06:00 . Gelar Muskab, Setyawan Mubayinan Kembali Terpilih Jadi Ketua Pengkab TI Bojonegoro   |   21:00 . Muhammadiyah Bojonegoro Serukan Pilih Cabup yang Bersedia Dengar Suara Rakyat   |   19:00 . Dipindah ke Lapas Bojonegoro, Napi Teroris Dikawal Ketat Densus 88 AT Polri   |   16:00 . Gebyar Milenial dan Gen Z, Acara untuk Generasi Muda Bojonegoro   |   14:00 . Tim PkM Dosen UNUGIRI Berikan Pendampingan P5 dan PPRA di Lembaga Pendidikan   |   13:00 . Wujudkan Lansia Bermartabat, PD 'Aisyiyah Bojonegoro Gelar Lokakarya Kelanjutusiaan   |   12:00 . Tim KKN 44 UNUGIRI Observasi di Desa Grabagan   |   06:00 . Menilik Pasukan Kopi Rakyat Jelita Pada Kompetisi Nyethe Rokok Kenduri Cinta 2 Wahono-Nurul   |   21:00 . Barisan Muda Bangga Bojonegoro Siap Menangkan Wahono-Nurul   |   20:00 . Setyo Wahono ajak Ketum PP.Ansor, Addin Jauharudin Bermain Fun Badminton   |   19:00 . Empat Kades Terdakwa Korupsi Pembangunan Jalan di Bojonegoro Dituntut 5 Tahun Penjara   |   18:00 . Diduga Tak Sesuai Spesifikasi, Dua Pembangunan Jalan di Bojonegoro Disidik Kejaksaan   |   17:00 . Judi Online Sebabkan 978 Pasangan di Bojonegoro Cerai   |   16:00 . Jumping Teknologi, Wenseslaus Manggut: Tantangan dan Peluang Industri Media Digital   |   15:00 . Suwarjono: Media Lokal saat ini Tidak Baik-baik Saja, Inilah Tantangan di Tengah Digitalisasi   |  
Fri, 22 November 2024
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Cepat Hamil Setelah Menikah, Mertua Malah Curiga

blokbojonegoro.com | Friday, 12 June 2020 07:00

Cepat Hamil Setelah Menikah, Mertua Malah Curiga

Reporter: -

blokBojonegoro.com - Menyenangkan mertua bisa gampang-gampang susah. Susah kalau mertua Anda gampang curiga. Seperti ibu mertua dari Jovita misalnya, menantu cepat hamil bukannya senang tapi malah curiga. Apa alasannya? Berikut ceritanya.

Februari lalu, aku dan suami menikah. Sederhana aja akad kami, hanya dihadiri keluarga inti. Teman-teman kami undang via Zoom, maklum lagi pandemi.

Aku bersyukur pandemi nggak bikin pernikahan kami tertunda. Kami sudah empat tahun pacaran. Masa gara-gara COVID-19 pacaran harus jadi diperpanjang?

Beberapa minggu setelah menikah, aku mual-mual. Badan lemas, gampang pusing, dan dada terasa nyeri. Aku coba pakai testpack, muncul dua garis.
Tentu aku dan suami super happy. Nggak nyangka secepat ini diberi momongan. Kami memang pengen cepat punya anak, sudah bosan pacaran berdua melulu.

Kami menemui dokter kandungan untuk mengkonfirmasi kehamilan. Yes! Benar-benar ada manusia kecil di perutku. Menurut perhitungan dokter berdasarkan hari terakhir haid, kandunganku berusia sekitar 5 minggu.

Suamiku nggak sabar ingin menyampaikan kabar baik ini keluarganya. Jadilah dia mengajak ayah, ibu, dua kakak dan masing-masing pasangannya, buat video conference lewat Zoom.

“Bentar lagi mama punya cucu baru! Jovita positif hamil lho,” ujar suamiku excited.

Ayah mertua dan kakak-kakak ipar langsung mengucapkan selamat dan sumringah. Girang semua dengar kabar baik ini. Kecuali ibu mertuaku, ekspresinya seperti sedang berpikir keras.

“Udah berapa umur kehamilanmu, Jov?” Tanya ibu mertua menyelidik.

“Kata dokter sih sekitar 5 minggu, Ma,” jawabku

“Loh kalian kan baru nikah sebulan yang lalu? Kalian nggak 'tanam' duluan kan??” tanya ibu mertuaku lagi.

Aku dan suami langsung shock ditanya begitu. Antara kaget dan malu karena ayah dan saudara-saudara ipar semua ikut dengar. Mau ditaruh mukaku?

“Nggak lah Ma! Ih Mama curiganya gitu amat. Kan dokter kandungan ngitung perkiraannya dari hari terakhir Jovita mens,” bantah suamiku.

“Iya Ma, seingatku terakhir aku mens sekitar 2 minggu sebelum akad,” tambahku dengan nada canggung.

“Ooh gitu. Bagus deh kalau nggak tanam duluan,” jawab Mama lega.
Meski masalah sudah clear, perasaan kaget dan malunya masih sisa. Repot juga ya jadi menantu. Lama nggak hamil, ditagih mulu sama mertua. Giliran hamilnya terlalu cepat kayak aku, malah dicurigai. Ribet!

Pengumuman kehamilan ke keluarga besar ternyata nggak seindah harapan. Karena sudah terlanjur canggung, akhirnya kami cepat-cepat mengakhiri video conference. Ada-ada saja pemikiran mertuaku.

*Sumber: kumparan.com

Tag : pendidikan, kesehatan



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat