Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Jumlah Kasus DBD Menurun, Masyarakat Diimbau Tetap Waspada

blokbojonegoro.com | Monday, 06 January 2020 13:00

Jumlah Kasus DBD Menurun, Masyarakat Diimbau Tetap Waspada

Reporter : Muhammad Qomarudin

blokBojonegoro.com - Gerakan aksi juru pemantau jentik (Jumantik) di Kabupaten Bojonegoro bisa dikatakan membuahkan hasil signifikan. Aksi yang digelar setiap satu minggu sekali terbukti mampu menurunkan angka kasus demam berdarah dengue (DBD). 

Kasi Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro, Wheny Dyah Prajanti merinci, angka DBD pada tahun 2018 tercatat mencapai 528 kasus. Sangat jauh dibandingkan 2019 sebanyak 417 kasus dan pasien meninggal 8 orang.

Keberhasilan itu tentu saja hal itu didukung kesadaran masyarakat dalam penerapan pola hidup bersih dan sehat (PHBS). Juga keberhasilan program pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan pola 3M plus. Yakni menutup, mengubur, dan menguras.

Meski penurunan kasus DBD lumayan signifikan, dr Wheny mewanti-wanti masyarakat tetap waspada. Mengingat saat ini masuk musim penghujan. Sedikit kubangan air saja bisa menjadi tempat berkembang biak nyamuk aedes aegypti, inang pembawa virus DBD.

"Penyakit DBD bisa dikatakan penyakit yang sulit dibasmi, ada setiap tahun dan juga Bojonegoro termasuk wilayah endemis nyamuk aedes aegypti,” tuturnya, Senin (6/1/2020).

Di sisi lain, Dinas kesehatan mencatat untuk awal tahun 2020 ini bisa dikatakan tidak terlalu ekstrim untuk penyakit DBD dibanding  Januari 2019. Sebab, untuk tahun 2019 hampir seluruh Kabupaten/Kota juga mengalami peningkatan penderita DBD lantaran ada siklus tahunan DBD.

Terlepas adanya siklus atau tidak, waspada DBD harus menjadi perhatian masyarakat. Prinsipnya, kata dr. Wheny, saat musim hujan jangan biarkan ada air tergenang. “Sekecil apa pun genangan itu harus segera dibersihkan. Agar tak menjadi sarang nyamuk bertelur,” ingatnya.

Upaya preventif DBD juga terus digencarkan. Misalnya melalui penyuluhan di kelompok-kelompok masyarakat dalam agenda bersih-bersih. Pemantauan oleh jumantik secara berkala. Juga fogging. “Fogging hanya dilakukan untuk memutus rantai penularan. Yaitu bila di suatu area terdapat kasus positif DBD. Serta ada tanda penularan setempat,” jelas Wheny.

Persebaran DBD di Kabupaten Bojonegoro sendiri bisa dikatakan cenderung merata. Namun, kawasan padat penduduk biasanya menjadi wilayah yang paling banyak terdapat kasusus DBD. Seperti Kecamatan Baureno, Sumberjo, Kalitidu, Padangan, Kecamatan Bojonegoro dll. Selain itu warga juga diimbau selalu waspada DBD.

"Bupati juga sudah memberikan imbauan melalui surat edar untuk selalu waspada dan menjaga lingkungan agar tidak menjadi sarang nyamuk," pungkasnya.[din/col]

Tag : Dbd, nyamuk, penyakit



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.



Berita Terkini