaian peserta JKN-KIS di Kabupaten Bojonegoro per 10 Nopember 2017, yang ikut kepesertaan masih sebanyak 56,79 persen dari penduduk Bojonegoro," kata Kepala BPJS Kesehatan Kantor Cabang Bojonegoro, drg. Muhammad Masrur Ridwan, saat distribusi Kartu Indonesia Sehat (KIS) bagi peserta Aparatur Sipil Negara (ASN) Wilayah Kabupaten Bojonegoro di ruang Angling Dharma Pemkab Bojonegoro, Senin (13/11/2017).

Kegiatan yang dirangkai edukasi kesehatan 'Gaya Hidup Sehat dan Cerdas' yang diikuti seluruh Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dilingkup Pemkab Bojonegoro, serta Bupati Bojonegoro, Suyoto dan jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Bojonegoro. Masrur menyampaikan, progres program JKN-KIS adalah sinergi antara BPJS kesehatan dengan Pemerintah Daerah dalam mencapai Universal Health Coverage (UHC).

BPJS kesehatan sendiri yang mulai beroperasi di tahun 2014, jumlah kepesertaan sudah mencapai 121.6 juta jiwa. Sedangkan di tahun 2016 meningkat menjadi 171.9 juta jiwa. Sedangkan tahun 2017 kepesertaan JKN KIS terus meningkat di angka 184.4 juta jiwa, sehingga diharapkan akhir tahun 2018 seluruh masyarakat Indonesia  sudah ikut kepesertaan JKN-KIS.

Pada hari kesehatan Nasional yang ke-53 ini, mengambil tema 'sehat keluargaku sehat Indonesiaku'. Hal ini sejalan dengan slogan Bojonegoro, yakni Bojonegoro Sehat, Cerdas, Produktif dan Bahagia. Sedangkan bulan Juni tahun 2018, pak presiden Jokowi akan memberikan penghargaan untuk Pemerintah Daerah yang sudah mencapai Universal Health Coverage (UHC).

"Sehingga diharapkan Kabupaten Bojonegoro bisa menjadi salah satu dari Kabupaten yang menerima penghargaan tersebut. Dan untuk itu, dimohon kerja sama dan bantuan Pemerintah Daerah untuk mencapai UHC tersebut," terangnya.

Selain itu, ia juga memohon bantuan OPD terkait untuk mengajak masyarakat untuk berpola hidup sehat. Pasalnya tingkat keberhasilan jajaran kesehatan, yakni dimana jika sedikit orang yang berkunjung ke rumah sakit.

Sementara itu Bupati Bojonegoro, Suyoto mengatakan, hal yang sulit untuk mewujudkan kesehatan adalah gotong royong. Di mana ada beberapa lawan terberat untuk mencapai tujuan tersebut, pertama mental peminta, yakni orang lebih suka meminta dari pada memberi.

"Padahal gotong royong merupakan esensi pancasila yang sebenarnya. Di bidang kesehatan pada saat JKN diterapkan, tantangan terberat adalah bagaimana rakyat bisa gotong royong saling membantu,  Sehingga masalah kesehatan bisa teratasi," tuturnya.

Berikutnya persoalan kemampuan masyarakat untuk membayar iuran JKN-KIS, karena pekerjaan masyarakat berbeda-beda. Jika PNS pasti sangat mudah karena langsung bisa potong gaji, tetapi masalahnya ada pada masyarakat yang penghasilannya di bawah satu juta. Sehingga cara yang tepat adalah dengan pelan-pelan, di mana industri tumbuh maka harus ada jaminan kesehatan.

"Selain itu, kecamatan dan desa harus memastikan bahwa orang yang mampu secara ekonomi harus ikut kepesertaan JKN-KIS, serta Perangkat Desa yang kapasitas keuangannya mampu juga harus ikut kepesertaan.Oleh karena itu, Kerja berat dan kerja keras ini mari kita lakuka bersama," pungkas Kang Yoto. [zid/ito]

Tag : jkn, kis, bojonegoro



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

  • Monday, 19 February 2024 20:00

    PEPC JTB Kunjungi Kantor Baru BMG

    PEPC JTB Kunjungi Kantor Baru BMG Perwakilan PT Pertamina EP Cepu (PEPC) Zona 12, Regional Indonesia Timur, Subholding Upstream Pertamina mengunjungi kantor redaksi blokBojonegoro.com (Blok Media Group/BMG), di BMG CoWorking Space, Jalan Semanding-Sambiroto, Desa Sambiroto, Kecamatan...

    read more

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat