Sintia Gadis Kecil Penderitaan Kelainan Jantung
blokbojonegoro.com | Friday, 19 January 2018 12:00
Reporter: M. Safuan
blokBojonegoro.com - Masa kecil adalah masa dimana sang anak senang-senangnya bermain, dan juga sekolah, namun lain halnya dengan gadis kecil yang bernama Dewi Sintia Sari, yang saat ini harus menanggung sakit akibat kelainan jantung. Sehingga bocah asal Desa Sumbertlaseh RT.03/RW.01 Kecamatan Dander Kabupaten Bojonegoro ini harus tergolek lemas di rumahnya.
Dengan kondisi seperti itu, saat Sintia pangilan gadis kecil itu sedang kelelahan, bagian tangan tepatnya kuku jarinya akan mulai nampak kebiru-biruan dan kehitaman, sehingga sang ibu Marmi harus menjaga buah hatinya agar tidak sampai kelelahan dan kecapekan. Bahkan saat sekolah pun gadis berusia 9 tahun ini harus diantar dan ditunggu.
Marmi sang ibu mengaku, baru mengetahui penyakit Sintia saat duduk di bangku kelas satu. Saat itu Sintia hendak membeli jajanan di sekitar rumahnya, namun secara tiba-tiba Sintia pingsan, dan langsung dibawa ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas).
Dari situ, dokter menyuruh memeriksakan lebih lanjut ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sosodoro Djatikoesumo milik Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, dari RSUD Sintia dirujuk ke rumah sakit Dr. Soetomo Surabaya dan untuk pengobatan lebih lanjut diarahkan ke dokter spesialis jantung.
Hingga kini, gadis kecil 9 tahun ini masih terus melakukan pengobatan setiap sebulan sekali, dan terkadang dua minggu sekali. Padahal saat berobat, Marmi paling tidak harus mempunyai uang saku minimal Rp500 ribu.
"Kalau periksa dan obat memang tidak ada biaya, namun untuk vitamin Sintia itu harus beli sendiri, harganya sekitar Rp300 ribu untuk satu bulan," keluh Marmi kepada blokBojonegoro.com.
Marmi melanjutkan, dua kakak Sintia semua masih bersekolah di madrasah. Kakak pertamanya kelas XII dan kakak kedua masih VII.
Dengan keadaan seperti itu, Marmi berharap dirinya terus diberikan kesehatan agar bisa menjaga Sintia dan terlebih berharap adanya para dermawan yang mau memberikan bantuan untuk kesembuhan anak perempuannya tersebut. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Marmi bekerja sebagai buruh rumah tangga, sedang sang suami sudah meninggal dunia.
"Sintia kehidupannya masih panjang, dan semoga penyakitnya lekas sembuh serta dapat bermain seperti anak sebayanya," harap Marmi dengan mata berkaca-kaca penuh harap akan kesembuhan anaknya. [saf/mu]
Tag : sintia, sakit, kelainan jantung, sakit jantung
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini