Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Meski Penderita Meningkat, Angka Kematian DBD Menurun

blokbojonegoro.com | Wednesday, 03 October 2018 22:00

Meski Penderita Meningkat, Angka Kematian DBD Menurun

Reporter: Muhammad Qomarudin

blokBojonegoro.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bojonegoro mencatat hingga memasuki bulan Oktober 2018, sudah tercatat sedikitnya 5 warga di Kota Ledre meninggal dunia akibat terserang demam berdarah dengue (DBD).

Penderita DBD sendiri sebenarnya tidak terpengaruh oleh musim hujan. Jika, sepanjang masih ada sarang nyamuk dan genangan air bersih bisa memunculkan Nyamuk Aedes Aegypti. 

"Biasanya kan masyarakat hanya terfokus pada musim hujan ataupun musim pancaroba saja, sehingga banyak masyarakat yang menyepelekanya," kata Kasi Penyakit Menular Dinas Kesehatan (Dinkes) Bojonegoro, Wheny Dyah.

Dalam kurun waktu sembilan bulan, Wheny Dyah mengungkapkan ada 247 orang terkena serangan DBD yang disebarnya oleh nyamuk-nyamuk penyebar maut itu. Jumlah korban meninggal pada tahun ini menurun dibandingkan tahun lalu. Namun jumlah penderita DBD tahun ini meningkat sekitar 30 persen dibandingkan tahun lalu.

Berdasarkam data, korban meninggal dunia akibat DBD berasal dari Desa Cendono Kecamatan Padangan, Desa Nglumber, Kecamatan Kepohbaru, Desa Tembeling, Kecamatan Kasiman, Desa Sumberarum, Kecamatan Kasiman dan Desa Kalicilik, Kecamatan Sukosewu.

"Yang paling banyak meninggal adalah anak kecil diantara lima korban empat ada adalah anak kecil dari usia 3-9 tahun. Ssedangkan satu korban lainnya berusia 38 tahun," kata Dokter Wheny.

Ia mengatakan, Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro terus melakukan pemantauan terhadap perkembangan kasus DBD di saat musim penghujan atapun saat musim peralihan. Bahkan pada akhir tahun 2018 mendatang Dinas Kesehatan juga sudah mempunyai ancang-ancang antisipasi, lantaran Bojonegoro bakal memasuki musim penghujan kembali.

Wheny juga berharap, agar masyarakat Kota Ledre untuk menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal guna menghindari terjadinya genangan air yang memungkinkan nyamuk Aedes Aegypti berkembang biak.

"Jangan biarkan air tergenang di sekitar rumah karena genangan air itu sangat potensial bagi nyamuk Aedes Aegypti berkembang biak yang kemudian menebarkan DBD kepada warga," katanya.

Pemerintah Kabupaten Bojonegoro selalu mendorong masyarakat daerah ini untuk menerapkan pola hidup yang bersih dan sehat agar terhindar dari DBD. Selain itu, jika ada masyarakat yang terserang DBD segera membawa ke pusat layanan kesehatan terdekat apabila ada tanda-tanda DBD pada seseorang. Tanda-tanda seorang terserang DBD adalah suhu badan tinggi, menggigil, kehilangan nafsu makan serta terdapat bercak merah pada sekujur tubuh korban.

"Mereka harus dibawa cepat ke puskesmas atau rumah sakit terdekat untuk mendapat pelayanan medis segera, guna menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan," tutup nya kepada blokBojonegoro.com.[din/lis]

Tag : dbd, sakit



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.



Berita Terkini