18:00 . Dugaan Pungli PPPK Disdik Bojonegoro, Korban: Ingin Hidupi Keluarga Malah Tertipu Rp55 Juta   |   14:00 . Setahun Penyidikan, Dugaan Korupsi BKKD Jalan Rp1,6 M Desa Sugihwaras Dipertanyakan   |   10:00 . Mbah Yai Sholeh, Penulis Kitab yang Referensi Luar Negeri   |   08:00 . Wabup Nurul Ajak Jemaah Teladani Semangat Mbah Yai Sholeh   |   22:00 . Wujudkan Air Bersih Berkelanjutan, EMCL dan Fatayat NU Latih Warga Bojonegoro   |   16:00 . Semua Lokasi di Ponpes Attanwir Penuh Jemaah   |   15:00 . Berjubel di Pintu Utama Ponpes Attanwir   |   14:00 . Puluhan Ribu Jemaah Padati Haul Mbah Yai Sholeh   |   11:00 . Ratusan Alumni Ikuti Ijazah Kubro Kitab Karangan Mbah Yai Sholeh   |   22:00 . Kunjungi SMKN Margomulyo, Kadisdik Jatim Beri Motivasi Siswa dan Tenaga Pendidik   |   21:00 . Sidak di PT Sata Tec, Wabup Bojonegoro Paksa Hentikan Sementara Operasional Pabrik   |   20:00 . DPRD Bojonegoro Panggil PT Sata Tec Kedua Kalinya   |   19:00 . Inovatif! MUI Bojonegoro Hadirkan Layanan “Halo MUI” Lewat WhatsApp   |   17:00 . Sinergi Pendidikan Dorong Kewirausahaan Sekolah, Menuju Bojonegoro-Tuban Mandiri dan Sejahtera   |   16:00 . Diduga Tipu 22 Guru di Bojonegoro, Komisi C Minta Pelaku Dinonaktifkan   |  
Mon, 16 June 2025
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Mengenalkan Nutrisi Seimbang Lewat Bekal Sekolah Anak

blokbojonegoro.com | Saturday, 17 March 2018 07:00

Mengenalkan Nutrisi Seimbang Lewat Bekal Sekolah Anak

Reporter: - 
 
blokBojonegoro.com - Membawa bekal ke sekolah bisa menjadi cara efektif untuk meningkatkan asupan makanan yang sehat dan bergizi pada anak. Selain kandungan nutrisi lebih lengkap, kebersihannya juga terjaga.
 
Murid-murid SD Negeri 016 Ciracas Jakarta Timur sejak awal Februari 2018 lalu punya kebiasaan baru. Setiap hari Kamis mereka diwajibkan oleh sekolah untuk membawa bekal yang terdiri dari makanan sehat.
 
"Sebelumnya sudah ada juga yang suka bawa bekal tapi gizinya belum seimbang, misalnya bawa nasi tapi 'lauknya' mi goreng. Juga belum ada sayur dan buahnya," kata Joko Prasetyo, guru kelas 5 di sekolah tersebut.
 
Selain itu, kebanyakan anak-anak juga terbiasa jajan di tukang dagangan di sekitar sekolah. Namun, menurut Joko, keamanannya belum jelas.
 
"Isi jajanannya yang mengandung mecin dan juga saus yang warnanya terlalu terang. Kurang sehat," ujarnya.
 
Sekolah SD 016 Ciracas termasuk dalam sekolah yang mengikuti kegiatan Training of Trainers (TOT), bagian dari program Gerakan Nusantara yang merupakan CSR dari PT Frisian Flag Indonesia.
 
Dalam kegiatan tersebut, perwakilan guru dari 740 sekolah di 8 provinsi mendapat informasi tentang pentingnya gizi sehat dan seimbang, dan juga bergerak aktif pada anak-anak.
 
Menurut Ketua Pusat Kajian Gizi dan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (PKGM UI), Ahmad Syafiq, para guru yang sudah mendapat pembekalan itu diharapkan meneruskan ilmunya kepada guru lain dan anak didiknya.
 
"TOT dari Gerakan Nusantara ini adalah upaya rintisan yang dilakukan Frisian Flag Indonesia dan PKGM UI. Pendidikan gizi di SD memang perlu melibatkan guru sebagai tokoh di sekolah yang ternyata mampu membentuk sistem gizi seimbang di sekolah," kata Syafiq dalam temu media di Jakarta.
 
Bekal
 
Tidak hanya mendapatkan materi gizi, para guru di sekolah-sekolah tersebut diharapkan bisa membuat perubahan konkret. Salah satunya adalah mengajak muridnya membawa bekal.
 
"Sekarang setiap Kamis anak-anak wajib bawa bekal yang terdiri dari lauk-pauk, nasi, sayur, dan buah. Kalau ada yang belum sesuai dengan kategori bekal sehat, kami akan menghubungi orangtuanya. Pelan-pelan akhirnya bisa memahami," kata Joko.
 
Tidak berhenti di situ, saat ini menurut Joko, pihak sekolah juga memberi pemahaman kepada pengurus kantin untuk mengawasi jajanan di sekolah.
 
Hal serupa juga dilakukan oleh SD Negeri 03 Pondok Labu Jakarta Selatan. "Hidup sehat kami biasakan pada anak-anak, baik untuk kesehatan diri sendiri, lingkungan, dan sekolah. Misalnya anak-anak diwajibkan cuci tangan dulu di wastafel sebelum makan," kata Boriyem, Kepala Sekolah.
 
Ditambahkan oleh Boriyem, pesan gizi juga coba disampaikan dengan menarik dan mudah dipahami. Salah satunya dengan konsep "Pelangi di Piring".
 
"Maksudnya di dalam piring anak tersedia makanan yang bervariasi, berwarna-warni, bukan pakai pewarna, tapi warna alami makanan. Misalnya nasi warna putih, sayuran warna hijau, lauk pauk bisa kuning atau cokelat, dan susu warna putih," katanya.
 
Walau begitu, diakui oleh salah satu guru, Nurdi, tantangan agar anak konsisten dengan asupan bergizi tidak mudah. Terutama dari kehadiran pedagang makanan di sekitar sekolah.
 
"Kami sudah sarankan untuk jajan yang baik, menu makanan yang bergizi dan seterusnya, tapi di luar sekolah masih ada pedagang yang mencari keuntungan melalui jualan jajanan ke siswa kami. Ini tantangan buat kami untuk lebih lebih giat memberikan pembekalan pada siswa," kata Nurdi.
 
Syafiq mengatakan, ilmu gizi terus mengalami perkembangan. Namun, jika anak sudah memahami dasar-dasar gizi seimbang, mereka tidak akan mudah terjebak pada pemahaman gizi yang keliru.
 
"Pesan gizi harus terus diulang dan dibiasakan pada anak," katanya.
 
*Sumber: kompas.com

Tag : Pendidikan, kesehatan, asmara



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

  • Saturday, 31 May 2025 08:00

    Warga Ngantulan Adakan Kerja Bakti

    Warga Ngantulan Adakan Kerja Bakti Agar saluran air menjadi lancar, warga Dusun Ngantulan RT.21/RW.006, Desa Bulu, Kecamatan Balen mengadakan kerja bakti yang dimulai pukul 07.00-10.00 Wib, Jumat (30/5/25)....

    read more

Lowongan Kerja & Iklan Hemat