Ingin Ciptakan Perubahan Sosial, PMII Sunan Giri Adakan SAS
blokbojonegoro.com | Friday, 31 August 2018 18:00
Reporter: Muhammad Qomarudin
blokBojonegoro.com - Dalam meningkatkan kualitas Kader, Pengurus Komisariat (PK) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Sunan Giri Bojonegoro menyelenggarakan pelatihan Analisis Sosial (ANSOS) di Yayasan Ali Alqomariyah, Desa Tanjungharjo, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Jumat (31/8/2018) sore.
Acara yang dikemas dalam Sekolah Analisis Sosial (SAS) dengan tema 'Semangat Tindakan untuk Menciptakan Perubahan' ini diikuti sedikitnya 20 mahasiswa dari Komisariat Sunan Giri maupun Komisariat luar Bojonegoro, seperti UNISDA Lamongan, Uinsa Surabaya dan lain-lainya.
Siti Ainur Rodliyah selaku Ketua Komisariat PMII Sunan Giri mengatakan pelatihan Ansos merupakan penting untuk mengasah mahasiswa agar lebih berpotensi. Sebab, analisa sosial yang sebelumnya dipelajari dalam Pelatihan Kader Dasar (PKD) dirasa masih belum cukup lantaran masih perlu dikembangkan lagi.
“Di sekitar kita banyak sekali fenomena dan problem-problem sosial. Seringkali ketika berhadapan dengan berbagai masalah sosial, kita sulit untuk mengurai latar belakang masalah, serta penyelesaiannya. Untuk itu, diperlukan kecerdasan dalam melakukan analisis sosial agar mampu membaca dan memahami realitas sosial dengan baik,” terang mahasiswi asal Desa Karangdowo, Kecamatan Sumberrejo ini.
Lebih lanjut, Iin (sapaan Akrab) menambahkan, analisa sosial adalah kegiatan menganalisa, meneliti sebuah keadaan sosial yang ada dan dilihat dari berbagai sudut pandang. Yakni sudut pandang sosial, ekonomi, budaya, dilihat secara keseluruhan apasaja yang menjadi masalah untuk dipresentasikan.
“Presentasi oleh peserta ini merupakan latihan untuk menggali solusi Fenomena sosial, berkait dengan peristiwa ideologi, peristiwa politik, peristiwa ekonomi, peristiwa sosial, peristiwa budaya untuk selanjutnya menganalisa secara obyektif dan mencoba mencari solusi dengan terorganisir seperti materi yang akan disampaikan nanti," jelas Iin.
Dalam acara ini diharapkan mahasiswa dapat menarik kesimpulan tentang akar masalah. Serta tidak berhenti disini saja dan kedepanya harus ada folow up untuk evaluasi akan ada kontribusi yang kongkrit. Sebab dalam waktu 3 hari saja dirasa masih sangat kurang maksimal.
“Dari pelatihan ini kita belajar mencari tahu pihak mana saja yang terlibat, pihak yang diuntungkan dan dirugikan, akibat yang dimunculkan secara politik, sosial dan ekonomi serta penyelesaiannya untuk proses perubahan sosial,” imbuh perwakilan dari PC PMII Bojonegoro, M. Nur Khayan.
Dari Pengurus Cabang (PC) juga akan selalu siap untuk terus mendapingi perkembangan kader- kader PMII untuk terus beretorika dan tentunya pengawalan isu ditengah-tengah masyarakat. Sebab, adanya PMII adalah kepanjangan tangan suara masyarakat dengan pemangku kebijakan.
"Sehingga saya berharap dengan ini kader-Kader akan dibekali analisis yang tajam untuk bekal nanti ditengah masyarakat," tutupnya.[din/lis]
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini