06:00 . Gelar Muskab, Setyawan Mubayinan Kembali Terpilih Jadi Ketua Pengkab TI Bojonegoro   |   21:00 . Muhammadiyah Bojonegoro Serukan Pilih Cabup yang Bersedia Dengar Suara Rakyat   |   19:00 . Dipindah ke Lapas Bojonegoro, Napi Teroris Dikawal Ketat Densus 88 AT Polri   |   16:00 . Gebyar Milenial dan Gen Z, Acara untuk Generasi Muda Bojonegoro   |   14:00 . Tim PkM Dosen UNUGIRI Berikan Pendampingan P5 dan PPRA di Lembaga Pendidikan   |   13:00 . Wujudkan Lansia Bermartabat, PD 'Aisyiyah Bojonegoro Gelar Lokakarya Kelanjutusiaan   |   12:00 . Tim KKN 44 UNUGIRI Observasi di Desa Grabagan   |   06:00 . Menilik Pasukan Kopi Rakyat Jelita Pada Kompetisi Nyethe Rokok Kenduri Cinta 2 Wahono-Nurul   |   21:00 . Barisan Muda Bangga Bojonegoro Siap Menangkan Wahono-Nurul   |   20:00 . Setyo Wahono ajak Ketum PP.Ansor, Addin Jauharudin Bermain Fun Badminton   |   19:00 . Empat Kades Terdakwa Korupsi Pembangunan Jalan di Bojonegoro Dituntut 5 Tahun Penjara   |   19:00 . Pj Adriyanto : Pasar Hewan Bisa Menjadi Tujuan Wisata Dan Edukasi   |   18:00 . Diduga Tak Sesuai Spesifikasi, Dua Pembangunan Jalan di Bojonegoro Disidik Kejaksaan   |   17:00 . Judi Online Sebabkan 978 Pasangan di Bojonegoro Cerai   |   16:00 . Jumping Teknologi, Wenseslaus Manggut: Tantangan dan Peluang Industri Media Digital   |  
Fri, 22 November 2024
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Geliat Literasi di Kedai Kopi Second

blokbojonegoro.com | Friday, 23 August 2019 17:00

Geliat Literasi di Kedai Kopi Second

Kontributor: Maulina Alfiyana

blokBojonegoro.com - Beragam cara dilakukan untuk meningkatkan geliat Literasi di kalangan masyarakat. Salah satunya di kedai kopi 'Second' yang berada di Desa Kauman, Kecamatan Sumberrejo, Kabupaten Bojonegoro, pemiliknya menawarkan membaca buku gratis bagi para pengunjung yang datang.

Buku-buku yang ditawarkan pun beragam dari novel, pemikiran, sastra, sejarah, hingga filsafat. Terlihat salah satu yang membuat Kedai Second berbeda dari tempat ngopi yang lain yakni nuansa literasi yang sangat kental.

Tampak dari dekorasi yang diatur sedemikian rupa hingga membuat setiap pengunjung merasa nyaman. Ada satu rak buku yang penuh dengan berbagai buku bacaan berkualitas terpajang menghadap meja pengunjung.

Pemilik kedai kopi, Arif mengungkapkan, alasannya mengampanyekan budaya gemar membaca dan menawarkan konsep kedai kopi bernuansa literasi. Menurutnya tanggapan terhadap minat baca saat ini masih sangat rendah, terutama di kalangan anak muda.

Arif bukanlah anak muda yang berstatus sebagai mahasiswa aktivis kampus. Ia lulus bangku salah satu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang ada di Bojonegoro. Meski demikian, kegigihannya untuk meningkatkan geliat baca di masyarakat, terlebih kepada kalangan anak muda sangatlah tinggi.

"Saya masih sering melihat, hampir di semua tempat nongkrong, pengunjungnya masih sibuk dengan gadget. Entah itu hanya sekadar melihat akun media sosial, atau bermain game online. Melalui ini, saya jadi tertarik membuat kedai kopi literasi ini," ujar Arif, Jumat (23/8/2019).

Selama membuka lapak baca di kedai kopi miliknya, Arif melihat ada antusiasme masyarakat. Hal itu dia lihat dengan ada yang benar-benar membaca, meminjam, dan ada yang melihat-lihat saja.

Dikatakan, asal muasal buku-buku tersebut tidak hanya hasil dari pengumpulan dirinya sendiri, namun beberapa temannya juga ikut andil dalam mendirikan Kedai Kopi Literasi. Dengan mewakafkan buku-buku yang sudah tidak dipakai di Kedai Kopi Second.

"Tidak hanya buku, di Kedai Kopi Second juga tersedia koran di setiap harinya yang disediakan untuk pengunjung yang datang," tambahnya.

Dibeberkan pula tujuan dari terbentuknya lapak baca ini, sebagai wujud membudayakan minat baca buku. Ia merasa dengan membaca buku secara bentuk fisik berbeda dengan membaca buku secara elektronik yang sekarang menjadi tren digital.

Arif pun berharap, dengan berdirinya kedai kopi bernuansa literasi ini dapat merubah kebiasaan buruk para kaum muda saat berada di kedai kopi. Mengingat gaung literasi di Kota Ledre masih sangat rendah.

"Ini menjadi salah satu langkah awal untuk terus mendorong banyak orang agar sadar mengenai kebutuhan literasi. Karena literasi bukanlah menjadi tanggung jawab hanya aku, kamu, maupun dia, melainkan menjadi tangung jawab kita bersama. Jadi, mulai sekarang mari berusaha untuk terus menciptakan perubahan," tandasnya kepada blokBojonegoro.com. [lin/lis]

Tag : literasi, kedai



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat