Jl. KS Tubun, Gang Srinayan No. 3 Kel. Mojokampung Kota Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Lokalisasi Ditutup, Dinkes Kesulitan Monitor HIV-AIDS ?

blokbojonegoro.com | Tuesday, 13 February 2018 18:00

Lokalisasi Ditutup, Dinkes Kesulitan Monitor HIV-AIDS ?

Reporter: Muhammad Qomarudin

blokBojonegoro.com - Setelah tempat lokalisasi di Kabupaten Bojonegoro ditutup, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Ledre kesulitan untuk memonitor penyebab penularan virus HIV-Aids. Pasalnya, dengan ditutupnya tempat Lokalisasi tersebut bukan malah menjadikan prostitusi di Bojonegoro menghilang, tetapi malah berpindah-pindah atau berpencar.

Sebelumnya, saat masih adanya tempat prostistusi, Dinkes Bojonegoro tinggal mendatangi tempat itu untuk melakukan pendataan maupun pemonitoran. Akan tetapi, ketika ditutup para Pekerja Seks Komersial (PSK) yang notabenya terjangkit HIV-AIDS malah berpindah tempat baru, sehingga otomatis untuk yang menggunakan jasanya juga orang baru.

"Mereka banyak yang berpencar seperti di warung-warung maupun tempat lainnya, yang menjadikan Dinkes kesulitan dan tentunya banyak pengunjung baru," ungkap Kabid Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2P) Dinkes Bojonegoro, Totok Ismanto.

Untuk data penderita HIV dalam 3 tahun belakangan di Kabupaten Bojonegoro juga tergolong masih tinggi, dengan jumlah penderita di atas 150 orang. Sedangkan, orang yang meninggal lantaran penyakit yang disebabkan sering gonta ganti pasangan tersebut di atas 20 orang.

"Kalau tahun 2015 ada 186 orang yang terinfeksi dan 25 orang meninggal, sedangkan pada tahun 2016 ada 166 penderita dan yang meninggal ada 41 orang. Serta tahun 2017 ada 176 orang yang terinfeksi dan 24 orang meninggal," lanjutnya kepada blokBojonegoro.com.

Selama ditemukannya penderita HIV-Aids di Bojonegoro sejak tahun 2002 hingga tahun 2018 sekarang, sudah ada 1.060 kasus yang masuk di data Dinkes. Sedangkan untuk seseorang yang terjangkit virus HIV baru akan terlihat setelah 3 sampai 10 tahun, dengan gejala awal batuk, flu dalam istilah jawanya 'Greges' selama satu hari.

"Penyakit greges itu dalam satu hari biasanya langsung sembuh, namun untuk virus HIV sudah menyebar ke seluruh tubuh," ungkap Totok kepada blokBojonegoro.com.

Oleh karena itu, untuk meminimalisir penyebaran penyakit HiV, Dinkes Bojonegoro berhap agar masyarakat Bojonegoro tidak bergonta-ganti pasangan seks atau melakukan prostitusi. Sedangkan Dinkes juga menggandeng beberapa instansi ataupun lainnya terkait pencarian penyebab HIV, sehingga bisa cepat teridenfikasi. [din/mu]

Tag : dinkes, hiv-aids, hiv bojonegoro



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.



Berita Terkini