Jl. KS Tubun, Gang Srinayan No. 3 Kel. Mojokampung Kota Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

17 Tahun Bisnis Bekicot, Tasnuri Raup Omzet Lumayan

blokbojonegoro.com | Friday, 17 April 2020 18:00

17 Tahun Bisnis Bekicot, Tasnuri Raup Omzet Lumayan

Kontributor: Herman Bagus

blokBojonegoro.com - Bekicot bagi sebagian orang menjadi hewan yang dipandang sebelah mata. Binatang melata dalam nama Achatina Fulica ini juga dibilang hama.

Sudah 17 tahun lamanya, Tasnuri menekuni usaha sebagai pengepul hewan Bekicot atau Siput. Pria asal Dusun Sendanggerong, Desa/Kecamatan Ngasem, Bojonegoro mengaku sudah merasakan jatuh bangun usaha yang dibangun dari nol ini.

Jenis siput darat yang tergolong dalam suku Achatinidae ini, bahkan menjadi sumber mata pencaharian sehari-hari. Bahkan, belasan tahun pria paruh baya ini menggeluti usahanya.

"Daging Bekicot banyak diminati masyarakat. Kebutuhan konsumsi camilan unik tetap bertahan tapi kami mengirim bekicot-bekicot ini ke juragan di Sukowati, Kapas," katanya.

Diceritakan, setiap hari harinya kalau keadaan ramai bisa menampung bekicot glondongan sampai 1 ton.

"Sedangkan harga Bekicot sekarang kalau saya kirim ke Sukowati dibandrol dengan harga 5.700 per kilogram, sedangkan saya beli di ke pencari bekicot sekitar 4.000 per kilonya, biasanya sekali kirim bisa sampai 2-3 ton," ungkapnya.

Sedangkan ramainya pencari Bekicot, disaat musim hujan seperti saat ini, tetapi  kalau musim panas sepi.

"Pencari bekicot yang setor ke sini dari Ngrejeng - Porwosari, Nglingi dan yang dari Ngambon juga ada," tambahnya.

Dirinya selalu bersyukur atas pencapaiannya saat ini. Meski, banyak usaha lain yang memberinya pilihan, tapi bisnis bekicot memberi jalan lebih untuk mengais rejeki.

"Terpenting, usaha ini butuh kesabaran, ketekunan, kerja keras dan terpenting adalah berdoa pada Allah SWT, pungkasnya," kata Tasnuri. [her/lis]




Tag : Bisnis, bekicot, ikan



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.



Berita Terkini