Blok Buku
blokbojonegoro.com | Saturday, 23 June 2018 06:00
Peresensi: Titik Setiawati
Tentang Penulis
Pidi Baiq lahir di Bandung, Jawa Barat 8 Agustus 1972, dia merupakan pencipta trilogi novel dilan, Dilan: Dia adalah Dilanku tahun 1990 (2014), Dilan bagian kedua: Dia Adalah Dilanku tahun 1991 (2015), dan Milea: Suara dari Dilan (2016).
Selain menjadi novelis, seniman yang kerap disapa ayah, ini ternyata juga seorang ilustratir, komikus,musisi, dan pencipta lagu. Pidi Baiq pun turut menjadi salah satu dosen di ITB. Selain novel Dilan-nya, pidi baiq juga telah merilis novel-novel lainnya; drunken Monster, Drunken Molen,Drunken mama,Drunken Marmut,Al-asbun,At-Twitter, Hanya salju dan pisau batu. Pidi baiq juga penulis naskah film Baracas. Pada tahun 2017 Pidi Baiq menerima penghargaan dari IKAPI Award kategori Writer of The Year.
Sinopsis Novel
Novel ini menceritakan tentang kisah cinta Milea. Milea adalah seorang murid baru di SMA Negeri di Bandung, pindahan dari jakarta. Saat dia jalan menuju sekolah dari arah belakang ada suara motor yang sengaja memperlambat kecepatannya untuk bisa sejajar dengan Milea, pengendara itu teman satu sekolahnya, seorang peramal. Peramal itu mengatakan bahwa mereka akan bertemu di kantin. Awalnya, Milea tidak menghiraukan laki-laki peramal itu. Tapi, setiap hari peramal itu selalu mengganggu Milea, selalu mengirimkan surat. Milea mulai penasaran dengan laki-laki itu dan mencari tahu, laki-laki peramal itu bernama Dilan.
Suatu hari saat bubar dari sekolah, ada dilan yang menyusul milea dengan motornya. Dan dia mengatakan kepada milea bahwa dia ingin ikut naik angkot bersamanya, saat di angkot Dilan berkata “ Milea, kamu cantik, tapi aku belum mencintaimu. Enggak tahu kalau sore, tunggu aja” perkataan Dilan membuat Milea kaget, Milea hanya diam, dia juga memikirkan pacarnya yang berada di Jakarta.
Dilan selalu mendekati Milea dengan cara yang tidak biasa dilakukan laki-laki lain, mungkin itu caranya untuk membuat Milea tidak bisa berhenti memikirkan Dilan. Milea diambang kebimbangan “ haruskah aku terus terang kepada Dilan bahwa aku sudah punya pacar?” Milea takut jika dia berterus terang nanti dilan akan membuatnya sedih karena tidak bisa ngobrol yang menyenangkan lagi. Dan dia juga tidak ingin bilang kepada beni bahwa ada seseorang yang berusaha mendekatinya.
Suatu hari saat hari ulang tahun Milea, Nandan ngasih boneka panda yang cukup besar, Nandan kasih boneka itu di kelas. kata nandan alasan dia ngasih boneka itu agar ketika tidur, Milea dapat
memeluknya. Beni juga datang ke Bandung demi merayakam ulang tahun Milea. Milea kecewa karena Dilan tidak memberi ucapan selamat ulang tahun padanya, padahal dia yakin kalau dilan akan menelpon pada 00.00 , untuk menjadi orang pertama yang mengucapkan selamat ulang tahun.
Dilan datang ke kelas mendatangi Milea. bungkusan yang di bawa Dilan diberikan kepada Milea, lalu menjabat tangan milea “selamat ulang tahun Milea”. Hari itu hati Milea sedang berbunga-bunga, menurutnya apa yang dilakukan Dilan benar-benar istimewa. Isi bungkusan itu adalah buku TTS, di dalam buku TTS ada selembar kertas berisi tulisan tangan.
Hari-hari berikutnya dilan mulai berubah, Milea merasa Dilan menjauh darinya. Dilan menjauh dari Milea karena dia mengira kalau Milea pacaran dengan Nandan, dan Milea berpesan kepada Piyan teman Dilan, agar Piyan dapat menjelaskan kalau Milea tidak ada hubungan khusus dengan Nandan. Sejak itu, Milea mulai jaga jarak dengan Nandan agar dilan tidak salah paham lagi.
Dilan adalah anak geng motor, meskipun anak brandal tapi dia pintar dan selalu mendapat rangking pertama di kelasnya. Seiring berjalannya waktu Milea dan Dilan mulai akrab, Milea mengetahui beberapa hal tentang Dilan dari Wati, sepupu Dilan yang satu sekolah dengannya.
Milea datang ke Jakarta untuk menjadi suporter teman sekolah yang mewakili cerdas cermat di TVRI, Milea telepon Beni dan bilang kalau dia pergi ke Jakarta, beni berjanji untuk datang ke stasiun televisi tempat acara itu berlangsung.
Milea sudah lama menunggu Beni yang berjanji untuk datang, namun beni tak kunjung datang. Akhirnya, Milea pergi makan bersama nandan dan wati. Saat itulah Beni datang dan marah-marah melihat milea makan bersama laki-laki lain. Mulai saat itu Milea mengahiri hubungannya dengan Beni.
Saat Milea sakit, Dilan mengantarkan Bi Asih tukang pijat tetangga rumahnya. Dilan selalu membuat Milea merasa begitu istimewa. Beni datang ke rumah milea ditemani pamannya, berharap hubungannya dengan milea balik kembali, tapi keputusan Milea sudah tidak bisa dirubah, Milea tetap ingin putus dengan Beni.
Hubungan Milea dengan Dilan kini semakin serius, bahkan Milea sering diajak ke rumah Dilan, dan diperkenalkan kepada keluarga terutama bundanya.
Begitu juga sebaliknya, Dilan juga sering berkunjung ke rumah Milea. Dilan selalu menjaga Milea, ketika ada seseorang yang menyakiti Milea, maka Dilan akan mengahajar orang itu, meskipun itu temannya sendiri. Seperti Dilan yang menghajar Anhar karena sudah menampar Milea. di warung Bi Eem milea mengobati luka Dilan yang terkena pukulan Anhar, Milea mencium pipi Dilan berharap agar lukanya cepet sembuh, lalu Dilan memegang tangan Milea dan menyatakan kalau dia mencintainya.
Kelebihan Novel : bahasa yang digunakan sederhana, tidak norak, namun dapat terasa nuansa romantisnya.
Kekurangan Novel : novel ini menceritakan tentang kisah cinta pada tahun 1990, percakapan dan gurauan yang digunakan juga masih berkaitan dengan tahun 1990. Hal ini merupakan sebuah kesulitan tersendiri bagi pembaca yang bukan angkatan 1990.
Identitas Novel
Penulis : Pidi Baiq
Penerbit : PT Mizan Pustaka
Tahun Terbit : 2014
Jumlah Halaman : 330
Tag : Resensi, blok buku
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini
Loading...