Jl. KS Tubun, Gang Srinayan No. 3 Kel. Mojokampung Kota Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Di Zaman Melenial, Kerbau Seperti Hewan Langka

blokbojonegoro.com | Friday, 30 March 2018 18:00

Di Zaman Melenial, Kerbau Seperti Hewan Langka

Reporter: Sutopo

blokBojonegoro.com -
Di zaman melenial ini, hewan ternak berupa kerbau mulai jarang dijumpai, khusunya di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.

Data yang terhimpun blokBojonegoro.com di Desa/Kecamatan Bubulan, saja hanya ada 3 orang peternak kerbau. Salah satunya adalah Yateman (66).

[Baca juga: Meski Tak Lagi Muda, Pria ini Giat Gembala 15 Kerbau ]

Kerbau-kerbau tersebut ditempatkan di lahan sawah selebar 10 meter × 20 meter persegi dengan tanpa atap sama sekali. Sehingga, seolah kerbau tersebut hidup di alam liar.

"Zaman sekarang senang sekali ya bisa melihat kerbau secara langsung. Apalagi, saat ini sangat jarang sekali orang yang memelihara kerbau," kata seorang warga Sukarno, kepada blokBojonegoro.com, Jumat (29/3/2018) di lokasi.

Pak Karno sapaan akrabnya menuturkan, di era moderen ini banyak masyarakat yang memilih beternak sapi ketimbang kerbau. Sehingga, menurutnya, seolah kerbau tersebut menjadi hewan langka dan susah dicari. "Seperti hewan langka," tungkas Sukarno di sela melihat kerbau milik Yateman.

Sementara Yateman menambahkan, memelihara kerbau di zaman sekarang memang sedikit susah. Sebab, lahan untuk mengembala sudah semakin sedikit karena banyak ditanami tanaman palawija oleh warga, sehingga harus ekstra hati-hati.

"Kalau saat menggembala jika kerbau memakan tanaman orang ya dapat denda. Dulu pernah didenda hingga Rp700 ribu karena kerbau saya makan tanaman orang," terang Yateman kepada blokBojonegoro.com.  [top/ito]
 

Tag : kerbau, bubulan, bojonegoro



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.



Berita Terkini