Mumpung Kemarau, Yuk Kunjungi Indahnya Kracaan Bengawan
blokbojonegoro.com | Sunday, 16 September 2018 18:00
Kontributor: Abdul Rokim
blokBojonegoro.com - Kemarau yang terjadi setiap tahunnya mengakibatkan puluhan embung dan juga sungai yang tersebar di Kabupaten Bojonegoro mengalami kekeringan, tak terkecuali terjadi pada sungai terpanjang di pulau jawa, yaitu sungai bengawan solo yang semakin hari semakin menyusut debit airnya.
Sungai yang melintasi kota ledre yang juga berbatasan langsung antara Provinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah, ternyata menyimpan begitu banyak kisah. Selain bencana banjir saat musim penghujan tiba, penemuan emas atau juga barang peninggalan masyarakat lampau, saat kemarau tersimpan keindahan yang patut untuk dikunjungi, apalagi dijadikan destinasi wisata.
Yaitu kracaan begitu masyarakat menyebutnya. Tepatnya berada di Desa Payaman, Kecamatan Ngraho, Kabupaten Bojonegoro.
Untuk menuju ke tempat tersebut tidaklah sulit, dari Kota Bojonegoro lebih kurang menempuh perjalanan selama satu jam dan berjarak sekitar 43 kilometer.
Dengan melewati rute dari Kota Bojonegoro menuju ke barat arah cepu, setelah sampai di perempatan Padangan belok ke kiri menuju arah ke Kabupaten Ngawi, setelah sampai di perempatan pasar Tinggang belok ke kanan menuju Desa Payaman.
Kracaan sendiri merupakan air terjun kecil yang berada di tengah-tengah sungai bengawan solo, yang menghasilkan suara kracak (gemericik), sehingga warga sekitar menyebutnya Kracaan.
"Warga setempat dulu secara spontan menyebutnya dengan nama Kracaan," tutur Pasiran (64) warga setempat.
Salah satu pengunjung yang datang jauh-jauh dari Bojonegoro Kota, Dody mengatakan, dirinya bersama teman-temannya mendengar ada wisata unik yang hanya ada saat kemarau dari media sosial, sehingga ia memutuskan untuk berangkat melihat fenomena alam tersebut.
"Di mendia sosial sangat ramai dan teman-teman sering mengupload foto mereka, jadi sangat tertarik, langsung deh datang kesini," ungkapnya.
Pemuda tersebut berharap agar sarana prasarana seperti keselamatan para pengunjung dan sampah lebih diperhatikan lagi oleh pihak terkait. Karena untuk tempat sampah di area Kracaan sangat minim, sehingga para pengunjung membuang sampah sembarangan.
"Pengunjung yang berdatangan selalu membawa makanan dan minuman, sehingga bungkusnya mengakibatkan sampah menumpuk," keluhnya. [im/mu]
Tag : kracaan, bengawan solo, wisata
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini