Nikmatnya Beraneka Getuk Campur di Pasar Kota
blokbojonegoro.com | Saturday, 07 April 2018 13:00
Kontributor: Apriani
blokBojonegoro.com - Hampir setiap hari, sekitar pukul 15.00 WIB, para pedagang di pasar sore Kota Bojonegoro, mulai bersiap-siap untuk berjualan. Hiruk pikuk para pedagang dan lalu lalang para pengguna jalan menjadi pemandangan yang elok setiap sore di pasar tersebut.
Meski zaman sudah semakin berkembang, penjual jajanan tradisional juga masih ada, yaitu jajan tradisional getuk campur, dan salah satu penjual yang masih bertahan adalah Jumiati.
"Sudah sekitar sembilan tahun, dulu banyak yang jualan tapi sekarang tinggal dua saja yang jualan di sini," tutur Yu Jum, sapaan akrabnya kepada blokBojonegoro.com.
Dalam pembuatan getuk campur, bahan baku utama yang digunakan adalah singkong, yang kemudian dicampur dengan tepung. Untuk pembuatannya, biasa satu karung singkong berisi sekitar 60 kilogram, kemudian digunakan untuk dua kali pembuatan. Getuk campur ini ada beraneka ragam isi getuknya, ada getuk lindri, gethuk kuning, mata sapi, saplak, tiwul, cetot, sredek, klepon, jongkong, lepet, dan pleret.
"Selera konsumen beda-beda, kadang ada yang suka campur semua, ada yang suka pilih-pilih, dan untuk penyajiannya ditaburi kelapa parut dan air gula," terang wanita dua anak tersebut.
Dari beraneka ragam getuk campur memiliki rasa yang berbeda-beda, seperti halnya getuk lindri, yang memiliki rasa manis. Kemudian klepon, berwarna hijau berbentuk seperti bola namun didalamnya diisi dengan gula merah, jadi saat klepon digigit akan terasa manis gula merah. Dan getuk kuning yang memiliki rasa gurih.
Sedangkan untuk harga bervariasi, biasanya ia menawarkan dengan harga Rp10.000 per tiga bungkus dengan pilihan isi getuk sesuai selera. "Kadang ada yang beli Rp5.000 tetap saya layani, jadi untuk pembelian terserah konsumen mau beli berapa," tutup wanita asal Parengan, Tuban. [ani/ito]
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini