Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Tambah Sedih Usai Tes Bakat? Baca Artikel Ini

blokbojonegoro.com | Sunday, 07 April 2019 07:00

Tambah Sedih Usai Tes Bakat? Baca Artikel Ini

Reporter: -

blokBojonegoro.com - Sekarang, telah banyak sarana untuk membantu kita dalam mengenal diri sendiri. Contohnya tes MBTI, STIFin, Talents Mapping, dan sebagainya. Namun, banyak pula orang yang sudah mendapatkan hasil dari tes tersebut, yang justru "ketakutan" pada indikator kelemahannya.

Terkadang mereka bersembunyi, berdalih ini-itu saat diminta menyelesaikan tanggung jawab. Walhasil, hasil tes yang ia terima justru tidak mengoptimalkan potensi dan kekuatan dirinya, malah jadi semacam mental block.

Rama Royani, Praktisi Talents Mapping senior Indonesia terbiasa menghadapi fenomena tersebut di lapangan. "Prinsipnya, manusia pasti doberi kekuatan dan kelemahan agar hidupnya bermanfaat," katanya. "Untuk pekerja, tanyakan apa kekuatannya, lalu beri tugas sesuai dengan itu. Jika jawabannya tidak punya kekuatan sama sekali, ya, jangan bekerja di situ."

Lain ceritanya jika yang berdalih adalah seorang pelajar. Seorang pelajar sebaiknya diajak untuk terus menggali potensi kekuatannya sendiri. Manfaatnya, agar muncul motivasi intrinsik atau dorongan positif dari dalam diri. "Mereka yang sudah menemukan diri, umumnya semangatnya akan muncul," jelas pria yang akrab disapa Abah Rama ini.

Tujuan diadakannya tes bakat, tentu bukan untuk menggarisbawahi kelemahan seseorang. Sebaliknya, tes itu adalah alat untuk mendorong kekuatan seseorang hingga menjadi potensi dominannya. Jika kamu pernah mengikuti tes-tes seperti demikian, ada baiknya kamu berkonsultasi lebih lanjut dengan praktisi yang bersangkutan. Supaya tidak mengalami mental block, karena terlanjur sedih dengan daftar titik kelemahan yang tersaji dalam hasil tes.

Nah, selamat menggali!

*Sumber: kumparan.com

Tag : pendidikan, kesehatan, tips, mental



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.



Berita Terkini