Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Kopi Kartika di Warung dan Kebun Pak Kasno

Mengungsi dari Erupsi Merapi, Dapat Biji Kopi Berserakan*

blokbojonegoro.com | Sunday, 18 November 2018 11:00

Mengungsi dari Erupsi Merapi, Dapat Biji Kopi Berserakan*

Reporter: Parto Sasmito

blokBojonegoro.com - Tempatnya memang agak tersembunyi dari tepi jalan utama menuju Gunung Merapi Yogyakarta. Yakni di dekat area luas untuk parkir bus di Dusun Ngrangkah, Desa Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman. Di sana, ada jalan kecil menuju perkebunan. Jika anda menyusuri jalan itu, pasti akan langsung tahu warung dan kebun kopi Pak Kasno.

Di kebun kopi pinggir jalan, tampak pria paruh baya sedang beraktifitas. Sesekali tubuhnya membungkuk dan tangannya memeriksa biji-biji kopi yang masih berwarna hijau. Pak Kasno, begitu ia biasa disapa, sejak lama menjadi petani dengan tanaman kopi yang jadi andalan di kebunnya.

"Ini biji kopi jenis kartika," ungkap Pak Kasno, ditemui di kebunnya.

Bapak 3 putra itu menjelaskan, biji kopi kartika itu ditanamnya setelah dirinya pulang mengungsi dari persitiwa erupsi gunung merapi tahun 2010 silam.

"Dulu dapat bantuan, nggak tahu dari mana. Biji kopi jenis mahal ini berserakan nggak ada yang ngurus. Akhirnya saya bawa pulang dan tanam. Tepatnya 15 Mei 2011," imbuhnya.

Sebelum peristiwa erupsi, Kasno mengaku memang sudah bertani dengan menanam kopi. Namun, jenis kopinya dulu adalah robusta. Menurutnya, antara robusta dengan kartika sangat berbeda. Memang, dulu dari jenis robusta, di lahan yang tidak sampai 1 hektar, dirinya bisa memanen hingga 7 kwintal. Namun pemasarannya yang kurang jelas, ia lebih banyak merugi.

"Dulu pemasarannya ada orang tengkulak yang menebas. Namun, sering nggak dibayar, orangnya pergi," kata Kasno.

Pasca mengungsi dan mulai bercocok tanam kopi lagi, pria 64 tahun itu mengaku beruntung mendapatkan biji kopi yang sekarang sudah menjadi 100 pohon di kebunnya.

Sebab, dari pemasaran ia tak perlu repot-repot mencari pembeli, kadang pengunjung gunung merapi yang singgah di tempatnya sering memborong biji kopi dari kebunnya.

"Harganya juga beda, kalau robusta 300 ribu rupiah per kilogram, jenis kartika ini bisa 400 ribu rupiah sudah siap giling," ujar pria yang juga beternak sapi perah ini.

Pengolahan kopi ini, ada 3 cara yang dilakukan Kasno. Yakni cara natural, full wash, dan black honey. Pengolahan natural dilakukan dengan mengupas ceri atau biji kopi merah dan menjemurnya di bawah terik matahari. Namun harus biji kopi harus dibolak balik secara berkala agar tidak cepat membusuk atau jamur.

Proses ke dua, yakni full wash, artinya biji kopi itu dilakukan pencucian atau direndam. Rata-rata butuh waktu 24 jam sampai 36 untuk proses ini dengan penggantian air setiap 8 jam.

"Dan ke tiga adalah proses honey. Di mana pada proses ini, ada daging buah yang tetap ditinggalkan pada biji kopi sebelum dijemur," tambahnya.



Tepat di pinggir kebun kopi Kasno, tampak seperti toko di depannya ada dua etalase dengan banner bertuliskan 'Warung & Kebun Kopi Pak Kasno Lereng Merapi'. Sebelah etalase ada teras dengan kursi dan meja, serta di sebelahnya, ada tangga besi untuk naik ke atas tempat ngopi lesehan. Aroma nikmat kopi langsung tercium, meskipun langkah kaki belum sampai di depan warung itu.

Meski sederhana, namun siang itu warung Pak Kasno ramai pengunjung untuk menikmati kopi khas dari lereng gunung merapi. Salah satu pengunjung di warungnya, Aiz mengaku kopi kartika milik Pak Kasno berbeda dari jenis lainnya. Menurutnya, ada rasa gurih, pahit, asam dan manis meskipun diseduh tanpa menambahkan gula.

"Mungkin pengaruh tanahnya, di lereng gunung merapi ya, rasanya juga berbeda," kata Aiz.

Bagi anda yang ingin berwisata di wilayah gunung merapi, tak ada salahnya mampir di warung Pak Kasno ini. Menikmati kopi kartika ini, bisa juga sambil menikmati sejuknya udara di lereng gunung merapi. [ito/mu]

 

*Tulisan jenis storytelling ini, mendapatkan nilai tertinggi dalam pelatihan menulis yang diselenggarakan ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) dan Tempo Institute Media Lab, Senin sampai Rabu (12-14/11/2018) di Disaster Oasis, KM 21,5 Jalan Kaliurang, Yogyakarta

 

Tag : kopi, merapi, kartika, umbulharjo, yogyakarta



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.



Berita Terkini