Blok Buku
Matemacinta
blokbojonegoro.com | Sunday, 20 January 2019 06:00
Peresensi : Puput Kumala*
Novel ini menceritakan siswi kelas dua yang badung dan memiliki penampilan sifat tomboy yang memiliki hobi membuat masalah sehingga menjadikannya tamu perdana diruang BP. Marina Mutriasa yang biasa dipanggil Rin.
Cerita dimulai ketika Rin mencoba mencuri buah-buahan yang tumbuh di halaman rumah Pak Karta yang berstatus sebagai tetangganya itu. Ralat, bukan mencuri. Menurut Rin tindakannya adalah memanfaatkan hasil alam, daripada nanti jatuh dan busuk kan mubazir. Setelah sukses melewati pagar pembatas, dengan cekatan Rin memanjat pohon mangga yang tinggi, tidak lupa kantong plastik yang sudah ia siapkan sebelumnya. Persiapan yang matang memang. Rin berpikir kalau tindakannya kali ini akan berhasil. Rin terkejut ketika seseorang muncul dari rumah dan memarahinya, orang itu adalah pemilik rumah tetapi bukan pak Karta. Tidak sengaja Rin menjatuhkan mangga yang sudah dipetiknya tepat dikepala orang itu dan pastinya membuat orang tersebut murka. Rin segera turun dari pohon dan mendapatkan omelan panjang lebar dari orang itu. Setelah selesai, Rin berencana mau langsung pulang dan memungut mangga yang jatuh berantakan tetapi di tahan oleh sang pemilik rumah untuk meninggalkan mangga yang sudah dipetiknya. Gagal sudah Rin mendapatkan hasil dari tindakan pemanfaatan hasil alam tersebut. Sebelum Rin benar-benar keluar dari halaman rumah pak Karta, orang itu mengolok-olok Rin dengan mengatainya memiliki bakat seperti monyat.
Rin kemudian pulang ke rumah dan membanting pintu dengan kesal, mama yang melihatnya heran. Dengan geram Rim menceritakan pertemuannya dengan orang aneh yang ada di rumah pak Karta ketika dia mengambil mangga dihalaman belakang rumah. Tanpa sadar Rin membocorkan tindakan memanfaatkan hasil alam tersebut. Seketika mama mengomel sampai Rin jenuh mendengar omelan mama. Omelan panjang nan lebar itu berakhir dengan hukuman tidak boleh keluar rumah jika tidak ada perlu dan puasa nonton tv selama satu minggu.
Hari senin yang hebat. Ketika Rin mengetahui kalau orang yang tinggal dirumah pak Karta itu adalah keponakan Pak Karta dan sekarang mengganti posisi Bu Karuni sebagai wali kelas Rin yang sedang cuti melahirkan. Pak Rio, mengajar pelajaran matematika. Kejadian tidak menyenangkan ketika Pak Rio mengabsen seluruh siswa dikelas 2-F. Karena ada dua murid yang bernama Marina, Jadi Pak Rio memanggil Maria Taura Bakti dengan nama Marina, sedangkan Marina Mutriasa dipanggil Marmut. Hal tak menyenangkan bagi Rin tidak berakhir disana. Sialnya lagi dihari pertama Pak Rio masuk sudah memulai pelajaran dan menanyakan tugas dari Bu Karuni minggu lalu. Rin tidak mengerjakannya, sehingga dia dihadiahi untuk mengerjakan soal-soala yang ada dibuku dan harus diserahkan besok. Saat Rin pulang dia mendapati kamarnya berantakan yang dikarenakan Edwin yang mengobrak abrik kamarnya. Lengkap sudah penderitaan Rin di hari senin yang hebat. Mendapatkan hukuman dari Pak Rio, kedatanagn Edwin si bocah gempal yang berumur tujuh tahun dan hari pertamanya menjalankan hukuman puasa tv dan tidak boleh keluar selama satu minggu.
Rin terkejut ketika dia membuak tasnya dan mendapati Zero Wing Gundam berada ditasnya. Pasti ini ulah Edwin yang memasukkan Zero Wing Gundam di dalam tasnya. Setelah jam istirahat waktunya pelajaran matematika, saat Rin masuk ke kelas mendapati gundam limited edition nya ada di hadapan Pak Rio. Tanpa Ragu Pak Rio menghukum Rin untuk berdiri didepan kelas, tetapi Tommy meminta kesempatan pada Pak Rio untuk memberikan kesempatan untuk Rin agar menjelaskan kenapa dia membawa mainan kesekolah. Tetapi Rin malah menyia-nyiakan bantuan Tommy sehinga membuatnya berdiri didepan kelas dan ditemani Zero Wing Gundam.
Disaat Rin membersihkan ruang kelas karena hukumannya dari masalah yang dibuatnya untuk kesekian kali. Tommy tiba-tiba datang menghampiri Rin. Dengan senang hati Rin ditemani Tommy, dia juga sangat berterima kasih atas bantuannya tadi ketika meminta kesempatan untuk menjeaskan apa yang terjadi sebenarnya. Sebenarnya Rin menyukai Tommy sejak kelas satu sampai sekarang mereka menjadi satu kelas. Sedikit demi sedikit bahasan mengenai Zero Wing Gundam hingga hal sepele yang membuat hubungan mereka semakin dekat dan membuat perasaan Rin semakin kuat terhadap Tommy.
Dipertemuan jam pelajaran matematika selanjutnya entah mengapa Rin selalu membuat masalah dengan Pak Rio walaupun dengan tanda kutip “Tidak Sengaja”. Siapa suruh dia mengajar pelajaran yang membosankan. Setengah jam berlalu, Rin sudah tidak tahan dengan rasa ngantuknya. Rin mengeluarkan komik INU-YASA dan mula membacanya. Sebuah suara gebrakan dimejanya membuat komik yang dibacanya terjatuh. Rin ketahuan mengabaikan pelajaran Pak Rio. Kesekian kalinya Rin mendapatkan hukuman. Kali ini hukumannya sedikit lebih berat. Menyalin semua catatan dan mengerjakan semua soal pada bab kali ini. Dengan terpaksa Rin menginap dirumah wulan untuk meminta bantuan wulan menyelesaikan soal-soal nya. Sampai tengah malam akhirnya tugas dari Pak Rio selesai juga, Wulan sudah tidur sedari tadi. Saat Rin mengamati langit lewat jendela, tidak sengaja dia melihat buku catatan hati Wulan, dengan penasaran, perlahan Rin membaca setiap bait, setiap judul puisi yang ditulis Wulan dibuku tersebut.
Di minggu sore yang cerah Rin berencana menyelinap di rumah Pak Karta untuk mencari komik Inuyasa yang disita Pak Rio kemarin. Saat dia menemukan dimana letak kamar Pak Rio, kamar yang rapi dan bersih untuk ukuran laki-laki. Rin segera masuk dan mencoba mencari komik sampai kesemua tempat. Hingga sebuah suara menyita perhatiannya, dia mendapati Pak Rio yang telanjang setelah mandi. Mereka berdua berteriak. Wajah Rio merah padam, antara mau dan marah. Dia menyuruh Rin menunggu diluar tapi dengan kesempatan yang ada Rin melah berlari pulang.
Di minggu sore, Rin disuruh mama untuk menjemput Edwin dirumah Rio yang sedang asik bermain berdua. Dengan geram Rin mengajak Edwin pulang, pasalnya Edwin sagat nakal pada Rin dan sangat penurut dengan Rio. Sehingga harus Rio yang membujuk Edwin agar mau pulang dengan berjanji akan mengajaknya nonton. Saat Rin sibuk menonton tv kesukaannya sebuah bel menyita perhatiannya, Edwin dengan ceria membuaka pintu untuk Rio. Rin melarang Edwin pergi dengan Rio. Ketika orang tua Rin pergi dan memasrahkan Edwin padanya, Rin tidak mau ambil pusing dengan Edwin. Sehingga Edwin mengajaknya nonton bersama Rio.
Setelan nonton, mereka bertiga makan malam di cafe. Tidak sengaja Rin melihat Tommy dan Taura makan berdua disana. Seketika kecemburuan itu menyeruak memenuhi hatinya. Rin segera mengajak Rio dan Edwin pulang. Ditengah jalan, Rio sdikit mengulas mengenai perubahan mood Rin, ternyata Rio mengetahui apa penyebabnya. Sesampainya dirumah Rin, Rio memindahkan Edwin ke kamar yang tertidur disepanjang jalan. Setelah itu mereka berdua duduk di halaman depan dan dimana saat pertama kali Rin merasa nyaman dengan keberadaan Rio. Rio yang berbeda dengan Pak Rio disekolah. Dengan tanpa isyarat Rin berbicarapanjang lebar mengenai perasaannya terhadap Tommy.
Menjelang ulang tahun Putri salah satu sahabat nya, Rin diajak Steve untuk mencari gaun merah untuk kado ulang tahun Putri. Pasalnya Steve dan Putri sama-sama suka, tapi tidak ada yang mau menindaklanjuti perasaan masing-masing. Saat di mal, Rin dan Steve bertemu dengan Tiwi, orang yang menyukai Steve. Dengan gamblang Steve mengakui Rin sebagai pacarnya, bukan sahabatnya. Dengan maksud agar Tiwi menyerah menyukai Steve. Setelah kejadian itu Rin minta ditraktir makan, dan kebetulan tiwi baru masuk kerestoran yang mereka berdua tempati. Dengan berbagai cara mereka menampakkan kesan romantis sebagai sepasang kekasih. Tanpa disadari kepergian Rin dengan Steve di mal diketahui oleh Taura. Keesokan harinya Taura memberi tahu Putr mengenai apa yang dilihatnya di mal mengenai Rin dan Steve. Hal tersebut yang membut Rin dan Putri berantem.
Saat jam istirahat berlangsung. Dengan langkah malas dan menunduk Rin menuju tempat yang ditujunya. Tiba-tiba Taura menabraknya dan membuat kuas bakso yang dipesan taura membasahi seragam Rin dan hal tersebut membuat Rin geram. Alasan Taura karena dia sedang terburu-buru ketika dipanggil Tommy, hal itu yang membuat Rin semakin geram. Pak Rio menarik Rin agar tidak terjadi pertengkaran dikantin, dengan kasar Rin pergi meninggalkan kantin, kecewa dengan Pak Rio. Semenjak Rin melihat Tommy dan Taura bersama dimalam minggu lalu membuat hubungannya dengan Tommy semakin renggang.
Di suatu sore diadakan pertandingan basket antara kelas 2-F melawan kelas satu, Pak Rio masuk tim kelas satu. Intinya pertandingan melawan wali kelas. Dengan semangat Rin menyemangati Tommy. Hingga akhirnya tim kelas satu yang menang karena ada Pak Rio di Timnya. Rin segera pulang waktu hari beranjak malam. Ditengah jalan dia dicegat tiga preman, preman yang pernah ditemuinya di mal waktu menganggu putri. Sepertinya preman-preman itu ingin membalas dendam dengan perbuatan yang dilakukan rin tempo hari. Dengan serangan mendadak Rin tersungkur hingga Pak Rio datang menyelamatkannya. Pak Rio membawa Rin kerumahnya untk mengobati luka Rin dan setelah itu mengantarnya pulang.
Keesokan harinya Rin berangkat bersama Pak Rio. Sepulangnya Rin meminta dijemput Steve. Tanpa diketahu Steve, sedang terjadi acara saling mendiami antara Putri dan Rin. Setelah Rin memberitahukan kesalah pahaman Putri dengan Rin dan Steve dan tidak mau menjelaskan sebenarnya pada Putri yang membuat Steve marah. Untuk kedua kalinya Rin kehilangan sahabat yang berarti baginya.
Setelah menjadi pahlawan untuk Rin kemarin, Rin memutuskan untuk berdamai dengan Rio dengan memberikan mawar kuning tanda gencatan senjata diantanya dengan Rio. Mawar yang dipetiknya diam-diam dari kebun milik mamanya. Keesokan harinya Rin mendapati guru baru yang sangat cantik. Dan itu membuatnya oenasaran akan sosok perempuan manis tersebut.
Semenjak gencatan senjata, Rin sering main ke rumah Pak Karta untuk belajar maematika dengan Rio. Walaupun sekarang mereka menjadi teman, Rio memberikan syarat kalau tidak ada bocoran soal atau apapun. Rin sibuk mengerjakan latihan soal sedangkan Rio sibuk memilih-milih baju entah untuk apa. Saat Rio membantu Edwin turun dari pohon mangga, Rin melihat sebuah album, dilihatnya album tersbut, foto-foto Rio sejak SMA hingga kuliah, dan beberapa foto yang mengingatkan guru baru di sekolahnya. Rio datang dan menjelaskan kalau orang itu bernama Sarah dan statusnya sekarang adalah mantan kekasih Rio. Seiring berjalannya waktu, Rin sering melihat Rio bersama dengan Bu Sarah. Dan itu membuat hati Rin sakit.
Suatu hari OSIS mengadakan lomba puisi, Rin teringat puisi-puisi Wulan, dia berencana menyuruh wulan untuk ikut serta lomba tesebut. Tommy menghampiri Rin dan memberitahukan kalau tujuan dari diadakannya lomba puisi ini belum tercapa. Tujuannya yaitu untuk mengetahui siapa orang yang mengiriminya puisi yang berisi sebuah perasaan kagum, menyukai dan ingin memiliki. Pasalnya Tommy sering mendapatkan puisi-puisi dari orang yang tidak pernah dia ketahui. Mungkin dengan daidakannya lomba ini akan menarik minat orang yang memberikannya surat berisi puisi.
Suatu ketika Taura mengajak Rin untuk berbicara. Mengenai Putri dan undangan ultah untuknya. Taura menyuruh Rin untuk datang ke ultah Putri. Sebenarnya Putri sudah berniat baikan dengan Rin, hanya saja waktu dia ingin bicara, Rin dalam keadaan tidak Stabil dan mengacuhkan Putri.
Saat yang lain membantu persiapan ultah Putri, Rin datang dan mencoba memperbaiki hubungan mereka. Rin ikut serta membantu mempersiapkan pesta ultah putri nanti. Malamnya Rin pulang bersama Tommy, saat itu pula dia melihat Pak Rio bersama Bu Sarah. Hal itu yang membuat hatinya semakin panas. Saat itu pula Rin mengungkapkan perasannya pada Tommy. Sebenarnya Tommy memiliki rasa pada pengirim surat puisi untuknya. Tapi dengan kebersamannya dengan Rin yang membuatnya mencintai Rin. Akhirnya malam itu menjadi malam bahagia Rin yang menjadi kekasih Tommy.
Sesampainya dirumah, Wulan menelepon Rin dan bilang kalau dia menyukai Tommy, memberitahu Rin kalau puisi yang pernag dia baca adalah salinan puisi yang dikirim untuk Tommy. Dengan perasaan kalut dan kecewa dengan keputusannya sendiri, Rin pergi kerumah Wulan untuk memberikan dukungan untuk berani menampakkan diri dihadapan tommy dengan mengikuti lomba baca puisi tersebut. Dengan paksa Rin mengakhiri hubungannya dengan Tommy.
Saat ultah putri berlangsung, Rio mengajak Rin datang bersama. Untuk iru Rin belajar bagaimana cara menjadi cewek anggun. Belajar cara berjalan, berbicara, tertawa dan make up. Setelah Rin dan Rio memasuki area pesta seketika mereka menjadi pusat pemandangan. Malam ini Rin seperti Cinderella, dia tidak ingin kebersamaannya dengan Rio berlalu begitu saja. Rin juga menghadiahkan Steve untuk Putri. Wulan terlihat berpasangan dengan Tommy, pasanga baru.
Saat mengantarkan Rin pulang dari pesta, Rio mencium Rin, ciuman pertama. Seketika Rin marah. Rin menganggap Rio telah menghianati Sarah yang sebagai pacarnya. Tanpa mempedulikan Rio dia masuk ke dalam ruah. Sejak saat itu Rin tidak mau bertemu dengan Rio hingga dia bolos sekolah.
Tanpa diketahui Rin, saat dia masuk sekolah dia diberitahu oleh wulan mengenai pidato perpisahan Rio. Karena Bu Karuni sudah selesai cuti sehingga Rio kembali di nonaktifkan. Saat itu Rin dipanggil Bu Sarah dikantor. Dia memberikan kotak dari Rio pada Rin. Bu Sarah juga memberitahukan kalau gaun yang dipakainya saat ultah putri adalah dari Rio. Setelah selesai berbicara, Rin keluar kantor dan menuju halaman. Dibukanya kotak tersebut. Komik inuyasa dan setangkai mawar merah dan sekotak kecil yang dikenalinya. Kotak berisikan anting yang dibelinya ketika pulang dari ultah putri sebelum kecadia ciuman itu terjadi. Selain membeli anting, Rin membeli kalung dengan bandul Mr.
Rin berencana menemui Rio sekarang juga. Dia meloncat pagar dan bolos sekolah. Dengan segera dia menuju rumah Rio. Akhirnya dia mememukan Rio yang sedang berada di pohon rambutan yang buahnya sedikit. Dia menghampiri Rin yang hampir menangis. Saat itu Rio mengutarakan perasaannya pada Rin begitu pula Rin yang memang menyukai Rio. Rio ingin melihat Rin memakai anting, dengan pelan Rio memasangkan anting tersebut di telinga Rin. Sebaliknya, Rin memberikan kalung Mr pada Rio. Mr bisa berarti Mario. Rin mengaitkan kalung tersebut dileher Rio. Setelah itu terjadi adegan ciuman untuk kedua kalinya. Mereka menjadi sepasang kekasih sejak saat itu.
Kelebihan
Novel ini sangat menarik karena penulis mampu mengajak pembaca berimajinasi mengenai karangannya. Penggunaan kata-kata yang menarik dan mudah dipahami. Pengemasan buku yang ringkas dan rapi.
Kekurangan
Masih banyak penulisan yang rancau. Tidak ada identitas penulis.
Identitas Buku
Judul Buku : Matemacinta
Pengarang : Razy Bintang Argian
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Kota Terbit : Jakarta
Tahun Terbit : 2008
Cetakan : Cetakan Pertama
Tebal Buku : 224 Halaman
ISBN : 978-979-2239-201
*Mahasiswa STIKes ICSada, anggota LPM Kampus Ungu.
Tag : resensi, blok buku, novel
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini