14:00 . Ansor Dukung Penuh Program GAYATRI sebagai Instrumen Pengentasan Kemiskinan di Bojonegoro   |   15:00 . Desa Pilanggede Ikuti Penilaian Gotong Royong Tingkat Provinsi Jawa Timur   |   10:00 . Naik Bus Si Mas Ganteng, di Bojonegoro Enaknya Ngapain Saja?   |   09:00 . Kusnanto, Petani Bojonegoro yang Konsisten Menjaga Keselamatan demi Keberlanjutan   |   08:00 . Ulama Dukung GAYATRI, Inovasi Strategis Pemkab Bojonegoro: Lebih Maslahat daripada Bantuan Konsumtif   |   16:00 . Bau Tembakau PT Sata Tec Kembali Menyengat, Puluhan Pelajar di Bojonegoro Mengeluh   |   14:00 . Kacabdindik: Inagurasi Boleh, Tapi Bukan Wisuda Purnawiyata di Luar Lembaga   |   13:00 . Kacabdindik Wilayah Bojonegoro-Tuban: Dengan Alasan Apapun, Ijazah Tak Boleh Ditahan   |   11:00 . Gowes Bareng Bupati dan Wabup Bojonegoro di HUT ke 35 Perumda Air Minum   |   10:30 . Bojonegoro Adem di Konfercab XI PC Fatayat NU   |   10:00 . Wabup hingga DPRD Jatim Sidak SMA Negeri di Bojonegoro atas Dugaan Penahanan Ijazah   |   09:00 . Fauzan Fuadi Isi Diskusi Publik di Konfercab PC Fatayat NU   |   08:00 . PC Fatayat NU Bojonegoro Gelar Konfercab XI   |   07:00 . Tingkatkan Kesejahteraan Lansia, Pemkab Bojonegoro Rancang Program Pendampingan Lansia Sebatang Kara   |   06:00 . Top Up WeTV, Viu, Vidio via BRImo: Nonton Drama Korea Sepuasnya!   |  
Wed, 16 April 2025
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Sintia Gadis Kecil Penderitaan Kelainan Jantung

blokbojonegoro.com | Friday, 19 January 2018 12:00

Sintia Gadis Kecil Penderitaan Kelainan Jantung

Reporter: M. Safuan

blokBojonegoro.com - Masa kecil adalah masa dimana sang anak senang-senangnya bermain, dan juga sekolah, namun lain halnya dengan gadis kecil yang bernama Dewi Sintia Sari, yang saat ini harus menanggung sakit akibat kelainan jantung. Sehingga bocah asal Desa Sumbertlaseh RT.03/RW.01 Kecamatan Dander Kabupaten Bojonegoro ini harus tergolek lemas di rumahnya.

Dengan kondisi seperti itu, saat Sintia pangilan gadis kecil itu sedang kelelahan, bagian tangan tepatnya kuku jarinya akan mulai nampak kebiru-biruan dan kehitaman, sehingga sang ibu Marmi harus menjaga buah hatinya agar tidak sampai kelelahan dan kecapekan. Bahkan saat sekolah pun gadis berusia 9 tahun ini harus diantar dan ditunggu.

Marmi sang ibu mengaku, baru mengetahui penyakit Sintia saat duduk di bangku kelas satu. Saat itu Sintia hendak membeli jajanan di sekitar rumahnya, namun secara tiba-tiba Sintia pingsan, dan langsung dibawa ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas).

Dari situ, dokter menyuruh memeriksakan lebih lanjut ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sosodoro Djatikoesumo milik Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, dari RSUD Sintia dirujuk ke rumah sakit Dr. Soetomo Surabaya dan untuk pengobatan lebih lanjut diarahkan ke dokter spesialis jantung.

Hingga kini, gadis kecil 9 tahun ini masih terus melakukan pengobatan setiap sebulan sekali, dan terkadang dua minggu sekali. Padahal saat berobat, Marmi paling tidak harus mempunyai uang saku minimal Rp500 ribu.

"Kalau periksa dan obat memang tidak ada biaya, namun untuk vitamin Sintia itu harus beli sendiri, harganya sekitar Rp300 ribu untuk satu bulan," keluh Marmi kepada blokBojonegoro.com.

Marmi melanjutkan, dua kakak Sintia semua masih bersekolah di madrasah. Kakak pertamanya kelas XII dan kakak kedua masih VII.

Dengan keadaan seperti itu, Marmi berharap dirinya terus diberikan kesehatan agar bisa menjaga Sintia dan terlebih berharap adanya para dermawan yang mau memberikan bantuan untuk kesembuhan anak perempuannya tersebut. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Marmi bekerja sebagai buruh rumah tangga, sedang sang suami sudah meninggal dunia.

"Sintia kehidupannya masih panjang, dan semoga penyakitnya lekas sembuh serta dapat bermain seperti anak sebayanya," harap Marmi dengan mata berkaca-kaca penuh harap akan kesembuhan anaknya. [saf/mu]

Tag : sintia, sakit, kelainan jantung, sakit jantung



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat