Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Solusi Pendanaan Persibo di Era Digital

blokbojonegoro.com | Monday, 11 March 2019 20:00

Solusi Pendanaan Persibo di Era Digital

Oleh: Kustaji, SE*

Pecinta sepakbola Bojonegoro tengah dilanda kelesuan akibat prestasi Persibo yang semakin terpuruk beberapa tahun terakhir apalagi persiapan menghadapi Liga 3 tahun ini.

Semua tahu kendala yang dialami tim berjuluk Laskar Angling Dharma ini adalah pendanaan. Sebagai klub sepak bola professional tentu manajemen harus mampu membiayai segala kebutuhan klub secara mandiri mulai dari kebutuhan pemain, pelatih hingga semua operasional manajemen dalam laga kompetisi. Nah, kemandirian dalam finansial ini yang menjadi problematika The Giant Killers sampai dengan hari ini.

Sampai saat ini pun tim belum terbentuk karena masih akan dibahas dengan berbagai pihak yang berkompeten dalam olahraga yang dicintai oleh hampir semua kalangan ini. Manajemen masih akan merancang semuanya agar diperoleh solusi terbaik utamanya pendanaan.

Melihat kondisi ini penulis sebagai warga Bojonegoro sekaligus pecinta sepakbola amat sangat ingin Persibo menjadi seperti dulu lagi, tim kecil yang mampu memangsa tim kelas besar dikancah Nasional. Pertanyaannya mampukah? Bagaimana caranya?

Jawabnya mampu dan harus mampu. Hari ini kita sedang berada pada era millenial digital (Revolusi Industri 4.0) yang semestinya terjadi adalah mengurangi model konvensional dalam penggalangan dana meski pihak pemerintah daerah, masyarakat dan sponsorship harus tetap ada. Karena, hampir semua orang menggunakan Android dalam kehidupan sehari-hari dan ini menjadi potensi besar yang harus mampu ditangkap oleh Manajemen Persibo utamanya dan semua pihak yang berkompeten, sedang  alternatif solusi pendanaan itu di antaranya Pertama, manajemen harus mulai memikirkan formula model digital aplikatif berbasis internet dalam penggalangan dana. Misalnya Aplikasi harus bisa diunduh pada pada Playstore Android yang didalamnya berisi konten penyediaan update tim, e-souvenir, e-ticket dan bahkan kebutuhan masyarakat lainnya yang persentase hasilnya tentu untuk pembiayaan klub dengan menilik besarnya potensi netizen.

Kedua, Komunitas Supporter sebagai penggerak dan pendorong klub yang jumlah potensialnya begitu besar (6000-an  militan) harus bersatu, komitmen dan antusias mengembangkan transaksi aplikasi yang ada agar sebesar-besarnya persentase pendapatan diperoleh untuk pendanaan Manajemen Persibo.

Ketiga, masyarakat Bojonegoro semua level, tentu yang mencintai klub kebanggaannya wajib memanfaatkan aplikasi yang ada bahkan memberdayakan dirinya untuk menyediakan kebutuhan pecinta Persibo di daerah, Nasional dan Internasional yang berafiliasi dalam jaringan aplikasi Manajemen Persibo untuk sebesar-besarnya prosentase pendapatan untuk pembiayaan manajemen dan tim.

Keempat, Pemerintah  tetap harus memberikan support dan dorongan baik dalam fasilitas penunjang kebutuhan manajemen, kebijakan mendorong penggunaan aplikasi dan fasilitator dalam menggandeng dunia usaha dan sponsorship.

Kelima, dunia usaha sedapat mungkin memberikan kontribusi maksimal dalam model sponsorship baik konvensional maupun dalam aplikasi digital dengan mengeluarkan biaya promosi usahanya untuk Persibo

Semoga model ini  minimal dapat menjadi referensi bagi manajemen dan semua pihak yang berkompeten dan tentu masyarakat pecinta sepakbola Bojonegoro  di mana pun berada sebagai alternatif pemecahan masalah pendanaan bagi Persibo agar tim kebanggaan kita kembali menjadi The Giant Killers dan mampu mengharumkan kembali Bojonegoro dikancah persepakbolaan  Nasional.

Semoga...!!!

*)Penulis adalah Ketua Yayasan Junjung Negeri

 

Tag : persibo, sepakbola



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.



Berita Terkini