06:00 . Gelar Muskab, Setyawan Mubayinan Kembali Terpilih Jadi Ketua Pengkab TI Bojonegoro   |   21:00 . Muhammadiyah Bojonegoro Serukan Pilih Cabup yang Bersedia Dengar Suara Rakyat   |   19:00 . Dipindah ke Lapas Bojonegoro, Napi Teroris Dikawal Ketat Densus 88 AT Polri   |   16:00 . Gebyar Milenial dan Gen Z, Acara untuk Generasi Muda Bojonegoro   |   14:00 . Tim PkM Dosen UNUGIRI Berikan Pendampingan P5 dan PPRA di Lembaga Pendidikan   |   13:00 . Wujudkan Lansia Bermartabat, PD 'Aisyiyah Bojonegoro Gelar Lokakarya Kelanjutusiaan   |   12:00 . Tim KKN 44 UNUGIRI Observasi di Desa Grabagan   |   06:00 . Menilik Pasukan Kopi Rakyat Jelita Pada Kompetisi Nyethe Rokok Kenduri Cinta 2 Wahono-Nurul   |   21:00 . Barisan Muda Bangga Bojonegoro Siap Menangkan Wahono-Nurul   |   20:00 . Setyo Wahono ajak Ketum PP.Ansor, Addin Jauharudin Bermain Fun Badminton   |   19:00 . Empat Kades Terdakwa Korupsi Pembangunan Jalan di Bojonegoro Dituntut 5 Tahun Penjara   |   18:00 . Diduga Tak Sesuai Spesifikasi, Dua Pembangunan Jalan di Bojonegoro Disidik Kejaksaan   |   17:00 . Judi Online Sebabkan 978 Pasangan di Bojonegoro Cerai   |   16:00 . Jumping Teknologi, Wenseslaus Manggut: Tantangan dan Peluang Industri Media Digital   |   15:00 . Suwarjono: Media Lokal saat ini Tidak Baik-baik Saja, Inilah Tantangan di Tengah Digitalisasi   |  
Fri, 22 November 2024
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Mbah Parmi, Puluhan Tahun Jadi Tukang Pijat Tradisonal

blokbojonegoro.com | Saturday, 16 December 2017 15:00

Mbah Parmi, Puluhan Tahun Jadi Tukang Pijat Tradisonal

Reporter: Sutopo

blokBojonegoro.com - Tubuhnya sudah mulai kriput dimakan oleh usia. Namun apa daya demi kebutuhan hidup, Parmi (60) masih tetap berjuang jadi tukang pijat tradisonal.

Bahkan, janda tua itu tak berani tersenyum lebar, lantaran gigi miliknya sudah mulai ompong.

"Awak e mbah kie wes kuru, untune yo wes entek tapi yo jek sehat (tubuhnya mbah ini sudah kurus, giginya pun ya sudah ompong tapi ya masih sehat)," kata Mbah Parmi, saat memijat pasiennya, Minggu (16/12/2017).

Janda asli Dusun Dibal, Desa Deling, Kecamatan Sekar, Kabupaten Bojonegoro ini mengaku sudah hampir 30 tahun lebih menjadi tukang pijat. Dirinya menceritakan, dulu ia setelah ditinggal sang suami menghadap kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk selamanya (meninggal dunia), ia harus bekerja sendiri untuk mencukupi kebutuhan keluarga.

Keahlian menjadi seorang pemijat tradisonal ia peroleh secara otodidak, walau demikian, menurutnya banyak pasien yang cocok dengan pijatan tangan lincahnya.

"Nek wong loro panas, meriang, watuk, pilek biasane nek seng mijet Mbah yo cocok (kalau orang sakit panas, tidak enak badan, batuk, flu, biasanya kalau Mbah yang memijat ya cocok)," ujar Mbah Parmi di sela-sela memijat.

Parmi biasanya memijat pasiennya kurang lebih 2 jam lamanya, dan ia tak mematok tarif berapa rupiah sekali pijit. Baginya berapapun pemberian dari pasien ia terima dengan ikhlas.

Tapi rata-rata warga sekitar jika menggunakan jasa pijatnya memberikan imbalan Rp25 ribu hingga Rp30 ribu, dengan waktu pijat sekitar 2 jam lebih.

Dalam satu hari dirinya membatasi maksimal hanya menerima pijat 3 pasien. Sebab, memijat membutuhkan tenaga ekstra, diusianya yang tak lagi muda dirinya tidak sekuat dahulu. [top/mu]

Tag : parmi, pijat tradisional, pijat



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat