Ojek Angkut Jagung, Tembus Hutan Hingga Medan Terjal
blokbojonegoro.com | Sunday, 01 March 2020 09:00
Kontributor: Herman Bagus
blokBojonegoro.com - Istilah 'Mbangkel' atau angkut hasil panen sudah dikenal di Bojonegoro khususnya di desa-desa pinggir hutan, sejak warga mulai banyak menanam tanaman hortikultura jenis jagung ini.
Salah seorang pengojek, Sugik (23) asal Desa Nglampin Kecamatan Ngambon bahkan mengajak blokBojonegoro.com untuk ikut ke lokasi lahan yang sudah dipanen dan akan diangkut jagungnya. Jarak rumah pemilik lahan yang bernama Ngadiran (52) dengan ladang jagungnya sekitar 2 kilometer.
Musim penghujan membuat jalan menuju ke ladang menjadi becek, penuh kubangan lumpur menjadi pemandangan biasa di jalanan.
Sugik mengaku, jagung-jagung yang sudah dipanen dari pohonnya diletakkan dalam karung-karung yang akan dibawa oleh para pengojek. "Kami sudah sekitar dua minggu ini mengangkut jagung," katanya.
Dia mengaku sudah menggeluti pekerjaan tersebut selama 4 tahun. Ia mengaku untuk jarak terjauh dalam satu kali angkut ia mendapat upah Rp9.000, per sak nya.
"Sementara untuk jarak dekat satu rit yang mengangkut tiga karung jagung rata-rata saya dan kawan-kawan dibayar dengan kisaran Rp5.000 hingga Rp.7.000, per sak (karung)", katanya.
Dia mengaku dalam sehari rata-rata bisa mengangkut sebanyak sekitar 20 sak dengan penghasilan kotor sekitar Rp120.000, apabila upah Rp6.000.
"Kalau mau sih sehari bisa dapat lebih banyak tapi kenyataannya kami juga tetap istirahat, selalu berhenti sambil istirahat mengecek kondisi motor agar tetap layak jalan," ungkapnya. [her/mu]
Tag : ojek jagung, panen jagung
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini