Bom Surabaya Libatkan Anak, BP3AKB Sebut; Salah Orang Tua
blokbojonegoro.com | Monday, 21 May 2018 12:00
Reporter: Sutopo
blokBojonegoro.com - Tragedi teror bom bunuh diri yang terjadi di Surabaya beberapa hari yang lalu masih menyisakan pilu. Sebab pelaku juga melibatkan perempuan dan anak dibawah umur.
Hal itu pun juga menjadi sorotan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (P3AKB) Bojonegoro, selaku lembaga yang memperhatikan dan melindungi kaum hawa dan anak-anak.
"Setelah ada kejadian bom di Surabaya yang melibatkan anak, itu kesalahan orang tua," kata Kepala Dinas P3AKB Bojonegoro, Adie Witjaksono kepada blokBojonegoro.com, Senin (21/5/2018) di kantornya Jalan Pattimura.
Ia menjelaskan, jika perilaku anak itu tergantung orang tua. Karena, lanjut dia, anak mau belok ke kiri dalam artian negatif, atau ke kanan dalam artian positif, semuanya tergantung orang tua.
"Karena anak lahir dari kecil ia ibarat kertas putih, dicoret oleh orang tua," tutur Adie.
Untuk itu, pihaknya mengimbau kepada orang tua, bahwa anak itu mempunyai hak mendapatkan perlindungan dan sebagainya. "Di dalam Al-Qur'an kitab suci umat Islam, surah Al-Furqon (84) itu sama. Jadi anak itu sebagai perhiasan dunia atau sebagai penyejuk di keluarga itu anak harus dilindungi," jelasnya menandaskan.
Lebih lenjut dikatakan Adie, dalam UU Perlindungan anak pun sama, anak butuh dilindungi. Untuk itu sebagai orang tua harus mengarahkan, mendidik dan menjaga anak. Agar anak itu tumbuh dewasa dan menjadi putra-putri soleh serta solehah.
"Karena kita yang diberi karunia anak, dititipi oleh Allah diberi anak, kita akan mempertanggung jawabkan kepada Allah kelak. Karena kalau mengarahkan anak yang salah, kita juga akan mempertanggungjawabkan kelak," tandasnya. [top/mu]
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini