Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Deklarasi JMQH Bojonegoro

Tak Hanya Hafal Qur'an, Hafizhah Diminta Ciptakan Penerus

blokbojonegoro.com | Sunday, 08 March 2020 19:00

Tak Hanya Hafal Qur'an, Hafizhah Diminta Ciptakan Penerus

Reporter: M. Yazid

blokBojonegoro.com - Pasca deklarasi dan pelantikan pengurus Jam'iyah Mudarosatil Qur'an Lil Hafizhah (JMQH) Kabupaten Bojonegoro, tanggungjawab kedepan semakin berat. Termasuk para hafizhah di Kota Ledre tidak hanya menghafal kalamullah, tapi juga  diminta menciptakan kader penerus hafizhah.

Ketua JMQH Kabupaten Bojonegoro, Ibu Nyai Hj. Nur Qudsiyatin menuturkan, kepengurusan JMQH Bojonegoro ini baru pertama terbentuk untuk periode 2020-2024. Selama ini para hafizhah di Bojonegoro semenjak terorganisir sekitar tahun 1998, sudah mengadakan kegiatan seperti pengajian qubro.

Dahulu hanya beberapa orang saja, sekarang jumlahnya sudah mencapai 300 orang dan di Kecamatan se-Kabupaten Bojonegoro ada hafizhahnya. Sebelum deklarasi dan silaturrohim ini diadakan khataman bersama, dilanjutkan pemilihan kepengurusan JMQH kecamatan dan kabupaten.

"Kita sudah memprogramkan empat bulan sekali mengadakan roadshow ke kecamatan-kecamatan," tuturnya.

Hafizhah berusia 50 tahun itu menerangkan, semenjak Bupati Bojonegoro, Ibu Anna Mu'awanah, para hafizah rutinan khataman sebulan sekali setiap Jum'at Pahing di rumah dinas Bupati. Harapannya kedepan JMQH bersama pemerintah terkait bisa mengayomi dan mengopeni hafizah di Bojonegoro, mencari jalan keluar dan solusinya kedepan bersama-sama.

"Terpenting JMQH Bojonegoro akan terus mencari dan merawat hafizhah Bojonegoro, agar tidak minder dan sering muroja'ah serta al-qur'an yang sudah dihafal tidak hilang. Sebab selain sudah berkelurga, hafizhah yang selesai mondok akan disibukkan dengan urusannya di rumah," terang hafizhah sejak tahun 1995 itu.

Ditambahkan, JMQH merupakan lembaga resmi yang berpusat di Kajen, Pati, Jawa Tengah. Sedangkan di Jawa Timur, baru beberapa daerah yang sudah terbentuk selain Bojonegoro, ada Magetan, Ngawi, Lamongan dan Tuban.

Untuk Bojonegoro sendiri, upaya menciptakan kader hafizhah terus dilakukan. Pasalnya seluruh pesantren dan sekolah sudah mendidik santri maupun siswa menghafal Al-qur'an.

"Meskipun di pendidikan formal, hafalannya juz 30 atau juz amma. Program JMQH termasuk gerakan baca tartil, gerakan baca tafsir dan gerakan buah yakni gerakan menghasilkan kader berikutnya menjadi hafizah," imbuhnya.

Sementara itu Bupati Bojonegoro, Anna Mu'awanah berpesan kepada seluruh Hafizhah agar tidak hanya menghafal Al-qur'an saja. Namun mau belajar memahami makna dan tafsir yang terkandung di dalamnya. "Para penghafal Qur'an harus dimuliakan," pungkasnya. [zid/mu]

Tag : hafizah, hafal al quran, penghafal al quran



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.



Berita Terkini