Bahagia Tidur di Kebun Pinggir Hutan Bersama Ternak
blokbojonegoro.com | Tuesday, 10 December 2019 19:00
Kontributor: Herman Bagus
blokBojonegoro.com - Menua dan akhirnya masuk fase lanjut usia, menjadi siklus alami yang akan dilalui setiap manusia.
Di masa senja ini, kegemilangan saat masih muda hanya menjadi cerita. Meski pada umumnya para lansia diurus oleh keluarga yang lebih muda, tidak sedikit yang memilih tinggal secara mandiri dan tak ingin merepotkan orang lain.
Di usia tua, kakek yang akrab dipanggil Mbah Jan ini memilih tinggal di kebun dekat hutan. Laki-laki 88 tahun asal Desa Nglampin Kecamatan Ngambon Kabupaten Bojonegoro ini, lebih suka tinggal di gubuk yang ada di tengah kebunnya, selama 20 tahun lebih Mbah Jan selalu bermalam di gubuk.
Biasanya sebelum bertani di pagi hari, Mbah Jan menyempatkan minum kopi sambil menunggu kiriman sarapan dari rumah.
Meski hidup dalam keterbatasan yang nyaris tanpa fasilitas seperti lampu, tv dan radio, agaknya Mbah Jan sudah terbiasa dengan kondisi ini.
Di dalam gubuk mungil itu hanya ada tempat tidur dan kandang yang diisi dengan 5 sapi, 16 kambing dan sekitar 60 ayam. Itulah alasan Mbah Jan lebih memilih tidur di gubuk dari pada di rumah.
"Gubuk ini sudah bertahun-tahun saya tempati. Perkiraan sudah 20 tahun yang lalu sejak hutan masih rimbun hingga sekarang, karena ternak-ternak saya ada di sini, jadi saya memilih untuk tidur di sini," kata Mbah Jan, kepada blokBojonegoro.com, Senin (9/12/2019).
Jika persediaan makanan sudah habis, Mbah Jan pun harus kreatif untuk bisa memakan apapun yang ada di kebun. Seperti kemarin malam, dia memilih merebus singkong yang ada di kebunnya. “Ini enak dimakan,” terangnya sembari menunjukkan singkong miliknya.
Dengan tenaganya yang mulai lemah, Mbah Jan memang tidak bisa lagi bekerja seperti dulu. Setiap hari dia hanya bisa mencari rumput untuk pakan ternak. Dia mengaku tidak menginginkan apapun. Hanya saja, di musim hujan seperti sekarang, bapak empat anak ini mengaku susah tidur di malam hari, sebab banyak nyamuk yang lalu lalang hinggap di tubuh rentanya.
Mengapa tidak meminta anaknya yang tinggal di gubuk untuk menunggu ternaknya?
Ditanya demikian, Mbah Jan menggeleng. “Saya tidak mau merepotkan mereka,” tuturnya sembari mengaku dirinya sudah ikut senang jika anak-anaknya bisa hidup bahagia. [her/mu]
Tag : hutan, profil, kakek tua
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini