Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Nuraini Prihatin, Jaksa Pidsus Kejari Bojonegoro

Belajar Karakter Orang dari Setiap Kasus

blokbojonegoro.com | Thursday, 11 October 2018 18:00

Belajar Karakter Orang dari Setiap Kasus

Reporter: Sutopo

blokBojonegoro.com - Mempunyai paras cantik adalah idaman bagi semua wanita. Tak terkecuali wanita yang bernama lengkap Nuraini Prihatin yang saat ini menjadi seorang Jaksa Madya di Kejaksaan Negeri (Kejari) Bojonegoro.

Wanita kelahiran Madiun, 3 Mei 1970 ini selalu terlihat sumringah dalam menjalankan aktifitasnya sebagai seorang Jaksa. Usianya tak muda lagi karena sudah berumur 47 tahun, tapi penampilanya masih terlihat segar bugar.

Dirinya mengaku sudah mengabdikan diri sebagai seorang Jaksa sejak tahun 2000 silam. Tak pelak perkara-perkara hukum sudah sering ia tangani. 

Ibu dua anak ini mangaku awalnya tak terbersit sedikit pun untuk menjadi Jaksa, karena sebenarnya ingin jadi seorang psikolog. Tapi, jalan Allah berbeda ternyata setelah mencoba ikut tes di Kejaksaan Agung pada tahun 1998 dia dinyatakan lulus. 

"Dulu pingin jadi pegawai bank tapi nggak lolos seleksi, ikut tes Hakim PN di Mahkamah Agung juga nggak lolos, akhirnya ikut tes di Kejaksaan Agung dan Alhamdulillah diterima. Mungkin ini jalan Allah," beber putri dari pasangan Ahmad Talha Sukanto dan Nasika, Kamis (11/10/2018) di Kejari Bojonegoro.

Wanita yang dulu bercita-cita psikolog itu memang mengalir darah seorang Jaksa. Rupanya sang ayah adalah seorang Jaksa di Kejari Madiun.

Sang ayah adalah kelahiran Sampang, Madura dan Ibunya asli Malang, Jawa Timur, perpaduan Jawa-Madura.

Ia menyadari sebagai seorang wanita dan juga Jaksa tidaklah mudah. Sebab, harus bisa membagi peran atara pekerjaan serta kewajiban keluarga.

"Harus pintar-pintar bagi waktu," terang wanita Alumni Fakultas Hukum, Universitas Merdeka Malang tahun 1995 itu.

Kini Nuraini Prihatin berpangkat sebagai Jaksa Madya (IV/a) Di Kasi Pidana Kusus (Pidsus) Kajari Bojonegoro. Menurutnya ada hal yang membuat dirinya bisa bertahan hingga saat ini, adalah saat memeriksa sebuah kasus.

"Ya bisa belajar sifat orang-orang saat melakukan pemeriksaan. Dari situ kan bisa belajar bagaimana karakter masing-masing orang," tuturnya sembari senyum.

Saat ini dirinya berdomisili di Kota Ledre. Ia mengakui karakter orang Bojonegoro berbeda dengan Madura. Sebab, meski kelahiran madiun, dirinya setelah lulus dari Taman Kanak-kanak (TM) hidup dan besar di Madura.

"Orang Madura terbuka keras tapi orang Bojonegoro luwes. Ya saya dapat suami di Bojonegoro jadi betah tinggal di sini," ujarnya. [top/lis]

Tag : profil, kejari



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.



Berita Terkini