07:00 . Intradiniyah, Solusi SMKS Muhammadiyah 4 Padangan Tingkatkan Kualitas Keagamaan Siswa   |   13:00 . Pilkada Berpotensi Paslon Tunggal, Ini Langkah KPU Bojonegoro   |   11:00 . Dukungan Relawan Setyo Wahono Dikemas 'Dungo Bareng' 3 Desa di Baureno   |   09:00 . SKK Migas Apresiasi Peran Media Dorong Kemajuan Industri Hulu Migas   |   20:00 . Partai Golkar Resmi Serahkan Rekomendasi ke Wahono-Nurul   |   18:00 . Relawan Pasopati Seno Adakan 'Dungo Bareng Menangke Mas Wahono'   |   17:00 . 3 Rumah Warga Ludes Terbakar Akibat Bediang, Kerugian Ditaksir Rp503 juta   |   16:00 . Hari Ini Golkar Serahkan Rekomendasi ke Wahono-Nurul   |   14:00 . PAN Bojonegoro Beri Sinyal Manuver ke Wahono-Nurul, Lasuri: Tegak Lurus Putusan DPP   |   13:00 . Pelaku Begal Payudara di Bojonegoro Diringkus Polisi   |   06:00 . Pulang Kerja, Perempuan di Bojonegoro Jadi Korban Begal Payudara   |   18:00 . Kaesang Harap Milenial di Bojonegoro Merapat ke Setyo Wahono   |   09:00 . Gandeng KEPPK Nasional Kemenkes RI, LPPM STIKes Rajekwesi Bojonegoro Gelar EDL dan SIM EPK   |   08:00 . Lebih 100 Peserta Sudah Daftarkan Diri Ikut Jatim Media Summit 2024   |   06:00 . Sekjen PBNU: Jangan Pilih Calon yang Intervensi NU   |  
Sat, 27 July 2024
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

#TokohBojonegoro (13)

Choirul Huda, Cah Kauman yang Jadi Bupati Mukomuko

blokbojonegoro.com | Wednesday, 24 June 2020 12:00

Choirul Huda, Cah Kauman yang Jadi Bupati Mukomuko

Reporter: Muhammad A. Qohhar

blokBojonegoro.com - Perjalanan hidup seseorang kadang tidak bisa ditebak. Tidak pernah bermimpi malah jadi. Yang ambisi malah tereliminasi. Seperti yang dilakoni Choirul Huda, SH, alumni SMAN 1 Bojonegoro tahun 1990 ini. Mengaku tidak pernah bermimpi jadi Bupati, malah jadi. Ya benar, Cah Kauman itu sekarang menjadi Bupati Mukomuko, Bengkulu.

Bagaimana ceritanya ia bisa dapat "pulung"  menjadi Bupati? Ternyata jalannya berliku.  Banyak hal yang tidak terduga. Selepas SMA jurusan Sosial (A3) tahun 1990  ia masuk Fakultas Hukum Univeristas Brawijaya Malang. Tahun 1995 ia lulus dengan menyandang gelar sarjana hukum.

[Baca juga: Jonathan Rahardjo, Karyanya Banyak Dikaji untuk Penelitian ]

Sesuai ijazahnya, seharusnya ia cocok jadi penegak hukum, misal Jaksa atau Hakim. Namun nasib membawa kearah lain. Tidak "sengaja" ia tahun 1996 diterima Sekolah Perwira TNI AD di Magelang. Praktis akhirnya ia menjadi anggota TNI AD. Berarti masuk sebuah profesi yang jauh dari dunia hukum.

Dengan menjadi tentara, ia pun harus "akrab"  dengan kehidupan "keras" bahkan dunia perang. Dunia keras penuh disiplin ia lakoni saat menjadi Komandan Peleton Kipan A Bataliyon 144 Jaya Yuda Curup Bengkulu.

Sementara kehidupan perang ia jalani tahun 1998 ketika menjadi komandan Tim, ia harus berangkat ke operasi militer di Timor Timur. Sungguh perlu nyali besar hidup di Timor Timur di saat provinsi ini mau merdeka. Maklum di seluruh wilayah terjadi kerusuhan.

Usai sukses dari tugas di Timor Timur, pria kelahiran Bojonegoro pada 1 Mei 1970 ini langsung dapat promosi. Kali ini diangkat sebagai Komandan Rayon Militer (Danramil) Mukomuko, Bengkulu. Saat itu Mukomuko masih belum menjadi kabupaten. Masih berstatus sebuah Kecamatan. Di pertengahan tahun 2001 tiba-tiba hidupnya berbelok lagi. Kali ini melakoni hidup sebagai wakil rakyat. Jadi ia harus  "copot" seragam tentara dulu. Karena ia ditunjuk menjadi anggota DPRD Mukomuko dari Fraksi TNI/Polri. Istilah kerennya bapak dari  Bimo Saefullah Fatah (15), Alfian Kalifatullah Hanif (13) dan Adinda Jafin Nurul Haq (7) ini menjadi seorang legislator.

Situasi politik di Indonesia pasca reformasi ternyata cepat berubah. Antara lain sejak tahun 2004 tidak ada lagi TNI/Polri duduk di DPR/DPRD. Kondisi ini membuat suami Anitri Ratnawati pun akhirnya balik kandang. "Terpaksa" memakai seragam tentara lagi. Kali ini 2004 diangkat menjadi Perwira Seksi (Pasi) Teritorial Kodim 0423 Bengkulu Utara.

Saat menjadi Pasi Teritorial inilah alumni SDN Kauman 1 Bojonegoro 1984 ini terus berinteraksi dengan seluruh masyarakat Mukomuko. Mulai anak muda, kelompok masyarakat lainnya dapat ia rangkul. Gaya hidupnya memang seperti kebanyakan orang Bojonegoro yang terkenal luwes dan semanak. Dapat diterima semua kalangan.

Sikapnya yang rendah hati dan tidak sombong itu membuat alumni SMPN 1 Bojonegoro tahun 1987 itu selama di Mukomuko banyak teman dan kolega. Pendek kata massanya banyak. Tidak salah bila akhirnya ia digandeng menjadi Cawabup oleh seorang calon Bupati dalam pilkada. Pada Pilkada tahun 2010 itu ia dan pasangannya menang telak. Maka dilantiklah Bapak tiga anak itu menjadi Wakil Bupati Mukomuko hingga tahun 2015. Berarti ia harus copot baju tentara lagi. Tapi kali ini permanen, karena ia akhirnya mengajukan pensiun dini dari dinas TNI AD dengan pangkat terakhir Kapten.

Lalu pada Pilkada serentak 2015 lalu ia memberanikan diri maju sebagai Calon Bupati dengan menggandeng seorang tokoh setempat menjadi cawabupnya. Hasilnya, ia dan pasangannya menang dan pada Maret 2016 dilantik sah sebagai Bupati Mukomuko sampai tahun 2021 mendatang. Pernah mimpikah ia jadi Bupati? Jawabnya, ternyata tidak pernah. Malah, katanya membayangkan pun tidak. Ia menjalani hidup ini hanya mengalir saja. Kiatnya, hidup harus jujur dan selalu "mbateh". Artinya senang mencari teman baru sebanyak-banyaknya dan selalu mengutamakan silaturahmi.  Baginya hidup itu nyaman bila selalu rendah hati. Prinsip hidupnya dengan selalu merendahkan diri itu adalah ksatria sejati. Tapi jangan lupa kerja keras dan selalu semangat. Apa yang kita peroleh semua itu adalah buah dari kerja keras.

"Saya selalu semangat ingin maju karena ingin sukses dan jadi kebanggaan orang tua,"tuturnya.

Baginya selama belajar SMAN 1 Bojonegoro telah membantu membentuk karakter dirinya. Dia yakin  SMAN 1 ke depan akan semakin maju dan menjadi kebanggaan masyarakat Bojonegoro. "Dulu saya saat kuliah di Malang selalu membanggakan SMAN 1 Bojonegoro, karena saya merasa lulusannya berkualitas, tidak kalah dengan sekolah favorit lainnya," tambahnya. [mad/ito]

Data Diri:
Bojonegoro, 1 Mei 1970
Istri: Ani Tri Ratnawati
Anak:  Bimo Saefulloh Faatah, Alfan Kulifatullah H, dan Adinda Jafin Nurul Haq

Pendidikan:
- SDN Kauman 1 Bojonegoro (1978–1984)
- SLTPN 1 Bojonegoro (1984–1987)
- SLTA Negeri 1 Bojonegoro (1987–1990)
- Fakultas Ilmu Hukum Universitas Brawijaya (1990-1994)

Riwayat karir:
-    1997–1999: Komandan Pleton 144 Jaya Yudha
-    1999–2001: Danramil Mukomuko
-    2001–2004: Anggota DPRD Kabupaten Bengkulu Utara Fraksi TNI/POLRI
-    2004–2006: Pasiter Kodim 0423 BU
-    2006–2010: Danramil Mukomuko
-    2010–2015: Wakil Bupati Mukomuko
-    2016–: Bupati Mukomuko

 

Tag : tokoh, bojonegoro, inspiratif, bupati, mukomuko, bengkulu



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

  • Thursday, 18 July 2024 14:00

    2 UKM UNUGIRI Bojonegoro Kunjungi Redaksi bB

    2 UKM UNUGIRI Bojonegoro Kunjungi Redaksi bB Suasana Kamis (18/7/2024) di Jalan Desa Sambiroto, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro, banyak mahasiswa yang mengenakan seragam warna abu-abu dan hijau, berkumpul di D'Konco Cafe (Blok Media Group) yang juga satu...

    read more

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat