19:00 . Momen Pererat Silaturahmi dan Komitmen Tingkatkan Pelayanan   |   18:00 . Kacabdindik Wilayah Bojonegoro Apresiasi Prestasi Siswa di Ajang LKS Provinsi 2025   |   16:00 . Anggun dalam Budaya dan Modernitas, KKI DPC Bojonegoro Gelar Diklat Table Manner   |   08:00 . Siap Bersaing di Industri Energi dan Mineral, 40 Warga Bojonegoro Ikuti Pelatihan K3   |   19:00 . Hari Pertama Bertugas, Kakan Kemenag Bojonegoro Tekankan Pentingnya Pertebalan Kompetensi ASN   |   18:00 . Laka Tunggal Hindari Jalan Tambalan, Siswa di Bojonegoro Meregang Nyawa   |   17:00 . Pertamina Beberkan Penyebab Elpiji 3Kg Langka di Bojonegoro   |   14:00 . Dari Pelosok Ke Punggung Dunia: Kesehatan Menjadi Isu Populer Intermestik   |   13:00 . Butuh Uang, Karyawan Toko Ledre Bojonegoro Curi Mobil Bosnya   |   20:00 . Direncanakan Jadi Lokasi Sekolah Rakyat Gedung Pusdiklat Bojonegoro Masih Difungsikan BKPP   |   19:00 . Sidak Tim Gabungan Pemkab Bojonegoro di Sumberrejo, Pastikan Stok Pupuk Aman   |   14:00 . Pemdes di Bojonegoro Diminta Transparan Soal Data Kemiskinan ke Warganya   |   12:00 . Empat Pengoplos Uang Palsu di Bojonegoro Diringkus Polisi   |   11:00 . Selama Sepekan, Diduga Elpiji 3 Kg di Bojonegoro Langka   |   07:00 . Masyarakat Rayakan Belanja Makin Mudah Lewat New Pasar.id, Pembayaran Praktis   |  
Sun, 27 April 2025
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Gagasan Masyarakat Politik Literasi

blokbojonegoro.com | Thursday, 01 November 2018 14:00

Gagasan Masyarakat Politik Literasi

Oleh: MK Rosyid*

Sepanjang sejarah kemanusiaan, politik selalu menjadi panggung utama. Sejak peradaban sebelum masehi politik selalu menentukan arah peradaban dan kultur masyarakat. Di Yunani kuno misalnya, keilmuan seperti filsafat, sosial dan budaya muncul akibat dinamika politik saat itu.

Dealektika yang dimunculkan Socrates, Aristotles dan Plato di antaranya muncul karena perkembangan politik Athena waktu itu. Semua orang membicarakan politik yang berimbas langsung di kehidupan. Akibat seringnya politik dibicarakan hingga memunculkan dealektika antar warga negara.

Para ilmuwan menemukan panggung dan pembahasan yang benar-benar dialogis. Karena itu  muncullah ide tentang republik. Bahkan, demokrasi yang kini dianut sebagian besar masyarakat dunia saat ini juga muncul akibat pertikaian politik waktu itu. Produk hukum dan perundang-undangan dijadikan patokan aktiifitas kemanusiaan dalam bernegara tidak luput dari kajian yang ditimbulkan perkembangan politik.

Kondisi politik dan keilmuan adalah skenario tanpa disengaja integrasi realitas dan teori yang terus berkembang  hingga abad 19 di Eropa dan Amerika juga sebagian Asia dan Afrika. Adu gagasan dan argumentasi rasional dari masing-masing politisi dan juga ilmuwan terus berkembang.

Di abad modern wacana keilmuan dan menghubungkan langsung dengan politik terus berkembang. Misalnya di Perancis, Jerman, Inggris dan Italia. Sebagian besar ilmuwan yang sekaligus politikus lahir dari pertikaian akal dan argumentasi hingga menggerakkan revolusi. JJ. Rosseau konsisten memperjuangkan trias politika di Perancis, juga Antinio Grmasci yang bergerak dengan konsep intelektual organiknya meski harus berujung penjara saat rezim Mussolini menguasai Italia.

Gerakan perempuan juga tumbuh dari diskusi-diskusi kecil yang terus –menerus dilakukan. Di Perancis misalnya, Revolusi Perancis tidak bisa dilepaskan begitu saja dari peran perempuan yang memulai membahas politik, sastra dan filsafat di salon. Salon yang sebelumnya hanya berfungsi sebagai tempat menghias diri berubah menjadi posko revolusi bagi kaum perempuan saat kepemimpinan Raja Louis XVI.

Politik Literasi di Indonesia

Di Indonesia gerakan politik litarasi semacam di Eropa dan Amerika juga pernah terjadi. Saat awal abad 19, Soekarno, Semaun, Muso, Kartosuwiryo Tirto Adi Suryo, Agus Salim, Tan Malaka, Wahid Hasyim dan tokoh gerakan waktu itu berdebat keras tentang negara dan masyarakat. Mereka bertengkar hebat tentang dasar negara saat kondisi Indonesia masih dalam ancaman Belanda.

Mereka beradu gagasan tentang nation-satate, republik, federasi dan demokrasi dengan bekal tumpukan buku. Masih ditambah lagi perdebatan untuk menentukan ideologi negara mulai dari sosialisme, komunisme, islamisme hingga menelurkan pancasila sebagai dasar negara yang dianggap finish hingga sekarang.

Mereka berdebat keras dengan tumpukan buku yang telah tuntas dibaca. Tidak hanya membaca sebagai bahan rasionalisasi di forum perdebatan—kalau sekarang bisa dikatakan sebagai tabayyun—tapi juga menuliskannya di berbagai majalah dan media massa.

Sehingga dengan sendirinya masyarakat dibiasakan berpikir tentang konsep negara dan ideologi negara dari para pemikir tersebut. Perdebatan berbasis letarasi itu tidak hanya terjadi di tigkat elit. Di tingkat masyarakat bawah proses dialogis juga terjadi. Peranan Muhammadiyah yang dimotori KH Ahmad Dahlan dan Nahdlatul Ulama’ yang dimotori para kiai, terumata KH Hasyim Asy’ari, KH Wahab Hasbullah dan KH Bisri Syamsuri mampu menghasilkan santri jenius yang religious dan bertanggungjawab atas kondisi sosial.

Perdebatan yang terjadi di masa perjuangan merupakan tradisi yang kini belum ditemukan kembali. Jika dulu dalam perdebatan saling bantah dan tuding itu ada, dilakukan dengan bahasa yang benar-benar menunjukkan keluasan pengetahuan dan pengalaman politisi. Mereka banyak menyimpan diksi kata dan kalimat untuk menjawab pertanyaan dan tudingan tanpa harus menimbulkan kegaduhan dan mengganggu stabilitas nasional. Sebaliknya, setiap kata yang terucap memaksa rakyat mencerna dan berpikir. Itulah literasi politik yang kini luntur.

Upaya iletarasi malah terkesan muncul akibat politik yang selalu mengumbar fitnah yang ditanggap orang tak penuh akalnya. Kesan yang muncul, politik saat ini digerakkan oleh sentimen suku dan agama, bukan rasionalitas dalam bernegara.

*Penulis adalah politisi muda PKB Bojonegoro

Tag : literasi, politik, masyarakat, partai, demokrasi, ideologi



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




No comments

blokBojonegoro TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

  • Monday, 21 April 2025 15:00

    Semarak Kartini Meriahkan Desa Tejo

    Semarak Kartini Meriahkan Desa Tejo Dalam rangka memperingati Hari Kartini, seluruh lembaga pendidikan yang ada di Desa Tejo, Kecamatan Kanor Kabupaten Bojonegoro, menggelar kegiatan Semarak Kartini yang berlangsung meriah dan penuh semangat, Senin pagi (21/4/2025)...

    read more

Lowongan Kerja & Iklan Hemat