SKK Migas dan KKKS Gelar Webinar Bersama Jurnalis
blokbojonegoro.com | Thursday, 27 August 2020 15:00
Reporter : Muhammad Qomarudin
blokBojonegoro.com - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Wilayah Jawa-Bali-Nusa Tenggara (Jabanusa) mengadakan kegiatan Pelatihan Jurnalistik secara Webinar. Acara yang diadakan selama lima pertemuan tersebut, dimulai pada hari Kamis (27/8/2020), dengan materi Pelatihan dan Praktek Penulisan Berita Features/Indpth.
Webinar yang langsung dibuka oleh Kepala SKK Migas Jabanusa, Nurwahidi dan diikuti 70 peserta ini menghadirkan narasumber yang berkompeten, yaitu Dr. Nanang Krisdinanto, M.Si, seorang pakar Komunikasi di UKWM Surabaya.
Dalam sambutannya Nurwahidi mengungkapkan ingin terus menjalin komunikasi dan kordinasi dengan para jurnalis yang selama ini telah terbentuk dengan sangat baik. Bahkan, ia menginginkan jalinan komunikasi yang dilakukan oleh SKK Migas dengan para awak media ini tetap dan terus berjalan harmonis.
"Kita berharap tali persaudaraan ini terus terjalin dengan baik," ujarnya.
Pada kesempatan itu, Nurwahidi menjelaskan acara pelatihan bersama para jurnalis tersebut sebenarnya sudah direncanakan sangat lama dengan tatap muka. Akan tetapi, dengan adanya pandemi Covid-19, SKK Migas - KKKS Jabanusa terpaksa mengadakan secara online.
Sementara itu, Nanang Krisdinanto pada sesi tersebut mengatakan, bahwa berita berbentuk features bukan hal yang baru di Indonesia. Hanya saja, tidak selalu media di Indonesia yang menerapkan berita features tersebut.
Lebih lanjut kepada para peserta Webinar, dia menjabarkan teknis dalam pengelolaan data yang kemudian dikelola menjadi sebuah cerita yang menarik.
Menurut Nanang, untuk membuat sebuah features yang menarik ada banyak cara. Namun, ia memberikan lima tips agar features tersebut mampu menggambarkan keadaan yang sebenarnya dan mudah dipahami oleh para pembaca.
"Pertama, gali dari objek liputan melalui pandangan, suara, rasa, bau dan perasaan. Kemudian tulislah tanpa menggunakan kata melihat, mendengar, membaui atau merasa," terang Nanang.
Ke dua, Nanang menjelaskan dalam menulis sebuah features dilarang menggunakan kata sifat, seperti 'Perempuan itu menggigil' tetapi penulisan yang benar adalah 'Bibir perempuan itu membiru dan tubuhnya menggigil'. Hal itu dilakukan, guna menggambarkan kondisi objek yang akan ditulis.
Ketiga, harus menggunakan kata yang spesifik dan tidak umum, seperti halnya 'Ada seekor burung diluar ruangan' dan yang lebih tepat adalah 'Seekor burung merpati hinggap diatas besi hotel'. Hal tersebut dimaksudkan, agar apa yang kita tulis tidak menimbulkan kebingungan dan pertanyaan lagi dari para pembaca.
"Yang ke empat jangan menggunakan kata yang Abstrak agar lebih jelas," sambungnya.
Untuk yang ke lima, Nanang menjelaskan bahwa dalam penulisan kutipan, harus dibiarkan secara jelas dan tidak boleh dipotong agar bisa menggambarkan dirinya sendiri. Menurutnya, hal ini sudah jarang sekali media yang menggunakan dan memilih kutipan guna menggambarkan kondisi saat itu.
Dalam Webinar yang dipandu oleh Imam Dwi Meinara sebagai moderator, berjalan sangat interaktif, terbukti dengan banyaknya pertanyaan yang disampaikan peserta webinar kepada narasumber yang dikemas secara menarik. Bahkan, dalam webinar ini juga diajarkan bagaimana pemilihan kata untuk menggambarkan apa yang akan ditulis.[din/ito]
Tag : webinar, skk, migas, kkks, jurnalis
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini