18 Siswa-Siswi SLB Putra Harapan Bojonegoro Diwisuda
blokbojonegoro.com | Thursday, 20 June 2019 09:00
Kontributor : Muhammad Qomarudin
blokBojonegoro.com - Sebanyak 18 siswa-siswi Sekolah Luar Biasa (SLB) Putra Harapan Bojonegoro, Jawa Timur mengikuti acara wisuda dan pelepasan siswa yang sudah sukses dalam pendidikannya. Acara tersebut dihadiri oleh seluruh wali siswa dan siswi SLB Putra Harapan, serta para tamu undangan.
18 wisudawan tersebut terdiri dari 5 siswa-siswa dari kelas 6 SD, 5 siswa-siswi kelas 9 SMP dan 8 siswa-siswi Kelas 12 SMA yang telah menempuh ujian sekolah. Mereka semua memiliki kekhususan sendiri seperti tunanetra, tunarungu, tunagrahita, tunadaksa dan autis.
"Tema pelepasan pada tahun ini adalah We Are Disability Person But We Have Ability," ungkap Ketua Panitia, Nugroho Waskito.
Nugroho menjelaskan sengaja memilih tema tersebut lantaran sebuah keterbatasan bukan menjadi suatu akhir atau sebuah penghalang untuk meraih sebuah kesuksesan. "Intinya mereka harus bisa melampau batas maksimal mereka," lanjutnya kepada blokBojonegoro.com.
Selain pelepasan para wisudawan, acara tersebut juga diisi dengan pentas seni dan pameran produk hasil karya siswa SLB Putra Harapan. Dalam pentas seni tersebut, para siswa unjuk kemampuan dalam menari, puisi, tilawah, bermain musik dan pantomim.
"Sedangkan untuk pameran, produk-produk yang dipamerkan berupa kain seprai, sablon, sarung bantal, kalung, bros, dan lain-lainnya," imbuh Nugroho.
Ia juga berharap dengan adanya kegiatan ini, seluruh siswa dapat memperoleh pengalaman yang sama seperti siswa di sekolah reguler pada umumnya. Selain itu, kegiatan ini menjadi ajang unjuk kemampuan bagi para siswa dan sosialisasi tentang pentingnya trilogi pendidikan. Dimana peran keluarga, sekolah, dan masyarakat sangat mempengaruhi perkembangan siswa baik sikap maupun akademis.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bojonegoro, Hanafi, selaku yang mewakili Bupati Bojonegoro menambahkan sebuah kekurangan bukan menjadi penghambat untuk berkarya, tidak mustahil justru kekurangan yang dimiliki, memiliki kemampuan kerja diatas rata-rata serta menghasilkan sesuatu yang bermanfaat, melebihi produktivitas orang normal.
Karena itu, Hanafi mengajak para siswa-siswi berkebutuhan khusus untuk mengembangkan sikap optimisme dan semangat yang tinggi, tidak mudah patah semangat. "Kekurangan lahiriah yang dimiliki, tidak harus diikuti dengan hilangnya kemampuan. tetapi justru tetap produktif dan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat, bahkan menjadi nilai tawar bagi sejumlah pengguna dan pihak yang memang butuh skill dan profesionalitas", tutupnya saat memberi sambutan.[din/lis]
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini
