Pecinta Burung Prihatin Maraknya Perburuan Liar
blokbojonegoro.com | Sunday, 18 February 2018 15:00
Reporter: Muhammad Qomarudin
blokBojonegoro.com - Kian maraknya aksi pemburuan burung liar yang dilakukan oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab, menjadi salah satu ancaman terbesar yang menyebabkan kepunahan burung di Indonesia.
Hal tersebut sudah mulai terlihat di Kabupaten Bojonegoro, khususnya di perdesaan. Karena itu pula sudah mulai ada penurunan populasi burung, bahkan ada juga beberapa populasi burung yang sudah hilang di beberapa desa di Kota Ledre.
"Seperti Burung Cendet, Glatik Batu, Prenjak maupun burung-burung lainya, yang sudah tidak tampak dan tidak terdengar lagi ocehanya," terang salah satu pecinta burung di Bojonegoro, Muhammad Yahya.
Pria yang juga sebagai Ketua Pecinta Burung Komunitas Kicau Mania Bojonegoro Plat S tersebut menjelaskan, sebenarnya sudah banyak pecinta burung di Bojonegoro yang mengajukan terkait undang-undang penangkapan burung liar kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro. Akan tetapi, usaha mereka selalu menemui jalan buntu dan selalu tidak dihiraukan.
"Banyak orang yang sudah mengajukan undang-undang tersebut, tetapi selalu tidak ada tanggapan," lanjut pria 50 tahun yang juga seorang peternak burung ini.
Mirisnya lagi, pemburuan burung liar kini sudah menjadi sebuah pekerjaan tetap, yang juga menghasilkan pundi-pundi rupiah yang menggiurkan. Sehingga, ditakutkan ke depannya sudah tidak ada kicauan-kicauan merdu di perdesaan dan tentunya, untuk generasi mendatang tidak akan bisa melihatnya.
"Sebenarnya sudah ada dinbeberapa desa di Bojonegoro yang melarang pemburuan burung liar, tetapi tidak untuk tingkat kabupaten," tutur pria asal Desa Kabunan, Kecamatan Balen.
Selain itu, sebagai solusinya kepada pemburu agar tidak memikat burung, Yahya menjelaskan pemerintah bisa menggandeng instansi maupun pecinta Burung di Bojonegoro, untuk memberikan sebuah pemahaman agar tidak memikat lagi. Serta, memberi pelatihan untuk beternak burung agar bisa melestarikan maupun sebagai sebuah bisnis.
Sebenarnya, dari pecinta burung indonesia sudah menerapkan hal tersebut, dengan memberikan gelang dikaki burung, khususnya burung yang mengikuti perlombaan. Sehingga, kedepanya burung yang diperlombakan tersebut adalah hasil dari ternakan bukan dari alam liar.
"Kalau burung murai ternakan saya, untuk gelang (ring) sudah mencapai angka 200 lebih yang saya jual," pungkasnya kepada blokBojonegoro.com.[din/lis]
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini