19:00 . Diduga Tak Netral, PMII Bojonegoro Minta Ketua Bawaslu Mundur   |   17:00 . Beredar Foto Ketua Bawaslu Bojonegoro Berkaos PDI-P, Benarkah?   |   16:00 . Kembangkan Potensi, PEP Sukowati Gelar Pelatihan Pengolahan Herbal   |   15:00 . 5 Tersangka Korupsi Mobil Siaga Bojonegoro Segera Disidang   |   06:00 . Gelar Muskab, Setyawan Mubayinan Kembali Terpilih Jadi Ketua Pengkab TI Bojonegoro   |   21:00 . Muhammadiyah Bojonegoro Serukan Pilih Cabup yang Bersedia Dengar Suara Rakyat   |   19:00 . Dipindah ke Lapas Bojonegoro, Napi Teroris Dikawal Ketat Densus 88 AT Polri   |   16:00 . Gebyar Milenial dan Gen Z, Acara untuk Generasi Muda Bojonegoro   |   14:00 . Tim PkM Dosen UNUGIRI Berikan Pendampingan P5 dan PPRA di Lembaga Pendidikan   |   13:00 . Wujudkan Lansia Bermartabat, PD 'Aisyiyah Bojonegoro Gelar Lokakarya Kelanjutusiaan   |   12:00 . Tim KKN 44 UNUGIRI Observasi di Desa Grabagan   |   06:00 . Menilik Pasukan Kopi Rakyat Jelita Pada Kompetisi Nyethe Rokok Kenduri Cinta 2 Wahono-Nurul   |   21:00 . Barisan Muda Bangga Bojonegoro Siap Menangkan Wahono-Nurul   |   20:00 . Setyo Wahono ajak Ketum PP.Ansor, Addin Jauharudin Bermain Fun Badminton   |   19:00 . Empat Kades Terdakwa Korupsi Pembangunan Jalan di Bojonegoro Dituntut 5 Tahun Penjara   |  
Sat, 23 November 2024
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Akankah Semua Perokok Terkena Kanker Paru? Dokter Menjawab

blokbojonegoro.com | Monday, 27 November 2017 07:00

Akankah Semua Perokok Terkena Kanker Paru? Dokter Menjawab

Reporter: -

blokBojonegoro.com - Kanker paru merupakan penyakit kanker yang paling banyak terjadi. Tak hanya di Indonesia, kondisi tersebut juga berlaku di dunia.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, pada tahun 2015 terdapat hampir 1,7 juta orang yang didiagnosis mengidap kanker paru.

Studi Globocan pada tahun 2012 juga mencatat bahwa kanker paru menjadi penyebab utama kematian akibat kanker pada pria. Kemudian, penyakit yang sama menjadi penyebab kematian paling umum kedua akibat kanker pada wanita.

“Kalau ada 10 orang yang didiagnosis mengidap kanker paru, delapan orang meninggal pada tahun itu juga. Itulah kenapa kanker paru disebut kanker yang mematikan. Karena umumnya di seluruh dunia, kanker paru ketemunya sudah stadium lanjut jadi tidak bisa dilaksanakan terapi secara maksimal,” kata dr Elisna Syahruddin SpP(K) PhD di Jakarta Pusat, Jumat (24/11/2017).

Elisna mengatakan, terdapat beberapa faktor risiko penyebab kanker paru. Seseorang yang berumur lebih dari 40 tahun punya risiko yang lebih tinggi. Lalu, diperkirakan juga 40 orang per 100.000 penduduk berisiko terkena penyakit ini.

Namun, usia pengidap kanker paru semakin muda. Bahkan, kini sering ditemukan pengidap yang masih berusia 30-an tahun.

Menurut Elisna, selalu ada potensi tumbuhnya sel kanker paru di dalam tubuh manusia. Namun, hal itu bisa disembuhkan oleh tubuh dengan sendirinya. 

Setiap waktu, manusia menarik dan mengeluarkan nafas. Dalam momen tertentu terdapat mukosa atau selaput lendir di saluran pernafasan dari hidung hingga ke bronkus yang rusak. Kalau jumlahnya sedikit, tubuh masih bisa memperbaikinya. 

“Kalau ada yang slip, dia menjadi tidak normal, yaitu bibit-bibit kanker. Tapi tidak segampang itu menjadi kanker. Ada mekanisme tubuh sendiri untuk menghilangkan yang tidak normal tadi. Maka tidak semua orang terkena kanker,” kata Elisna.

Meski demikian, potensi tumbuhnya kanker paru meningkat bagi para perokok. Merokok bahkan menyumbangkan 80 persen risiko, dan pada perempuan pengidap kanker paru, 55 persen di antaranya merupakan perokok aktif.

Menurut Elisna, setiap hari perokok mengiritasi dengan intensitas tinggi yang menyebabkan perubahan jaringan dan sel di saluran pernafasan. Hal ini memicu terjadinya sel kanker paru.

Elisna menyebutkan, perokok salah mengartikan rendahnya kandungan nikotin (pada rokok).

Ketika melihat label tersebut, perokok cenderung merasa lebih aman dari penyakit dan mengonsumsi lebih banyak rokok. Nyatanya, nikotin hanya salah satu zat karsinogen yang memicu terjadinya kanker paru.

“Nikotin itu lebih dominan kepada adiksi atau kecanduannya. Semakin lemah kadar yang diberikan, orang yang ketagihan jadi cenderung merokok lebih banyak. Akibatnya iritasinya lebih banyak, dan risikonya lebih tinggi,” kata Elisna. 

Jika Anda memutuskan berhenti merokok setelah membaca berita ini, itu akan lebih baik. Namun, tidak ada jaminan Anda akan bebas dari kanker paru. Menurut Elisna, butuh waktu 15 tahun setelah berhenti merokok agar kondisi paru sama dengan orang yang tidak merokok.

“Bukan baru semingguan berhenti merokok risikonya turun. Selama 15 tahun enggak terjadi kanker, selamatlah. (Dia bisa) dianggap sama dengan orang yang tidak pernah merokok,” kata Elisna.

Sumber: http://health.kompas.com/read/2017/11/25/174503523/

akankah-semua-perokok-terkena-kanker-paru-dokter-menjawab

Tag : Kanker, paru, rokok



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat