Trik Kuatkan Imunitas Anak di Tengah Pandemi
blokbojonegoro.com | Sunday, 31 May 2020 07:00
Reporter: -
blokBojonegoro.com - Virus corona (COVID-19) tidak hanya menimpa orang lanjut usia saja. Virus asal Wuhan, Cina ini juga dapat dialami oleh anak-anak.
Di Surabaya sendiri, sudah ada sekitar 38 anak-anak dengan rata-rata usia 0-14 tahun yang terinfeksi COVID-19.
Meski secara umum anak-anak memiliki risiko lebih kecil terinfeksi dan tidak menimbulkan gejala berat.
Namun, hal itu tetap harus diwaspadai, lantaran anak-anak bisa berisiko menularkan kepada orang tua atau mereka yang rentan.
Untuk mengatasi hal itu, orang tua harus meningkatkan imunitas anak. Lantas bagaimana cara meningkatkan imunitas tersebut?
dr Diana Amilia Susilo, SpA, spesialis anak dari RSIA Kendangsari Merr Surabaya mengatakan, jika ada tiga faktor imunitas yang harus diperhatikan. Pertama yaitu daya tahan tubuh anak, virus, dan lingkungan.
"Kita perlu mengondisikan ketiganya dengan baik, biar saling melengkapi," kata Diana, Sabtu (30/5).
Agar ketiganya dapat berjalan dengan baik, Diana mengimbau kepada para orang tua agar menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS).
"Untuk pola hidup bersih ini seperti membiasakan cuci tangan, mandi setelah berpergian, menggunakan masker, menjaga jarak, dan lain-lain. Nah hidup bersih ini berkaitan dengan lingkungan dan paparan virusnya," jelasnya.
Sementara untuk pola hidup sehat, orang tua bisa memberikan makanan bergizi, minum vitamin, dan berolahraga.
"Untuk vitaminnya, lebih baik memilih bahan makanan alami bagi anak. Terus vitamin D ini juga bisa didapat dari sinar matahari. Misalnya ngajak anak untuk berjemur waktu pagi hari selama 10 menit," tambahnya.
Hal penting lain yang perlu diperhatikan orang tua untuk menjaga imunitas tubuh anak adalah dengan memberikan imunisasi sesuai jadwal yang diprogramkan oleh pemerintah.
"Meskipun dalam kondisi pandemi, sebaiknya imunisasi dasar tetap diberikan, dengan menjaga kewaspadaan pada saat mengantri di posyandu, puskesmas, atau rumah sakit. Apabila imunisasi dasar tidak diberikan, maka risiko untuk tertular penyakit lain, selain COVID-19 akan meningkat, dan ini harus dihindari," pungkasnya.
*Sumber: kumparan.com
Tag : pendidikan, kesehatan, covid, corona
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini