Kunjungan Mentan RI di Bojonegoro
Pemerintahan Jokowi Klaim Mampu Wariskan Ekspor Kebutuhan Pokok
blokbojonegoro.com | Monday, 22 January 2018 19:00
Reporter: Muhammad Qomarudin
blokBojonegoro.com - Berhasilnya para petani merubah strategi penanaman membawa keuntungan tersendiri bagi para petani maupun masyarakat. Pasalnya, perubahan tersebut mampu menghapuskan permasalahan yang kerap kali timbul saat musim paceklik tiba.
Selain itu, dengan sistem perubahan strategi tersebut diharapkan mampu mengantarkan Republik Indonesia (RI) keluar dari ketergantungan impor bahan makanan pokok. Bahkan, pada era pemerintahan Presiden Jokowi, Indonesia malah mampu mengekspor beberapa hasil pertanian ke enam Negara.
"Kita yang dulunya selalu mengimpor beras, bawang merah, cabai dan jagung dari negara-negara besar, malah sekarang kita mampu berbuat sebaliknya," ungkap Menteri Pertanian Republik Indonesia, Amran Sulaiman saat melakukan panen raya di Desa Gedong Arum, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro, Senin (22/1/2018).
Menurutnya, hal tersebut juga berkat strategi yang jitu dari Gubernur Jawa Timur, Soekarwo dan kejelian Bupati Bojonegoro yang mampu merubah lahan yang dulunya sering kebanjiran menjadi penyuplai beras paling banyak di Kabupaten Bojonegoro.
Oleh karena itu, lanjut Amran, untuk menciptakan kemakmuran ekonomi di tingkat para petani, harus ada kesinambungan dengan banyak pihak dan membutuhkan kerja keras. Pasalnya, tidak menutup kemungkinan anak-anak petani ke depannya akan menjadi Menteri Pertanian.
"Sehingga, kita harus bergandeng tangan untuk menciptakan sebuah kemakmuran dan jangan membuat gaduh, lantaran hal yang sepele," lanjut Amran.
Amran juga menjelaskan, petani adalah penentu negara Indonesia 1000 tahun ke depan. Pasalnya, jika nasib para petani tidak diperhatikan negara akan menjadi gaduh lantaran kesimpangan harga maupun paceklik.
Hal tersebut sebelumnya pernah terjadi dikalangan para petani beberapa tahun yang lalu, dengan harga jagung yang merosot menjadi 1.000 rupiah. Sehingga, kemudian pemerintah membuat Peraturan Presiden (Perpres) terkait harga komoditas jagung, yang menjadi sekitar 3.100 rupiah per kilogramnya.
"Intinya kita harus saling berkesinambungan dan bekerja keras untuk menjadikan Indonesia kembali menjadi Negara pengekspor hasil pertanian," pungkasnya. [din/lis]
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini