Gala Desa 2017 di Bojonegoro
Kemenpora Gelorakan Berolahraga Sampai Desa
blokbojonegoro.com | Thursday, 30 November 2017 17:00
Reporter: M. Yazid
blokBojonegoro.com - Selain mengadakan Gala Desa di daerah-daerah, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI komitmen menggelorakan olahraga ke desa-desa. Hal itu ditandai dengan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) untuk mengolahragakan masyarakat.
"Kami sudah ada MoU dengan Kemendes dengan Kemenpora, akan kita gandeng kerjasama pada kegiatan Gala Desa ini. Kita sudah ada Gala Desa mereka akan masuk di liga desa dan harapan kami adalah dari kemendes maunya itu di tingkat provinsi dan tingkat nasional," kata Ari Mulyadi Kepala Bidang Olahraga Pendidikan Menengah Deputi Bidang Pemuda Olahraga Kemenpora RI, saat membuka Gala Desa di Bojonegoro, Kamis (30/11/2017).
Ari menerangkan, dalam MoU itu untuk hasil juara di tingkat kabupaten/kota dari Kemenpora, tapi di tingkat provinsi maupun ke tingkat nasional menjadi bagian dari Kemendesnya. Tapi Kemendes bilang, tidak bisa kalau sampai Provinsi-Nasional karena sentuhan kita ke desa-desa.
"Tetap kita kembali ke kabupaten/kota, kaki tangan Kemenpora adalah Dispora Provinsi dan Dispora kabupaten/kota, sehinggga silahkan menggandeng stakeholder lainnya dengan Koni, Pemkab dan Camat sehingga desa akan hidup dan akan bagus," terangnya.
Dijelaskan, untuk kegiatan Gala Desa ini program dari Kementerian Pemuda Olahaga khususnya ada di Deputi Bidang Pemuda Olahraga, memang baru tahun pertama dilaksanakan di 34 provinsi 136 kabupaten Indonesia dari 524 kabupaten. "Semoga betul-betul mengena di masyarakat," jelasnya.
Sebenarnya Pak Menteri, Imam Nahrawi meluncurkan dua program pada Deputi Bidang Pemuda Olahraga yaitu Goes Pesona Nusantara yang perencanaan nasional hari bersepeda nasional tanggal 19 November di Sragen dan yang kedua Gala Desa ini. Kemarin untuk goes ada di 90 titik kabupaten-kota dan Gala Desa ada di 136 kabupaten/kota se-Indonesia.
"Pemuda dan olahraga bisa masuk di masyarakat dan kita tidak pakai aturan yang prestasi, tapi kita memasarkan olahraga yaitu gerakan masyarakat sehat Inpres nomor 1 tahun 2017 sesuai program presiden," sebutnya.
Ditambahkan, Kemenpora menilai sementara di desa cuma ada kegiatan olahraga hanya saat 17-an Agustus saja. Sementara ini coba dikemas dalam bentuk perlombaan resmi sehingga banyak pembelajaran, yaitu masyarakat akan berolahraga dan baik perangkat desa perangkat kecamatan, maupun para dinas di kabupaten akan berusaha untuk mengemas suatu perlombaan agar tidak kaku dengan aturan formil yang resmi seperti di PBB dan PPI.
"Untuk agenda tahun depan tidak ada uang pembinaan, namun tahun depan ada shering masuk di APBD untuk sosialisasinya dan masyarakat akan lebih termotivasi lagi," pungkasnya. [zid/mu]
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini