Pilkada Bojonegoro 2018

Panwascam Kepohbaru Tegur Kades Woro

blokbojonegoro.com | Saturday, 10 February 2018 19:00

Reporter: M. Yazid blokBojonegoro.com - Beredarnya undangan resmi yang dilakukan pemerintah Desa Woro, Kecamatan Kepohbaru, Kabupaten Bojonegoro, tidak sepatutnya ditiru kepala desa yang lainnya maupun Aparatur Sipil Negara (ASN) lainnya. Meskipun demikian Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) Kepohbaru sudah menegur Kades Woro, supaya kejadian serupa tidak terjadi lagi dan tidak dilakukan yang lain. Ketua Panwascam Kepohbaru, M.Asyhari mengatakan, berkaitan dengan surat undangan yang dikeluarkan oleh Kepala Desa Woro, tertanggal 2 Februari 2018 Panwascam Kepohbaru segera melakukan konfirmasi terkait kebenaran undangan tersebut. Setelah dikonfirmasi, ternyata Kepala Desa Woro membenarkan adanya surat undangan yang dikeluarkannya itu. "Saat itu juga kami Panwascam Kepohbaru meggunakan porsinya berdasarkan UU nomor 10 tahun 2016 pasal 70 ayat 1 huruf e dan pasal 71 ayat 1. Persoalannya dari empat bakal pasangan calon yang sudah mendaftarkan diri ke KPU, masih  harus menunggu penetapan sebagai calon Bupati," terangnya. Diceritakan, berkaitan undangan yang dikeluarkan Kepala Desa Woro Panwascam Kepohbaru langsung melakukan tindakan-tindakan pencegahan terkait isi undangan tersebut. Kedatangan Panwascam direspon positif oleh Kepala Desa Woro. Sehingga selaku pihak yang mengeluarkan dan menandatangani surat itu, maka kami dari Panwascam minta penjelasan dari kepala desa yang bersangkutan terkait surat undangan tersebut. Alasan yang dilontarkan tujuannya silaturahim. Panwas pun bertanya kenapa di dalam surat bicara soal perkenalan salah satu calon? "Alasan pun dilontarkan oleh Bapak Kepala Desa Woro, bagaimanapun salah satu calon yang kebetulan adalah istri Bupati Bojonegoro itu masih sebagai istri dari Bupati. itu adalah penjelasan dari seorang Kepala Desa Woro," tuturnya.

Setelah diberikan penjelasan, Panwascam meminta undangan tersebut direvisi. Sehingga dibuat edaran ralat undangan untuk hari tersebut yang ditempatkan di salah satu rumah warga yaitu Bapak Suwito, yang sebelumnya akan ditempatkan di rumah kepala desa. Serta acara tersebut berlangsung cukup singkat, dimulai pukul 19.30 WIB berakhir pukul 21.20 WIB. Dalam acara, Mahfudhoh hanya memberikan sambutan sekitar 30 menit, yang didalamnya disampaikan beberapa program-program PKK Bojonegoro. Ditambahkan, dari penjelasan tersebut Panwascam segera memberikan penjelasan bahwa itu tindakan yang kurang benar, artinya apa yang dikeluarkan (Kades Woro) berdasarkan melalui surat undangan itu mengundang masyarakat sekitar, dianggap itu adalah pengarahan massa dan sangat mengganggu proses demokrasi di  Bojonegoro khususnya di Desa Woro. "Terbayang, kalau masing-masing Kepala Desa itu melakukan tindakan yang sama seperti yang Bapak (Kades Woro) lakukan, maka jelas proses demokrasi itu tidak akan bisa berjalan baik," imbuhnya. Seperti diketahui dalam kaitannya dengan peristiwa tersebut, Panwascam Kepohbaru juga telah memberikan surat resmi terkait himbauan tentang ASN, Kepala Desa/Lurah, maupun Aparatur Desa dan Kelurahan dalam pemilihan Bupati/Wakil Bupati, Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur 2018 serta pemilihan umum tahun 2019 kepada Kepala Desa Woro khususnya. "Untuk tidak mengulangi hal yang sama atau serupa baik pada saat setelah tahapan penetapan pasangan calon atau pada saat berlangsungnya tahapan kampanye," pungkasnya.[zid/ito]

Tag : pilkada, jatim, bojonegoro, kpu, polres

* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini