Banjir, Aktivitas Kampung Nelayan Terhenti Sementara
blokbojonegoro.com | Sunday, 10 March 2019 19:00
Kontributor: Maulina Alfiyana
blokBojonegoro.com - Aliran sungai Bengawan Solo yang berstatus siaga kuning sejak Selasa (5/3/2019) lalu rupanya menjadikan aktivitas mencari ikan para warga kampung nelayan yang berada di Dukuh Kendal, Desa Kabalan, Kecamatan Kanor terhenti.
Hal tersebut dikemukakan oleh Dahelan (69) salah satu nelayan sepuh yang berada di dukuh tersebut. Ia mengatakan, ketika debit air Bengawan Solo sedang naik, dengan serentak seluruh nelayan Dukuh Kendal akan berhenti beraktivas mencari ikan, dan akan kembali lagi ketika air sudah surut.
"Itu sudah menjadi larangan sejak dulu, pasalnya ketika air sedang naik alirannya sangat deras sekali, sehingga rawan terjadi hal yang tidak diinginkan," tutur Dahelan sambil menikmati cerutu.
Di tambahkan, di Dukuh Kendal tersebut mayoritas penduduknya berprofesi sebagai nelayan sekaligus petani, dan dampak banjir ini tentunya sangat merugikan bagi masyarakat setempat. Pasalnya, selain tidak bisa mencari ikan, lahan pertaniannya pun juga ikut terendam, dan pastinya hal tersebut menimbulkan kerugian yang tidak sedikit.
"Hal seperti sudah ini sering terjadi, maka kami warga pesisir bantaran sungai Bengawan Solo sudah wanti-wanti untuk menghadapi hal tersebut," tambahnya.
Terpisah, salah seorang nelayan lain, Khabib juga mengatakan hal senada. Ia mengaku, setiap hari dirinya hanya mengandalkan profesi sebagai nelayan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, dan pada waktu banjir seperti ini aktivitas mencari ikan terhenti dan pemasukan pun tentunya juga ikut tersendat.
"Kalau sudah banjir begini biasanya saya hanya bisa mencari kayu di tengah aliran Bengawan Solo yang sedang meluap untuk saya jual. Selekasnya saya hanya bisa berdoa agar banjir segera surut, sehingga saya dapat beraktivitas mencari ikan kembali seperti sedia kala," ucap nelayan muda tersebut kepada blokBojonegoro. [lin/lis]
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini