06:00 . Gelar Muskab, Setyawan Mubayinan Kembali Terpilih Jadi Ketua Pengkab TI Bojonegoro   |   21:00 . Muhammadiyah Bojonegoro Serukan Pilih Cabup yang Bersedia Dengar Suara Rakyat   |   19:00 . Dipindah ke Lapas Bojonegoro, Napi Teroris Dikawal Ketat Densus 88 AT Polri   |   16:00 . Gebyar Milenial dan Gen Z, Acara untuk Generasi Muda Bojonegoro   |   14:00 . Tim PkM Dosen UNUGIRI Berikan Pendampingan P5 dan PPRA di Lembaga Pendidikan   |   13:00 . Wujudkan Lansia Bermartabat, PD 'Aisyiyah Bojonegoro Gelar Lokakarya Kelanjutusiaan   |   12:00 . Tim KKN 44 UNUGIRI Observasi di Desa Grabagan   |   06:00 . Menilik Pasukan Kopi Rakyat Jelita Pada Kompetisi Nyethe Rokok Kenduri Cinta 2 Wahono-Nurul   |   21:00 . Barisan Muda Bangga Bojonegoro Siap Menangkan Wahono-Nurul   |   20:00 . Setyo Wahono ajak Ketum PP.Ansor, Addin Jauharudin Bermain Fun Badminton   |   19:00 . Empat Kades Terdakwa Korupsi Pembangunan Jalan di Bojonegoro Dituntut 5 Tahun Penjara   |   19:00 . Pj Adriyanto : Pasar Hewan Bisa Menjadi Tujuan Wisata Dan Edukasi   |   18:00 . Diduga Tak Sesuai Spesifikasi, Dua Pembangunan Jalan di Bojonegoro Disidik Kejaksaan   |   17:00 . Judi Online Sebabkan 978 Pasangan di Bojonegoro Cerai   |   16:00 . Jumping Teknologi, Wenseslaus Manggut: Tantangan dan Peluang Industri Media Digital   |  
Fri, 22 November 2024
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Lika-liku Perjalanan Usaha Putu Bambu Pertigaan Sumuragung

blokbojonegoro.com | Tuesday, 19 March 2019 19:00

Lika-liku Perjalanan Usaha Putu Bambu Pertigaan Sumuragung

Kontributor: A'imatun Khasanah

blokBojonegoro.com - Derai gerimis yang membuat suasana sore menjadi semakin dingin, semerbak aroma yang khas dari putu bambu pertigaan Sumuragung Kecamatan Sumberrejo pun tercium dari jarak sekitar 10 meter.

Meskipun sudah berjualan putu bambu selama 4 tahun lamanya, perjalanan Yusuf si penjual putu bambu tersebut tidaklah mudah. Sebab, selama 4 tahun tersebut usahanya mengalami kembang kempis, bahkan berkali-kali pindah tempat untuk jualan.

"Awalnya belajar membuat putu bambu dari tetangga, kurang lebih 2 minggu sudah bisa membuat putu bambu sendiri dan menjajakanya keluar kota," beber pria asal Lamongan tersebut.

Berawal dengan berjualan di Surabaya selama 3 bulan, putu bambu miliknya masih juga sepi tanpa pembeli. Sebab di Kota Pahlawan tersebut mahalnya kebutuhan hidup membuatnya memutuskan untuk kembali pulang dan membawa gerobaknya.

Setelah sampai di Bumi Angling Dharma, Yusuf kembali lagi menjual putu bambu di daerah Kecamatan Baureno. Namun hal yang malang menimpanya kembali, setelah 6 bulan berjualan di Baureno, tempatnya pun tergusur akibat pembangunan taman.

Setelah lika-liku pengalaman yang dilalui, akhirnya laki-laki paruh baya itu memutuskan untuk berjualan putu bambu di pertigaan Sumuragung hingga sekarang, yang terkadang dibantu oleh anaknya.

Proses pembuatan bahan putu tersebut dikerjakan di Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan. Setiap hari Yusuf bersama putranya, Arif harus menempuh jarak Babat-Sumberrejo untuk berjualan di pertigaan Sumuragung.

"Rasanya putu milik Yusuf ini memang mantap, saya saja sering beli di sini," ucap Bagong, salah satu pelanggan setia Putu Bambu Pak Yusuf.

Selain sepi ramainya pembeli, ada juga yang mempengaruhi penjualan putu bambu tersebut seperti halnya harga umbi yang sewaktu-waktu berubah.

Bahkan saat harga umbi sedang mahal Yusuf bisa mengira-ngira pengurangan porsi, tanpa harus menaikan harga agar para konsumen tetap menjadi pelangganya.

Yusuf dan Arif biasanya mulai berjualan di pertigaan Sumuragung setiap pukul 16.30 WIB dan menitipkan gerobaknya.

Putu bambu seharga Rp3.000 per bungkus tersebut juga selalu laris manis, bahkan terkadang pukul 18.30 WIB sudah ludes diserbu pembeli.

"Paling malam biasanya jam 21.00 habis, dan terjual ratusan bungkus. Ya beginilah orang cari rezeki, panas kepanasan dan hujan kedinginan," ungkap Arif kepada blokBojonegoro.com. [aim/lis] 

 

Tag : putu, bambu



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat