Mengintip Tradisi Manganan di Makam Eyang Buyut Dalem
blokbojonegoro.com | Wednesday, 22 August 2018 16:00
Reporter : Joel Joko
blokBojonegoro.com - Meski dalam suasana Idul Adha, sebagian warga di Kecamatan Kota masih mempertahanan budaya "manganan" atau sedekah bumi. Salah satunya warga Kelurahan Kadipaten dan Karangpacar setiap tahun melakukan tradisi tradisional leluhur. Hari ini bertepatan Rabu Wage(22/8/2018) ,generasi tua dan muda berkumpul di cungkup makam Buyut Dalem yang menjadi simbol bakti leluhur.
Selain itu puluhan warga lainnya berkumpul dipelataran makam untuk saling bertukar makanan atau sedekah.
Mereka bersama-sama datang ke tempat menyerupai taman bundar ditengah makam dengan membawa tenong atau tempat makan berisi nasi , sayur, lauk dan aneka kue.
"Setiap tahun bertepatan Rabu Wage kami selalu mengadakan sedekah bumi," kata Teguh salah satu petugas makam.
Perpaduan sinkretisme Islam dengan kejawen dalam ritual ini berjalan cukup kental. Seperti rapal doa yang dibacakan seorang modin bercampur antara doa berbahasa Jawa dan Arab. Nasi berkat di atas encek(anyaman bambu) bagian simbol penghormatan kepada leluhur dan persatuan antar-umat.
Para generasi tua dengan keyakinan Islam Kejawen tetap setia menjaga tradisi ini. Sementara generasi muda bersiap-siap untuk merebut setiap ambeng atau sajen diatas panggung bambu. Aksi rebutan ini sekaligus menutup acara sedekah bumi di makam Buyut Dalem jalan Dewi Sartika. [oel/ito]
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini