19:00 . Diduga Tak Netral, PMII Bojonegoro Minta Ketua Bawaslu Mundur   |   17:00 . Beredar Foto Ketua Bawaslu Bojonegoro Berkaos PDI-P, Benarkah?   |   16:00 . Kembangkan Potensi, PEP Sukowati Gelar Pelatihan Pengolahan Herbal   |   15:00 . 5 Tersangka Korupsi Mobil Siaga Bojonegoro Segera Disidang   |   06:00 . Gelar Muskab, Setyawan Mubayinan Kembali Terpilih Jadi Ketua Pengkab TI Bojonegoro   |   21:00 . Muhammadiyah Bojonegoro Serukan Pilih Cabup yang Bersedia Dengar Suara Rakyat   |   19:00 . Dipindah ke Lapas Bojonegoro, Napi Teroris Dikawal Ketat Densus 88 AT Polri   |   16:00 . Gebyar Milenial dan Gen Z, Acara untuk Generasi Muda Bojonegoro   |   14:00 . Tim PkM Dosen UNUGIRI Berikan Pendampingan P5 dan PPRA di Lembaga Pendidikan   |   13:00 . Wujudkan Lansia Bermartabat, PD 'Aisyiyah Bojonegoro Gelar Lokakarya Kelanjutusiaan   |   12:00 . Tim KKN 44 UNUGIRI Observasi di Desa Grabagan   |   06:00 . Menilik Pasukan Kopi Rakyat Jelita Pada Kompetisi Nyethe Rokok Kenduri Cinta 2 Wahono-Nurul   |   21:00 . Barisan Muda Bangga Bojonegoro Siap Menangkan Wahono-Nurul   |   20:00 . Setyo Wahono ajak Ketum PP.Ansor, Addin Jauharudin Bermain Fun Badminton   |   19:00 . Empat Kades Terdakwa Korupsi Pembangunan Jalan di Bojonegoro Dituntut 5 Tahun Penjara   |  
Fri, 22 November 2024
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Anak Remaja dan Pengaruh 'Geng Temannya'

blokbojonegoro.com | Friday, 08 December 2017 07:00

Anak Remaja dan Pengaruh 'Geng Temannya'

Reporter: -

blokBojonegoro.com - Ingin diterima dan merasa sama dengan teman-temannya merupakan bagian normal dari perkembangan emosi remaja. Itu sebabnya pengaruh "geng teman" alias peer group sangat kuat pada remaja.

Pengaruh "geng teman" ini akan membuat remaja memakai gaya busana atau aksesoris seperti teman-temannya, mendengarkan musik atau menonton film yang sama, mengubah gaya bicara, gaya berjalan, bahkan melakukan hal-hal berbahaya atau melanggar aturan.

Kedekatan dengan teman-temannya itu bahkan seringkali membuat remaja merasa lebih nyaman untuk curhat dibandingkan dengan orangtuanya.

Bagi aktris muda Lutesha (22), sahabat-sahabatnya adalah tempatnya berkeluh kesah. "Mereka sudah seperti diary berjalan. Aku bisa lebih dekat dan bercerita ke teman dibanding ke keluarga," kata pemeran tokoh Suki dalam film "My Generation" ini.

Dikutip dari Psychology Today, remaja memang menganggap orangtuanya kuno dan hanya teman-temannya yang bisa memahami dirinya.

Meski demikian, orangtua tetap berpengaruh dalam kehidupan anak-anaknya. Yang bisa dilakukan orangtua adalah tetap membuka komunikasi dengan anak dengan tidak bersikap menghakimi atau mengkritik pilihan anak.

Orangtua juga sebaiknya mendorong anak untuk mengembangkan pertemanan dari berbagai sumber, misalnya dari klub olahraga, klub hobi, atau aktivitas lainnya. Dengan demikian ia mendapat banyak pandangan dan pilihan jika tidak cocok dengan salah satu kelompok pertemanannya.

Eskulin Squad yang dibentuk oleh Eskulin, brand cologne anak muda dari PT.Kino Indonesia, aktif mengampanyekan pentingnya pertemanan sehat dan saling membangun pada remaja.

"Komunitas ini bisa menjadi sarana sharing bagi para remaja mengenai informasi atau tren terbaru yang positif seputar dunia remaja," kata Brand Manager Eskulin Laura Christina di Jakarta beberapa waktu lalu.

Menurut Laura, bagi remaja teman adalah media yang memperkenalkan hal-hal baru dibanding orangtuanya.

"Kampanye Eskulin Squad dilakukan secara digital karena ini adalah platform yang tepat untuk mengomunikasikan dengan remaja," ujar Laura.

Sutradara film My Generation Upi Avianto, mengatakan bahwa remaja di era digital ini juga lebih berani mencurahkan perasaannya di media sosial.

"Zaman dan teknologi memang semakin maju, tapi masalah mendasar para remaja sama saja," kata Upi yang melakukan riset ke remaja sebelum membuat film.

*Sumber: kompas.com

Tag : pendidikan, kesehatan



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat