Pilkada Bojonegoro 2018
Netral, AJI Bojonegoro Larang Wartawan Jadi Tim Sukses
blokbojonegoro.com | Friday, 09 February 2018 19:00
Reporter: M. Yazid
blokBojonegoro.com - Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) Bojonegoro yang berlangsung 27 Juni 2017, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Bojonegoro menyerukan netralitas serta melarang wartawan menjadi tim sukses salah satu pasangan calon.
Sekretaris AJI Bojonegoro Khorij Zainal Asrori mengatakan, jurnalis yang ikut mendukung, apalagi menjadi tim sukses salah satu calon maka hal itu sudah menciderai profesi jurnalis. Pasalnya sesuai dengan prinsip kode etik jurnalistik, fungsi pers adalah untuk kepentingan publik, bukan untuk golongan tertentu.
"Jurnalis harus professional dan independen, bukan corong kampanye kelompok politik tertentu. Bahkan berdasarkan temuan AJI Bojonegoro, diduga ada sejumlah oknum jurnalis yang ikut terlibat dalam pusaran politik praktis, baik mendukung atau menjadi tim sukses salah satu Calon Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro," tutur Khorij yang menyayangkan hal tersebut.
Ditambahkan, momen Pilkada Bojonegoro akan menjadi ujian independensi bagi para jurnalis. Sebab ajang perebutan kekuasaan tahun ini rawan terjadi 'perselingkuhan' bagi media dan jurnalis dengan kontestan Pilkada. "Jika hal tersebut dilakukan, tentu yang rugi adalah masyarakat," imbuhnya.
Sesuai Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers disebutkan, jurnalis dilarang menerima suap serta harus bebas dari intervensi kepentingan politik yang berdampak pada proses pembuatan berita.
Hal tersebut ditegaskan kembali oleh Dewan Pers yang mengeluarkan Surat Edaran (SE) nomor 01/SE-DP/I/2018 tentang Posisi Media dan Imparsialitas Jurnalis dalam Pilkada 2018 dan Pemilu 2019, bahwa seorang jurnalis harus melepaskan profesinya jika maju sebagai kandidat maupun tim sukses.
"Netralitas seorang jurnalis mutlak harus dilakukan karena hal tersebut bisa berpengaruh terhadap produk jurnalistik yang dihasilkan," pungkasnya. [zid/lis]
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini