Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Blok Buku

Premenstrual Syndrome

blokbojonegoro.com | Sunday, 19 August 2018 06:00

Premenstrual Syndrome

Peresensi: Siti Mila Nunuk T

Prof. Dr. Dr. Eddy Suparman, Sp.OG(K), meneruskan perguruan tinggi di Universitas Sam Ratulangi, program studi mengambil Ilmu Kebidanan Dan Penyakit Kandungan. Pendidikan tertinggi S-3 menjabat sebagai PROFESOR, dan mempunyai status ikatan kerja DOSEN TETAP status Aktivitas Aktif Mengajar. 

Riwayat Pendidikan di Universitas Hasanudin dan mendapat gelar Akademik (Dr) pada 29 nopember 2010 jenjang S-3, kemudian di Universitas Diponegoro mendapat gelar Akademik (Dr. SpOG) pada 27 mei 1986 jenjang Sp-1.

Pembahasan pada buku Premestrual Syndrome ini ada pendahuluan yang didalamnya ada Definisi Premenstrual Syndrome Sindroma Prahaid, yang biasanya dikenal juga dengan terminologi “ Premenstrual Syndrome ” atau biasa disebut (PMS), merupakan suatu kumpulan keluhan dan gejala fisik, emosional, dan perilaku yang terjadi pada wanita usia reproduksi. Dan muncul secara siklik dalam rentan waktu 7-10hari sebelum menstruasi, dan menghilang setelah darah haid keluar.

Banyak wanita yang mengalami keluhan-keluhan pada saat mentruasi (PMS) sebagian besar meliputi :

1.Keluhan dan Gejala Fisik 

Biasanya timbul rasa nyeri pada kepala, nyeri dan pembengkakan pada payudara, nyeri punggung, nyeri sendi dan otot dan biasanya merasa akan mual dan perut terasa kembung.

2.Keluhan Psikis

Rasanya timbul seperti Depresi, kecemasan, kelelahan atau merasa akan kehilangan tenaga, timbul rasa bingung, perasaan mudah tersinggung atau sensitif, dan biasanya tanpa disadari selalu ingin menangis dan terkadang kehilangan rasa konsentrasi, dan merasa kehilangan harga diri.

3.Gangguan Perilaku

Perasaan lelah, berkurangnya hasrat seksual, keinginan berlebihan makan/minum sesuatu, serta penarikan diri secara sosial. 

INSIDEN DAN PREDISPOSISI PREMESTRUAL SYNDROME 

Ada beberapa Faktor-faktor Predisposisi pada wanita yang cenderung mengalami PMS dari berbagai studi Epidemiologis yaitu:

1.Faktor Genetik : PMS lebih rentan diderita oleh wanita dengan riwayat PMS pada anggota keluarga wanita lainnya (ibu kandung dan saudari kandungnya). Biasanya ibu kandung yang mempunyai riwayat menderita PMS secara bermakna berpeluang lebih besar memiliki putri yang kelak menderita PMS (dengan peluang 70%) dibandingkan dengan populasi umum (peluang 37%).

2.Faktor Usia : mishell (2005) memperkirakan prevalensi PMS sebesar 20-40% dari seluruh wanita usia reproduksi, dengan rentang demografi usia antara 14 tahun hingga 51 tahun.

3.Faktor Paritas : jumlah anak kandung yang dimiliki berbanding lurus dengan besarnyakemungkinan seorang wanita mengalami PMS.

4.Faktor penggunaan Preparat Hormonal : PMS lebih sering dialami oleh wanita yang sering menggunakan kontrasepsi oral kombinasi jangka panjang.

5.Faktor Kepribadian

SIKLUS HAID NORMAL

Siklus Haid terjadi karena suatu interaksi yang kompleks antara hipotalamus, hipofisis dan ovarium. Dan di siklus haid terbagi atas dua fase utamaa, fase folikuler dan fase luteal. 

Fase Folikuler yang bearawal pada hari pertama turunnya haid, ditandai oleh tingginya kadar FSH dan rendahnya kadar LH, lonjakan LH ini menginduksi proses ovulasi, yang menandai berakhirnya fase proliferasi. Ovulasi ini umumnya terjadi sekitar 14 hari sebelum periode menstruasi berikutnya.

Fase Luteal siklus haid ditandai dengan terbenuknya korpus luteum dibawah pengaruh LH, sebagai hasil proses luteinisasi yaitu sel-sel granulosa folikel yang pecah saat ovulasi terjadi. Sepanjang fase luteal kadar LH dan FSH terus turun ke titik terendah seperti pada permulaan fase folikuler. Jika tidak terjadi fertilisasi, korpus luteum akan mengalami degenerasi sehingga kadar estradiol  dan progesteron yang dihasilkannya pun menurun tajam, menurunan kedua hormon tersebut yang dikenal sebagai menstruasi.

ASTRADIOL

Ialah hormon steroid seks dengan berat molekul 272,3 dalton yang merupakan hasil aromatisasi testosteron dengan bantuan enzim P450 aromatase.

Empat mekanisme utama penyebab timbulnya gejala ekses hormon estrogen pada fase luteal akhir adalah:

1.Produksi estrogen endogen berlebihan karena peningkatan aromatisasi androgen di jaringan perifer meupun karena peningkatan sekresi estrogen oleh tumor ovarium.

2.Peningkatan relatif strogen akibat rendahnya sekresi progesteron oleh korpus luteum.

3.Penurunan bersihan estrogen

4.Peningkatan sensitivitas organ targt terhadap hormon steroid (yang dimediasi oleh prostaglandin).

PROGESTERON

Merupakan hormon steroid seks yang berasal dari konversi pregnenolon, suatu senyawa hasil hidroksilasi kolesterol pada posisi atom karbon 20 dan 22. Progesteron pada wanita usia reproduksi dan disekresi terutama oleh korpus luteum dibawah pengaruh LH pada fase luteal.

Ada 17 keluhan pada PMS yaitu:

1.Perasaan putus asa

2.Depresi (perasaan tertekan)

3.Kurang inisiatif

4.Penarikan diri

5.Ketegangan

6.Mudah tersinggung (iritabilitas)

7.Bersikap Argumentatif

8.Perasaan gembira

9.Perasaan ingin berinteraksi

10.Tingkat energi

11.Nyeri atau pembekakan payudara

12.Perut kembung

13.Pembekakan wajah, tangan atau mata kaki

14.Nyeri perut atau pelvis

15.Nyeri punggung

16.Nyeri kepala

17.Kelelahan

Obat yang dipakai untuk orang yang sedang PMS, meliputi:

a.Anti-inflamasi Non-steroid (NSAID), asam mefenamat dan Naproxen sodium dalam beberapa uji klinis acak berkontrol mampu meringankan sebagai keluhan PMS (kecuali nyeri payudara) dibandingkan plasebo

b.Diuretik  Spironolakton merupakan diuretik hemat kalium dengan efek antagonis Aldosteron dan Antiandrogenik, yang menunjukkan efek terapeutik PMS yang tinggi dibandingkan dengan plasebo pada 5 uji klinis acak berkontrol yang berbeda.

c.Anti Cemas

Buspiron dan Alprazolam mampu meredakan depresi, kecemasan dan perasaan mudah tersinggung pada penderita PMS.

d.Antidepresan, Bupropion dinilai dapat menekan keluhan PMS dengan menurunkan ambang konvulasi penderita. 

Kelebihan buku :

a.Mempelajari tentang lebih dalam apa itu PMS

b.Dan cara pengobatan untuk orang yang sedang PMS

Kekurangan buku :

a.Pelajaran kurang lebih mendalam 

b.Bentuk buku yang terlalu kecil dan kurang tebal halaman 

Identitas Buku

Penulis : Eddy Suparman

Tahun Terbit : 2011

Penyunting : Niko Santoso

Penerbit : EGC

Jumlah Halaman : xii, 105 hlm

Tebal : 10 x 15,5 cm

*Mahasiswa STIKes ICSada, anggota LPM V Kampus Ungu

Tag : blok buku, resensi



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.



Berita Terkini