Musim Kemarau, 17.547 Hektar Lahan Pertanian Bero
blokbojonegoro.com | Tuesday, 02 October 2018 17:00
Reporter : M Safuan
blokBojonegoro.com - Musim kemarau tahun ini, membuat petani Bojonegoro harus merelakan lahan pertanian dibiarkan tidak ditanami (bero). Bahkan lahan bero tersebut totalnya mencapai 17 ribu hektar lebih yang tersebar di wilayah Kabupaten Bojonegoro.
"Total 17.547 ribu hektar lahan pertanian yang bero," kata Kabid Tanaman Pangan dan Holtikultura, Dinas Pertanian (Disperta) Bojonegoro, Zaenal Fanani.
Zaenal mengungkapkan, lahan pertanian yang bero atau kering ini dipicu, salah satunya karena faktor kandungan tanah C organik pertanian di Bojonegoro kian tak sesuai yakni di bawah 1 persen padahal, kandungan C Organik idealnya minimal 5 persen.
"Sehingga tanah pertanian kini, kurang bisa menyimpan kandungan air," beber Zaenal.
Dari data yang diperoleh blokBojonegoro.com lahan pertanian yang bero atau mengalami kekeringan yang paling luas ada di Kecamatan Kedungadem yakni 4.628 hektar dan Kecamatan Dander yakni seluas 3.433 hektar, Purwosari 2.018 hektar dan beberapa kecamatan lainnya.
Disperta Bojonegoro memprediksi kondisi kekeringan akan berakhir pada bulan November mendatang, bahkan pada bulan itu para petani diprediksi sudah bisa melakukan masa tanam pertama usai musim kemarau.
"Diperkirakan masa tanam petani dilakukan pada bulan November mendatang," imbuhnya. [saf/ito]
Tag : Lahan, pertanian, Bojonegoro
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini